30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39782

Dishub Kota Bekasi Fokus Benahi Lima Titik Rawan Macet

Jakarta, Aktual.co —Di 2015, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan tanggulangi kemacetan di lima titik rawan macet.
Kepala Dishub Kota Bekasi Supandi Budiman, mengatakan rencana itu masuk dalam skala prioritas penanganan 2015. “Sesuai rencana strategis kerja kami,” kata dia, di Bekasi, Selasa (6/1).
Kelima lokasi itu adalah simpang Bintara Kecamatan Bekasi Barat, simpang Puloribung Kecamatan Bekasi Selatan, simpang Cipendawa Kecamatan Jatiasih, simpang Rumah Sakit Bella Kecamatan Bekasi Timur, dan Simpang Pasar Kranji Kecamatan Bekasi Barat.
“Lima titik itu masuk dalam 19 titik kemacetan terparah yang akan kita selesaikan hingga 2018 nanti. Per tahun lima titik yang harus ditangani,” kata dia.
Dikatakan Supandi, penanggulangan kemacetan di lokasi itu akan melibatkan instansi lain. Seperti Dinas Bina Marga dan Tata Air untuk proyek fisik jalan, Dinas Tata Kota untuk perencanaan tata ruang, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk status lahan.
Upaya yang akan dilakukan, di antaranya pembuatan radian jalan, penempatan petugas, pemasangan rambu, rekayasan lalu lintas, hingga pembuatan jalan alternatif baru.
“Kalau proyek fisiknya sudah dijalankan instansi terkait, baru kita (Dishub) turun,” katanya.
Supandi mengaku alokasi anggaran operasional Dishub pada 2015 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. “Tahun 2015 kita hanya dapat Rp14,5 miliar. Kalau dihitung, jumlahnya turun dari 2014 lalu,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Bekasi mengklaim telah mengatasi lima titik kemacetan lalu lintas kendaraan di wilayah setempat sepanjang 2014.
Titik tersebut berlokasi di simpang pintu tol Bekasi Barat I Jalan Ahmad Yani, sekitar kawasan Telukbuyung Jalan Perjuangan, simpang Sumir, Jalan Komsen Pekayon-Pondokge, dan di Jalan Djoyomartono simpang Tol Bekasi Timur.

Artikel ini ditulis oleh:

DKI Apresiasi Produk Bajaj Listrik “Arrtu”

Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (6/1), mencoba mengendarai kendaraan bajaj listrik bermerek “Arrtu” yang diproduksi perusahaan swasta lokal. Basuki menjajal kendaraan beroda tiga itu dengan duduk di kursi penumpang. Kemudian, dia meminta sopir bajaj untuk berkeliling halaman Balai Kota DKI satu putaran.

Setelah kurang lebih sepuluh menit mengelilingi halaman Balai Kota, Basuki turun dan menyampaikan apresiasinya kepada perusahaan yang telah memproduksi bajaj listrik tersebut.

“Modelnya sederhana. Kalau memang banyak pengendara bajaj yang berminat, ya silakan saja beroperasi,” kata Basuki di halaman Balai Kota, Jakarta Pusat.

Pria yang akrab disapa Ahok itu juga mengapresiasi bajaj listrik tersebut karena buatan dalam negeri. Seluruh perangkat bajaj bertenaga listrik 2.000 watt itu dirancang di Cawang dan hanya diproduksi sebanyak 10 unit per hari.

“Yang penting, pengadaannya jangan sampai mengalami masalah. Lalu, harus dipikirkan juga mengenai pengisian bahan bakarnya,” ujar Ahok.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Arrtu Mega Energie Christoforus Richard menawarkan bajaj listrik itu kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk dioperasikan di wilayah ibu kota.

“Kita ingin menawarkan dan meminta dukungan dari Pemprov DKI untuk bajaj listrik. Saat ini, kami sudah memproduksi 500 unit, kedepannya akan diroduksi sebanyak 300 unit tiap bulan,” tutur Richard.

Dia mengungkapkan bajaj listrik itu lebih unggul dari bajaj jenis bahan bakar gas (BBG). Bajaj listrik itu hanya membutuhkan waktu selama lima jam untuk isi ulang baterai (charge) dan dapat beroperasi sekitar 120 hingga 150 kilometer.

“Hanya untuk bagian dinamo atau mesin bajaj listrik tersebut yang berasal dari luar negeri, yaitu dari Tiongkok, sedangkan bagian-bagian lainnya buatan dalam negeri,” kata Richard.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pengendara Sepeda Motor Tewas Dikeroyok Sekelompok Pemuda di Pekalongan

Semarang, Aktual.co — Seorang pemuda bernama Wisam Bayu (31) warga Kelurahan Degayu RT 01 RW 04, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, tewas dikeroyok sejumlah pemuda depan SPBU Gamer di Jalan Kimangunsarkoro Kota Pekalongan, Senin (5/1) malam.
Belum diketahui secara pasti siapa pelaku, termasuk motif dibalik tewasnya korban. Diduga aksi pengroyokan itu bermula saling ejek antar pemuda.
Kapolres AKBP Luthfie Sulistiawan, melalui Kapolsek Pekalongan Timur, Kompol Zuriyanto menyatakan masih menyelidiki kasus tewasnya korban. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, termasuk mengamankan barang bukti potongan kayu. 
“Belum diketahui secara pasti siapa pelaku penusukan. Hingga saat ini masih diselidiki,” kata dia, Selasa (6/1).
Peristiwa itu berawal dari korban Wisam Bayu (31) dengan M Subkhan teman korban, berbocengan Honda nopol G-6562 VC melintas di Jalan Kimangunsarkoro dari arah barat. Setibanya di depan SPBU Gamer Kota Pekalongan, ada gerombolan pemuda yang hendak menyeberang.
Lalu, salah satu diantara gerombolan pemuda tersebut berteriak dengan kata-kata kasar kepada korban. Tak terima mendapat lontaran kasar, korban pun menghentikan motornya, kemudian Wisam dan Subkhan menghampiri gerombolan pemuda dimaksud dengan jalan kaki dengan jarak sekitar 30 meter sambil membawa potongan kayu yang diambil tidak jauh dari lokasi kejadian. 
Gerombolan pemuda yang diperkirakan berjumlah enam orang itu langsung mengeroyok Wisam dan M Subkhan. Akibat kejadian itu, korban Wisam mengalami luka tusuk akibat senjata tajam. Tusukan mengenai pinggang belakang sebelah kanan. 
Korban Wisam dilarikan ke RS Bedah Aro Pekalongan. Sayangnya, korban meninggal ketika di perjalanan menuju rumah sakit lantaran kehabisan darah.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, korban Wisam mengalami luka tusuk dengan lebar 3 sentimeter, ke dalaman 15 sentimeter mengenai pembuluh darah besar diperut. 

Artikel ini ditulis oleh:

Dishub DKI Targetkan Penertiban Parkir Liar Tiga Bulan Kedepan

Jakarta, Aktual.co — Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menargetkan penertiban parkir liar yang ada di wilayah ibukota dalam waktu tiga bulan kedepan.

“Penertiban parkir liar akan akan jadi tugas pertama yang kita laksanakan. Kita targetkan penertiban parkir liar itu selesai dalam tiga bulan kedepan,” kata Kepala Dishub DKI Benjamin Bukit di Jakarta, Selasa (4/1).

Menurut Benjamin Bukit, penertiban parkir liar tersebut akan difokuskan di beberapa lokasi yang marak parkir liar yang tersebar di seluruh wilayah Kota Jakarta.

Lokasi-lokasi itu, antara lain di flyover Roxy dan kawasan Tanah Abang (Jakarta Pusat), Kalibata City (Jakarta Selatan), Jatinegara (Jakarta Timur), Kota Tua hingga Beos (Jakarta Barat) serta Marunda dan Kelapa Gading (Jakarta Utara).

