28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40405

Alokasi Dana untuk Metro TV, Cederai Keberadaan Media Lokal

Kupang, Aktual.co — Pengamat kebijakan publik, Viktus Murin menilai, alokasi anggaran untuk Metro TV oleh Pemerintah Provinsi NTT senilai Rp 1,4 triliun, telah mencederai keberadaan media lokal di daerah tersebut.
Viktus mengapresiasi sikap beberapa fraksi di DPRD NTT yang secara tegas menolak pengalokasian dana tersebut dan mendukung operasionalisasi rencana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).
“Untuk apa perusahaan sebesar Metro TV dibantu dengan dana sebesar itu, sementara media lokal tidak diperhatikan, bahkan justru diabaikan oleh pemerintah daerah,” kata Viktus kepada Aktual.co, Kamis (18/12).
Sejak dahulu pemerintah daerah cenderung mengabaikan keberadaan media lokal, yang selama ini berkontribusi untuk pembangunan daerah dengan menyajikan informasi bagi publik di NTT.
Dia menambahkan, alokasi anggaran untuk Metro TV membuktikan pemerintah daerah tidak peduli terhadap krisis yang melanda masyarakat NTT. Padahal, rakyat daerah ini masih berjuang keluar dari lingkaran kemiskinan.
Diketahui sebelumnya, enam Fraksi  DPRD NTT menolak pengalokasian dana sebesar Rp 1,4 miliar oleh pemerintah daerah setempat untuk Metro TV karena dipandang urgensinya belum mendesak dan model kerjasamanya belum diekspose kepada dewan.
Penolakan fraksi-fraksi tersebut disampaikan dalam pendapat akhir fraksi terhadap nota keuangan RAPBD NTT Tahun Anggaran 2015 pada rapat paripurna Dewan di Kupang, Rabu (17/12).
Keenam fraksi yang menolak pengalokasian dana tersebut adalah Fraksi Partai Golkar, Gerindra. Demokrat, Kebangkitan Bangsa, Amanat Nasional serta Fraksi Gabungan Keadilan dan Persatuan.

Artikel ini ditulis oleh:

Alokasi Dana untuk Metro TV, Cederai Keberadaan Media Lokal

Kupang, Aktual.co — Pengamat kebijakan publik, Viktus Murin menilai, alokasi anggaran untuk Metro TV oleh Pemerintah Provinsi NTT senilai Rp 1,4 triliun, telah mencederai keberadaan media lokal di daerah tersebut.
Viktus mengapresiasi sikap beberapa fraksi di DPRD NTT yang secara tegas menolak pengalokasian dana tersebut dan mendukung operasionalisasi rencana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).
“Untuk apa perusahaan sebesar Metro TV dibantu dengan dana sebesar itu, sementara media lokal tidak diperhatikan, bahkan justru diabaikan oleh pemerintah daerah,” kata Viktus kepada Aktual.co, Kamis (18/12).
Sejak dahulu pemerintah daerah cenderung mengabaikan keberadaan media lokal, yang selama ini berkontribusi untuk pembangunan daerah dengan menyajikan informasi bagi publik di NTT.
Dia menambahkan, alokasi anggaran untuk Metro TV membuktikan pemerintah daerah tidak peduli terhadap krisis yang melanda masyarakat NTT. Padahal, rakyat daerah ini masih berjuang keluar dari lingkaran kemiskinan.
Diketahui sebelumnya, enam Fraksi  DPRD NTT menolak pengalokasian dana sebesar Rp 1,4 miliar oleh pemerintah daerah setempat untuk Metro TV karena dipandang urgensinya belum mendesak dan model kerjasamanya belum diekspose kepada dewan.
Penolakan fraksi-fraksi tersebut disampaikan dalam pendapat akhir fraksi terhadap nota keuangan RAPBD NTT Tahun Anggaran 2015 pada rapat paripurna Dewan di Kupang, Rabu (17/12).
Keenam fraksi yang menolak pengalokasian dana tersebut adalah Fraksi Partai Golkar, Gerindra. Demokrat, Kebangkitan Bangsa, Amanat Nasional serta Fraksi Gabungan Keadilan dan Persatuan.

Artikel ini ditulis oleh:

Cara Cegah Serta Lawan Virus Meningitis pada Bayi dan Balita

Jakarta, Aktual.co —  Balita pada dasarnya sangat rentan sekali terhadap bahaya ancaman virus-virus di sekitarnya. Maka dari itu, disarankan orang tua harus teliti dalam menjaga kesehatan anak.

Tak sedikit di Indonesia, balita yang menderita penyakit radang selaput otak tersebut (atau meningitis), menyebabkan meninggal.

“Meningitis itu adalah infeksi, dan meninghitis itu sendiri penyebabnya banyak, anak sehat bisa terkena meningitis tersebut,” jelas DR, dr, Rini Sekartini, MD, PHD, kepada Aktual, di Jakarta, Kamis (18/12).

Untuk mencegahnya, lanjutnya, adalah dengan imunisasi. Imunisasi pada bayi itu wajib untuk kekebalan tubuhnya melawan virus-virus tersebut. Dan, juga ASI wajib diberikan eksklusif karena ASI juga mengandung sistem kekebalan untuk mencegah virus masuk pada balita.

Sekedar informasi, meningitis adalah radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat disebabkan oleh infeksi oleh virus, bakteri, atau juga mikroorganisme lain.

Meningitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang; sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis.

Gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala dan leher kaku disertai oleh demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia).

Dan, gejala pada balita sering lesu atau kehilangan nafsu, muntah, ruam, kesulitan bernapas, menggigil, demam tinggi, sakit kuning. Bahkan, beberapa bayi yang menderita meningitis akan merasakan kejang-kejang. Maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter dan melakukan pengujian laboratorium.

Artikel ini ditulis oleh:

Cara Cegah Serta Lawan Virus Meningitis pada Bayi dan Balita

Jakarta, Aktual.co —  Balita pada dasarnya sangat rentan sekali terhadap bahaya ancaman virus-virus di sekitarnya. Maka dari itu, disarankan orang tua harus teliti dalam menjaga kesehatan anak.

Tak sedikit di Indonesia, balita yang menderita penyakit radang selaput otak tersebut (atau meningitis), menyebabkan meninggal.

“Meningitis itu adalah infeksi, dan meninghitis itu sendiri penyebabnya banyak, anak sehat bisa terkena meningitis tersebut,” jelas DR, dr, Rini Sekartini, MD, PHD, kepada Aktual, di Jakarta, Kamis (18/12).

Untuk mencegahnya, lanjutnya, adalah dengan imunisasi. Imunisasi pada bayi itu wajib untuk kekebalan tubuhnya melawan virus-virus tersebut. Dan, juga ASI wajib diberikan eksklusif karena ASI juga mengandung sistem kekebalan untuk mencegah virus masuk pada balita.

Sekedar informasi, meningitis adalah radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat disebabkan oleh infeksi oleh virus, bakteri, atau juga mikroorganisme lain.

Meningitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang; sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis.

Gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala dan leher kaku disertai oleh demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia).

Dan, gejala pada balita sering lesu atau kehilangan nafsu, muntah, ruam, kesulitan bernapas, menggigil, demam tinggi, sakit kuning. Bahkan, beberapa bayi yang menderita meningitis akan merasakan kejang-kejang. Maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter dan melakukan pengujian laboratorium.

Artikel ini ditulis oleh:

Hasil Penyelidikan Rekam Jejak Calon Dirjen Pajak Bakal Diumumkan Besok

Jakarta, Aktual.co —  Pemeriksaan rekam jejak sebelas calon Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN). Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pajak sekaligus Ketua Panselnas, Mardiasmo.

“Hari ini, nanti saya cek,” ujar dia di Balai Kartini Jakarta, Kamis (18/12).

Lebih lanjut dikatakan dia, hasil pemeriksaan rekam jejak tersebut akan diumukan pada esok hari. Selain BIN, penyelidikan juga dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.

“Ya kan kita cek integritasnya. Nanti dicari yang integritasnya bersih, mampu juga dan berani,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kesebelas calon Dirjen Pajak yang lolos seleksi dan akan menjalankan proses wawancara dengan Mneteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro adalah:

1. Muhammad Haniv (Kepala Kantor Wilayah)
2. Poltak Maruli John L. Hutagaol (Direktur Peraturan Perpajakan II)
3. Sigit Priadi Pramudito (Kepala Kantor Wilayah)
4. Suryo Utomo (Direktur Peraturan Perpajakan I)
5. Wahju Karya Tumakaka (Direktur Transformasi Proses Bisnis)
6. Catur Rini Widosari (Direktur Keberatan dan Banding )
7. Dadang Suwarna (Direktur Pemeriksaan dan Penagihan)
8. Puspita Wulandari (Sekretaris Komite Pengawas Perpajakan)
9. Rida Handanu (Tenaga Pengkaji bidang Pembinaan dan Penertiban Sumber Daya Manusia)
10. Edi Slamet Irianto (Kepala Kantor Wilayah)
11. Ken Dwijugiasteadi (Kepala Kantor Wilayah)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Hasil Penyelidikan Rekam Jejak Calon Dirjen Pajak Bakal Diumumkan Besok

Jakarta, Aktual.co —  Pemeriksaan rekam jejak sebelas calon Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN). Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pajak sekaligus Ketua Panselnas, Mardiasmo.

“Hari ini, nanti saya cek,” ujar dia di Balai Kartini Jakarta, Kamis (18/12).

Lebih lanjut dikatakan dia, hasil pemeriksaan rekam jejak tersebut akan diumukan pada esok hari. Selain BIN, penyelidikan juga dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.

“Ya kan kita cek integritasnya. Nanti dicari yang integritasnya bersih, mampu juga dan berani,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kesebelas calon Dirjen Pajak yang lolos seleksi dan akan menjalankan proses wawancara dengan Mneteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro adalah:

1. Muhammad Haniv (Kepala Kantor Wilayah)
2. Poltak Maruli John L. Hutagaol (Direktur Peraturan Perpajakan II)
3. Sigit Priadi Pramudito (Kepala Kantor Wilayah)
4. Suryo Utomo (Direktur Peraturan Perpajakan I)
5. Wahju Karya Tumakaka (Direktur Transformasi Proses Bisnis)
6. Catur Rini Widosari (Direktur Keberatan dan Banding )
7. Dadang Suwarna (Direktur Pemeriksaan dan Penagihan)
8. Puspita Wulandari (Sekretaris Komite Pengawas Perpajakan)
9. Rida Handanu (Tenaga Pengkaji bidang Pembinaan dan Penertiban Sumber Daya Manusia)
10. Edi Slamet Irianto (Kepala Kantor Wilayah)
11. Ken Dwijugiasteadi (Kepala Kantor Wilayah)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain