Surat Kaleng Ancaman Bom Saat Natal, Polrestabes Semarang Tingkatkan Keamanan
Semarang, Aktual.co — Surat kaleng berturut-turut sejak 2012 lalu yang pernah dikirimkan seorang pria yang mengaku bernama Badri ke Gereja Katedral di Jalan Dr Soetomo, Semarang, menjadi ancaman pada perayaan Natal.
Surat berisi ancaman peledakan bom di gereja tersebut menjadi antisipasi pihak Kepolisian, seperti halnya pada pengawasan Perayaan Natal tahun sebelumnya.
“Tertulis nama pengirim dalam surat itu bernama Badri, warga Jalan Pamularsih Semarang. Selama dua tahun berturut-turut, yakni 2012 dan 2013, nama pengirimnya sama,” ungkap seorang sumber di Mapolrestabes Semarang, Selasa (23/12).
Pihak Kepolisian telah melakukan penyelidikan terkait siapa yang mengirim surat ancaman tersebut.
“Ada nama Badri, warga Pamularsih, tapi setelah diselidiki tidak menunjukkan adanya indikasi ke arah situ. Itu nama fiktif,” terang sumber tersebut.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono mengatakan, apapun bentuk ancaman yang meresahkan, entah melalui surat atau dalam bentuk lain, itu termasuk teror.
“Dalam catatan kami memang ada (nama Badri) tahun lalu,” kata dia.
Djihartono menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan pengamanan terkait dimungkinkannya ancaman serupa.
Sebanyak 291 gereja di Kota Semarang akan mendapatkan pengawasan ketat oleh tim Polrestabes Semarang. Gereja-gereja tersebut akan disterilkan dari ancaman bom yang meresahkan, sehingga para jemaat bisa menjalankan ibadah dengan hikmat.
“Sterilisasi itu sudah menjadi Protap (prosedur tetap, Red). Nanti melibatkan Jibom (penjinak bom) yang akan diserahterimakan. Besok kami cek,” ujar Djihartono.
Sebagaimana diketahui, sejumlah aksi teror di tahun lalu juga terjadi. Di antaranya teror bom molotov di Pos Polisi Lalu Lintas, di Jalan Kaligawe, Genuk Semarang, Senin (16/9/2013). Seorang laki-laki yang diduga pelaku sempat terekam di CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.
Begitupun di tahun 2012 silam, ancaman bom juga sempat terjadi di kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Minggu malam (22/4/2012). Ancaman tersebut berupa penemuan benda mencurigakan yang dicurigai sebagai bom.
Artikel ini ditulis oleh:
