“Tugas saya adalah menyelesaikan permasalahan lalu lintas, termasuk diantaranya menertibkan parkir liar. Itu yang diinstruksikan oleh Pak Basuki (Gubernur DKI Jakarta),” ujar Basuki.

Dia menuturkan sejumlah tugas lain yang diinstruksikan kepadanya yakni menertibkan angkutan umum yang kerap berhenti sembarangan untuk mengangkut penumpang (nge-tem).

“Pak Gubernur meminta supaya tidak ada lagi angkutan umum yang suka berhenti dimana saja untuk mengangkat penumpang karena sering kali menimbulkan kemacetan,” tutur Benjamin.

Dia pun mengungkapkan pihaknya akan menindak tegas apabila ada petugas yang terbukti melakukan setor-menyetor uang dengan para sopir angkutan umum saat penertiban.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Effendi Ghazali: Forum Asprov Tak Paham Pembentukan Tim Sembilan

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Komunikasi Politik, Effendi Ghazali mengomentari pembentukan Forum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI. Menurutnya, forum tersebut tidak paham dengan tujuan dan tugas Tim Sembilan.

Effendi Ghazali menegaskan, seharusnya seluruh Asprov PSSI bisa lebih bijaksana menanggapi keberadaan Tim Sembilan, karena tim tersebut bukan bermaksud untuk mengobok-obok PSSI.

“Asprov hanya salahpaham dengan Tim Sembilan. Makanya harus dipertemukan dulu. Karena saya yakin tim tersebut punya niat yang baik,” kata Effendi melalui sambungan telepon kepada Aktual.co, Selasa (6/1).

Oleh karena itu, lanjut Effendi, Tim Sembilan harus lebih dulu menjabarkan mengenai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) mereka kepada PSSI dan Asprov PSSI.

Setelah itu dilakukan, dia meyakini bahwa baik PSSI, Asprov dan Tim Sembilan akan bisa bresinergi dengan baik.

“Asprov juga tidak bisa disalahkan. Karena mereka belum tahu Tupoksi Tim Sembilan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, 34 Asprov PSSI telah membentuk sebuah forum yang bernama Forum Asprov PSSIn yang resmi diperkenalkan di sekretariat PSSI, Jakarta, Senin (5/1).

Tujuan dibentuknya forum tersebut adalah sebagai respon beberapa tindakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, yang dianggap meresahkan seluruh anggota PSSI.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat Harap Tim Sembilan Tidak Disalahartikan

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Komunikasi Politik, Effendi Ghazali berharap keberadaan Tim Sembilan tidak disalahartikan. Menurutnya, tim bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi itu mempunyai kualitas dan kapabilitas.

Terlebih, tambah Effendi Ghazali, setelah melihat anggota tim yang telah diumumkan.

“Budiarto Shambazy, Imam B. Prasodjo, Yunus Husein punya kredibiliatas. Saya yakin, tim tersebut punya niat yang baik,” ujar Effendi ketika dihubungi Aktual.co, Selasa (6/1).

Untuk diketahui, Budiarto Shambazy adalah seorang pengamat sepakbola, Imam Prasodjo seorang sosiolog dan Yunus Husein merupakan mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Effendi memaparkan bahwa, kata “Sembilan” yang disematkan pada tim pemantau kinerja PSSI itu mempunyai sebuah makna. Dia mengatakan jika kata tersebut mempunyai arti yang baik.

“Bagi saya, kata ‘Sembilan’ artinya Sinergi Membangun Sepakbola Indonesia yang Berkelanjutan,” paparnya.

Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat olahraga khususnya sepakbola, media, “stakeholders” olahraga untuk tidak menimbulkan persepsi buruk terhadap Tim Sembilan.

Karena menurutnya, jika niat baik untuk membangun sepakbola disalahartikan, maka tidak akan ada prestasi yang bisa diraih lewat sepakbola Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain