Jakarta, Aktual.co — Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) lagi-lagi diminta untuk mematuhi keputusan Komisi Informasi Pusat (KIP) soal transparansi keuangan.

Menurut Pengamat Komunikasi Politik, Effendi Ghazali, jika PSSI menjalankan keputusan KIP, akan mengurangi tensi kekecewaan masyarakat terhadap PSSI.

“PSSI harus transparan. Kan sudah diputuskan kalau PSSI lembaga publik,” tegas Effendi ketika dihubungi Aktual.co, Selasa (6/1).

Kata Effendi, transparansi yang nantinya dilakukan PSSI, bukan hanya sebuah kewajiban. Hal tersebut bisa membantu untuk memperbaiki sepakbola di Tanah Air.

Disampaikan Anggota International Communication Association (ICA), untuk membangun sepakbola di Indonesia, PSSI harus mau bekerjasama dengan pihak-pihak terkait olahraga.

Dalam hal ini, PSSI diminta untuk bisa bersinergi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), lebih khususnya Tim Sembilan.

“Saya sempat berbicara dengan PSSI, media, bahkan Kemenpora. Ini yang saya tangkap, ketiganya harus bisa bersinergi dengan baik,” harapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden FIFA, Pangeran Ali bin Al Hussein, akan maju bersaing dengan Sepp Blatter, sebagai presiden badan pengelola sepak bola dunia dan mendeklarasikan tahun-tahun kontroversi seputar “olahraga indah” akan berakhir.

“Saya mencalonkan diri sebagai presiden FIFA, karena saya percaya inilah saatnya untuk menggeser fokus dari administrasi yang kontroversi dan kembali ke olahraga,” kata Pangeran Jordania itu melalui Twitter resminya, dikutip AFP, Selasa (6/1).

“Berita-berita utama harusnya tentang sepak bola, olahraga indah, bukan tentang FIFA,” kata Pangeran Ali menambahkan.

Pangeran Ali mengatakan dia telah tertarik untuk maju sebagai pemimpin FIFA pada pemilihan 29 Mei mendatang, setelah mendiskusikan pemilihan itu dengan sejumlah tokoh senior dalam olahraga tersebut.

“Ini bukanlah sebuah keputusan mudah. Keputusan ini muncul setelah pertimbangan hati-hati dan sejumlah diskusi dengan menghargai para kolega FIFA dalam beberapa bulan terakhir,” katanya.

“Pesan yang saya tangkap terus menerus adalah, saat ini waktu untuk sebuah perubahan. Pertandingan dunia berhak atas sebuah badan pengelolaan berkelas dunia, sebuah Federasi Internasional adalah sebuah organisasi jasa dan sebuah model etika, transparansi, dan pengelolaan yang baik,” katanya.

FIFA telah mengalami kontroversi dan tuduhan-tuduhan korupsi sejak Rusia dan Qatar telah sukses menawarkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Pangeran Ali, pria berusia 39 tahun sekaligus putra Raja Hussein dari Jordania, telah menjadi salah satu pejabat senior FIFA yang meminta publikasi laporan penuh pada 2014 tentang kemenangan penawaran tuan rumah Piala Dunia.

Pangeran Ali adalah Wakil Presiden FIFA untuk Asia dan pendiri Federasi Sepak Bola Jordania dan Asia Barat dan mencalokan diri untuk mencegah Blater menang untuk kelima kalinya di FIFA sejak pria Swiss itu terpilih pertama kali pada 1998.

Pria Prancis Jerome Champagne telah menjadi satu-satunya kandidat lain yang telah mendeklarasikan diri untuk maju melawan Blatter.

Pangeran Ali akan membutuhkan lima dari 209 negara anggota FIFA untuk mendukungnya sebagai seorang kandidat sebelum 29 Januari dan dipercaya memiliki banyak pendukung, termasuk badan pengelola sepak bola Eropa Presiden UEFA Michel Platini.

Pria Jordania itu diperkirakan akan mendapatkan banyak dukungan dari federasi FIFA Eropa, sebagian dari mereka telah punya pendapat riuh tentang tuduhan kemenangan Qatar dalam penawaran tuan rumah Piala Dunia 2022.

Pangeran Ali juga akan melobi dukungan dari konfederasi Asia, yang dikepalai Sheik Salman bin Ibrahim Al Khalifa dari Bahrain, dan akan mendapatkan dukungan lain dari Amerika Serikat dan negara-negara Karibia.

Artikel ini ditulis oleh: