26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39001

Ahsan Gembira Bisa Bertemu Lee Yong Dae

Jakarta, Aktual.co — Pebulu tangkis ganda putra Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Mohammad Ahsan mengaku gembira karena keinginannya bertemu Lee Yong Dae/Vladimir Ivanov dalam turnamen Djarum Superliga Badminton 2015 telah terwujud.

“Itu untuk menghibur saja agar atmosfer pertandingan semakin menarik. Tapi pertandingan tadi mudah, Berry juga bermain bagus,” kata Ahsan didampingi pasangan bermainnya Berry Angriawan selepas menang atas Lee/Ivanov di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, Kamis malam (29/1).

Dalam pertandingan selama 37 menit pada hari terakhir babak penyisihan turnamen berhadiah total 200 ribu dolar AS itu, Ahsan/Berry meraih skor 21-17 dan 21-15 dari Lee/Ivanov.

Pasangan Hendra Setiawan dalam ganda putra andalan PBSI itu mengaku banyak melakukan kesalahan saat bertanding. Tapi, Berry yang menjadi mitranya dapat menutup kesalahan itu sehingga mereka dapat meraih kemenangan.

“Di lapangan ada saatnya kami kalah angin dan menang angin. Kami manfaatkan itu aja. Saat menang angin, kami banyak menyerang lawan,” kata Ahsan.

Peraih medali emas dalam Asian Games 2014 itu tidak menyangka para penonton di GOR Lila Bhuana justru banyak yang mendukungnya bersama Berry meski berhadapan dengan Lee Yong Dae.

“Rasanya saya ingin terus melompat buat ambil ‘smash’ karena menjadi termotivasi dan bersemangat,” kata Ahsan tentang dukungan baginya.

Atlet berusia 27 tahun itu berharap dapat berjumpa tim Tonami Jepang dalam babak semifinal Superliga Badminton 2015 yang akan berlangsung Jumat (30/1).

Sementara, Berry mengatakan pengalamannya bertemu Lee/Ivanov akan menjadi modal untuk bertanding dalam babak semifinal karena dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pemain dengan peringkat tinggi.

“Saya banyak mendapat arahan dari bang Ahsan saat di lapangan. Saya juga dapat mengukur kemampuan diri sendiri sehingga tahu ada di tingkat mana,” kata Berry yang merupakan pasangan Ryan Agung Saputra dalam pelatnas PBSI sejak akhir 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Guatanamo Dituntut Kuba dari AS

Havana, Aktual.co —Presiden Kuba, Raul Castro, menuntut Amerika Serikat mengembalikan pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo sebelum kedua negara tersebut melanjutkan kembali hubungan diplomatik. Castro juga menyatakan bahwa AS harus mencabut embargo perdagangan yang telah berlangsung setengah abad serta memberikan kompensasi kepada negaranya akibat berbagai kerusakan. Hal itu, jelas Castro, sebagai syarat rekonsiliasi.
Pernyataan Castro itu disampaikan pada pertemuan Community of Latin American and Caribbean States, Rabu (28/1) di Havana. Menurutnya, Kuba dan AS, sedang menuju kesepakatan kerjasama hubungan diplomatik namun bila semua masalah tersebut tidak terpecahkan maka hal itu muskil terjadi.
Presiden Castro dan Barack Obama pada 17 Desember 2014 mengumumkan bahwa mereka akan melakukan perbaikan hubungan diplomatik secara penuh dengan cara membuka kantor kedutaan negara masing-masing. Pengumunan tersebut disusul dengan pertemuan kedua delegasi negara di Havana pekan lalu guna mendiskusikan pembukaan kantor perwakilan diplomatik.
Obama telah melonggarkan embargo perdagangan terhadap Kuba demi meningkatnya ekonomi negara komunis itu serta memberikan kesempatan kepada warga Kuba agar hidupnya tidak terlalu terbantung kepada negara. Selain itu, pemerintahan Obama juga mencabut pelarangan perjalanan ke Kuba. Kebijakan ini disambut baik Kuba.

DPRD Minta Pemprov DKI Patuhi Permendag Miras

Jakarta, Aktual.co —Pemprov DKI diminta patuhi Peraturan Menteri Perdagangan yang melarang peredaran miras golongan A di minimarket. Dengan begitu, bisa terlacak mana minimarket yang melanggar menjual miras.
“Kalau ada yang terbukti (jual miras) tinggal ditindak,” ujar Sekretaris Komisi E DPRD DKI, Fahmi Zulfikar, di DPRD DKI, Kamis (29/1). 
Dia berpendapat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tidak perlu khawatir mengenai potensi munculnya pasar gelap akibat dibatasinya peredaran miras.
Adanya pasar gelap, kata dia, lebih disebabkan penegakan hukum yang kurang tegas. Dan untuk pengawasannya merupakan tanggung jawab semua pihak.
“Narkoba aja aparat bisa tau, masa itu miras gak tau. Orang akan tau bahwa di situ penjual miras ilegal kalau itu dilakukan berkali-kali,” ujar dia.
Sebelumnya untuk mengawasi miras oplosan, dia meminta Pemprov DKI  mengawasi kios-kios  penjual jamu. Jika terbuki menjual minuman keras, harus dilakukan tindakan tegas. 
Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan atas maraknya peredaran miras  oplosan di Jakarta yang ditengarai banyak dijual di tukang jamu.
“Tempat penjualan miras di Jakarta itu sebenarnya identik dengan penjual jamu. Pemprov DKI harus menertibkan itu. Kan ada Satpol PP ada Bimas, ada Babinsa untuk menertibkannya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Greysia/Nitya Atur Strategi untuk Bisa Lolos ke Olimpiade

Jakarta, Aktual.co — Pasangan ganda putri pelatnas, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, mengatur strategi pemilihan turnamen demi meraih poin untuk kualifikasi Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.

“Saya dan Nitya harus bermain lebih pintar lagi. Tidak boros ikut banyak pertandingan, tapi harus bisa mengatur strategi perolehan poin,” kata Greysia selepas bertanding untuk tim putri Jaya Raya Jakarta dalam turnamen Djarum Superliga Badminton 2015 di GOR Lila Bhuana Denpasar Bali, Kamis (29/1).

Pasangan peraih medali emas ganda putri cabang bulu tangkis dalam Asian Games 2014 di Korea Selatan itu, masih berharap dapat melatih mental menghadapi tekanan saat bertanding selain strategi permainan.

“Pesaingnya bukan hanya atlet-atlet dari Tiongkok, tapi juga dari Jepang dan Korea Selatan,” kata Greysia yang menempati peringkat sembilan pada 22 Januari 2015 dalam catatan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) itu.

Greysia berharap Indonesia dapat menempatkan dua wakilnya dalam dua nomor yang berbeda pada cabang bulu tangkis di pesta olahraga terbesar di dunia itu.

“Kepercayaan diri kami tentu bertambah setelah Asian Games, tapi itu sudah menjadi sejarah. Sekarang bagaimana kami bisa mengulang keberhasilan itu,” katanya.

Atlet berusia 27 tahun itu mengaku bermain dan meraih kemenangan secara konsisten menjadi targetnya bersama Nitya sepanjang 2015.

“Kami bersiap menghadapi turnamen All England nanti, setelah kami kembali dari Superliga ini kami akan mendiskusikannya,” kata pebulu tangkis asal Jaya Raya Jakarta itu.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto mengatakan organisasinya berusaha menempatkan dua wakil pada setiap nomor bulu tangkis di Olimpiade 2016.

“Kalau bicara kuota, kami berharap dapat mengirim semua pemain terbaik ke sana (olimpiade), karena ada lima nomor dan maksimal kita mengirimkan dua pemain untuk setiap nomor,” kata Budiharto.

Para pemain unggulan PBSI untuk Olimpiade 2016 yaitu Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan untuk nomor ganda putra; Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Praveen Jordan, Debby Susanto, Riky Widianto, dan Richi Puspita Dili untuk nomor ganda campuran; dan Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari untuk nomor ganda putri.

Artikel ini ditulis oleh:

Pilot Drone yang Jatuh di Gedung Putih Orang CIA

Washington, Aktual.co —Pilot drone komersial tanpa awak yang jatuh di Gedung Putih dan memicu peningkatan keamanan nasional ternyata bekerja untuk Badan Intelejen Geospatial Nasional (NGA) AS, menurut keterangan resmi pemerintah, Selasa (28/1). Badan yang menyediakan analisis dan pencitraan untuk militer AS dan badan-badan intelijen sipil ini mengatakan bahwa salah satu pekerjanya sudah di investigasi oleh petugas pengawalan presiden “Secret Service”.
“Karyawan tersebut tidak bertugas dan tidak terlibat dalam pekerjaan yang berhubungan dengan drone atau kendaraan udara tak berawak dalam kapasitasnya di NGA,” menurut keterangan lembaga tersebut. Drone jenis DJI phantom “quadcopter” yang jatuh ke halaman Gedung Putih pada dini hari Senin (26/1) ini paling sering digunakan oleh fotografer profesional dan amatir untuk merekam video dari udara.
Badan Intelejen Geospatial Nasional mengatakan bahwa karyawannya telah menyerahkan diri dan “menggunakan barang pribadi saat sedang tidak bertugas.” “Badan tersebut menanggapi kejadian itu dengan sangat serius,” katanya, menambahkan bahwa pasukan pengawalan presiden AS saat ini sedang menyelidiki insiden itu. Dari insiden ini memaksa Presiden Barack Obama untuk membuat peraturan lebih ketat atas penggunaan drone.
Kepada CNN, Obama mengatakan bahwa belum ada peraturan atas penggunaan drone komersial yang dapat dibeli dengan harga sekitar 40 dolar AS. Meskipun sebagian besar drone digunakan untuk keperluan komersial, namun pemerintah takut drone juga bisa menimbulkan risiko keselamatan atau ancaman keamanan. “Drone yang mendarat di Gedung Putih dapat dengan mudah dibeli di Radio Shack (Toko elektronik),” kata Obama.
Obama juga mengatakan bahwa saat ini Amazon merupakan salah satu perusahaan yang mempertimbangkan penggunaan drone untuk perluan komersial dengan menggunakannya sebagai kurir pengirim barang pesanan pelanggannya. Drone itu sebenarnya memiliki fungsi yang sangat berguna dan dapat berperan membantu para petani mengelola perkebunannya dan pencinta alam yang sedang meneliti jumlah suatu spesies tertentu. “Tapi kita tidak benar-benar tidak memiliki peraturan sama sekali untuk penggunaan drone itu,” tambah Obama.
“Jadi saya sudah menugaskan beberapa instansi terkait untuk mulai berbicara dengan para pemangku kepentingan dan mencari tahu bagaimana kita akan memastikan bahwa hal ini tidak berbahaya dan tidak melanggar privasi orang lain,” ujar Obama.

Artikel ini ditulis oleh:

Dianggap Banyak Jual Miras, Kios Jamu Perlu Diawasi

Jakarta, Aktual.co —Pemprov DKI Jakarta diminta awasi kios-kios  penjual jamu. Jika terbuki menjual minuman keras, harus dilakukan tindakan tegas. 
Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan atas maraknya peredaran miras  oplosan di Jakarta yang ditengarai banyak dijual di tukang jamu.
“Tempat penjualan miras di Jakarta itu sebenarnya identik dengan penjual jamu. Pemprov DKI harus menertibkan itu. Kan ada Satpol PP ada Bimas, ada Babinsa untuk menertibkannya,” kata Sekretaris Komisi E DPRD DKI Fahmi Zulfikar, di DPRD DKI, Jakarta, Kamis (29/1).
Selain itu, menurutnya, Pemprov DKI juga harus membuat standarisasi bagi penjualan jamu. Misal, penjual jamu wajib memasang label khusus khusus seperti “Tidak Menjual Miras Hanya Menjual Jamu”.
“Harus menyiapkan juga, wajib ditempel hanya menjual jamu. Supaya setiap penjual jamu tidak berani menjual miras,” ucap dia.
Standarisasi, ujar dia, dilakukan bukan untuk melarang orang menjual jamu. Namun demi mengatur penjualan dan lokasinya demi mencegah penjualan miras. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain