26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40764

PT KAI Perpanjang Batas Waktu Penertiban Aset

Jakarta, Aktual.co — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Jember, Jawa Timur, memperpanjang batas waktu untuk menertibkan aset yang masih ditempati oleh sejumlah warga di sekitar stasiun Jember.
“Awalnya kami memberikan tenggat waktu hingga 7 Desember 2014 kepada warga yang masih menempati bangunan yang ada di depan Stasiun Jember untuk dikosongkan,” kata Humas PT KAI Daop IX Jember, Sugeng Turnianto, Jumat (12/12).
Pihaknya memberikan toleransi waktu lebih lama lagi kepada warga yang tinggal di sekitar stasiun, agar aset milik PT KAI tersebut dikosongkan sendiri oleh warga.
“Batas waktu yang diberikan hingga 20 Desember 2014, sehingga diharapkan seluruh warga sudah meninggalkan bangunan yang berada di lahan PT KAI Daop IX Jember,” tuturnya.
Penambahan batas waktu tersebut sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara warga dengan PT KAI, sebelum bangunan itu ditertibkan dan dirobohkan secara paksa untuk pelebaran Stasiun Jember.
Dari 41 warga yang masuk dalam area penggusuran di sekitar Stasiun Jember, sebanyak 14 warga sudah bersedia pindah dan mengosongkan sendiri rumahnya.
Apabila hingga batas waktu yang telah ditentukan masih ada warga yang belum bersedia untuk pindah dari lokasi, maka PT KAI akan melakukan penertiban secara tegas.

Artikel ini ditulis oleh:

PAD Sektor Pariwisata di Sukabumi Selalu Bocor

Jakarta, Aktual.co — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukabumi, Saefu Drajat mengatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak mengalami kebocoran, seperti objek wisata arung jeram.
“Sebenarnya potensi PAD dari sektor wisata arung jeram ini setiap tahunnya bisa mencapai Rp2 miliar namun kenyataannya hanya Rp36 juta/tahun. Padahal objek wisata ini merupakan salah satu andalan wisata Kabupaten Sukabumi,” kata Saefu, Jumat (12/12).
Menurutnya, wisata arung jeram yang ada di Kecamatan Cikidang ini sudah beroperasi selama 10 tahun dan selalu luput jadi andalan untuk meraup PAD, bahkan ada empat operator yang memfungsikan arus Sungai Citarik. 
Jika dibagi empat, rata-rata pemasukan dari setiap operator hanya Rp9 juta/tahun. Padahal pendapatan operator dari objek wisata itu diperkirakan hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah.
Disayangkan potensi tersebut belum memberikan kontribusi besar bagi keuangan daerah. Seharusnya pemerintah bisa melakukan berbagai upaya agar pemasukan untuk PAD dari wisata arung jeram menjadi andalan. 

Artikel ini ditulis oleh:

PAD Sektor Pariwisata di Sukabumi Selalu Bocor

Jakarta, Aktual.co — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukabumi, Saefu Drajat mengatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak mengalami kebocoran, seperti objek wisata arung jeram.
“Sebenarnya potensi PAD dari sektor wisata arung jeram ini setiap tahunnya bisa mencapai Rp2 miliar namun kenyataannya hanya Rp36 juta/tahun. Padahal objek wisata ini merupakan salah satu andalan wisata Kabupaten Sukabumi,” kata Saefu, Jumat (12/12).
Menurutnya, wisata arung jeram yang ada di Kecamatan Cikidang ini sudah beroperasi selama 10 tahun dan selalu luput jadi andalan untuk meraup PAD, bahkan ada empat operator yang memfungsikan arus Sungai Citarik. 
Jika dibagi empat, rata-rata pemasukan dari setiap operator hanya Rp9 juta/tahun. Padahal pendapatan operator dari objek wisata itu diperkirakan hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah.
Disayangkan potensi tersebut belum memberikan kontribusi besar bagi keuangan daerah. Seharusnya pemerintah bisa melakukan berbagai upaya agar pemasukan untuk PAD dari wisata arung jeram menjadi andalan. 

Artikel ini ditulis oleh:

Eva Celia Jaga Keseimbangan Jurus Silat dan Akting

Jakarta, Aktual.co — Aktris Eva Celia harus menjaga keseimbangan antara memamerkan kemampuan jurus silat dan berakting dalam film terbarunya ‘Pendekar Tongkat Emas’.
Putri dari pasangan Sophia Latjuba dan Indra Lesmana itu mengaku tertantang untuk dapat melakukan keduanya secara maksimal dalam perannya di film silat garapan sutradara Ifa Isfansyah.
Cuaca panas di lokasi pengambilan gambar di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi Eva.
“Awalnya agak capek, udara juga panas, tapi semakin lama semakin terbiasa,” kata Eva usai pemutaran perdana “Pendekar Tongkat Emas” di Jakarta.
Aktris yang mulai berakting sejak berusia delapan tahun itu mengatakan salah satu adegan berkesan adalah saat melakukan duel pamungkas yang menjadi klimaks film.
“Karena prosesnya lama,” tukas dia, menambahkan bahwa adegan tersebut digarap selama dua pekan.
Aktris Tara Basro mengungkapkan hal senada dengan Eva mengenai adegan paling berkesan di film yang diproduseri Mira Lesmana itu.
“Saat pertarungan terakhir karena panjang dan intensitas dituntut untuk tidak berkurang,” kata pemilik nama lengkap Andi Mutiara Pertiwi Basro itu.
Eva, Tara beserta para pemeran lain seperti Nicholas Saputra dan Reza Rahadian mendapat pelatihan fisik dari koreografer laga kelahiran Tiongkok Xiong Xin Xin.
Pria yang menjadi pemeran pengganti aktor Jet Li dalam “Martial Arts of Shaolin” itu melatih para pemeran selama delapan bulan agar dapat menampilkan jurus silat akrobatik di layar kaca.
Meskipun demikian, sutradara Ifa mengatakan pihaknya tetap mengharuskan adanya pemeran pengganti untuk adegan-adegan berisiko tinggi untuk menjamin keselamatan aktor dan aktris. Dia berkeras meminta pemeran pengganti untuk beraksi meski para pemain kerap merasa bisa melakukannya sendiri.
“Tapi mayoritas mereka melakukannya sendiri,” kata pria yang pernah menyutradarai “Garuda di Dadaku”, “Sang Penari”, “Ambilkan Bulan” dan “9 Summers 10 Autumns”.
“Pendekar Tongkat Emas” mengisahkan Cempaka (Christine Hakim) seorang pendekar tangguh di dunia persilatan yang memiliki jurus serta senjata menatikan Tongkat Emas.
Dia harus mewariskan jurus tersebut pada salah satu muridnya yang terdiri dari Dara (Eva Celia), Biru (Reza Rahadian) dan Gerhana (Tara Basro).
Sebelum jurus itu sempat diwariskan, terjadi pembunuhan dan pengkhianatan yang menyebabkan Tongkat Emas jatuh ke tangan yang salah. Kekacauan pun terjadi. Murid Cempaka harus mencari pendekar Naga Putih, satu-satunya orang yang bisa mengambil alih Tongkat Emas sebelum semua terlambat.
Film “Pendekar Tongkat Emas” yang dibintangi Eva Celia, Nicholas Saputra, Reza Rahadian, Tara Basro, Prisia Nasution, Darius Sinathrya, Cristine Hakim, Slamet Rahardjo, Landung Simatupang dan Whani Darmawan mulai tayang pada 18 Desember 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Eva Celia Jaga Keseimbangan Jurus Silat dan Akting

Jakarta, Aktual.co — Aktris Eva Celia harus menjaga keseimbangan antara memamerkan kemampuan jurus silat dan berakting dalam film terbarunya ‘Pendekar Tongkat Emas’.
Putri dari pasangan Sophia Latjuba dan Indra Lesmana itu mengaku tertantang untuk dapat melakukan keduanya secara maksimal dalam perannya di film silat garapan sutradara Ifa Isfansyah.
Cuaca panas di lokasi pengambilan gambar di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi Eva.
“Awalnya agak capek, udara juga panas, tapi semakin lama semakin terbiasa,” kata Eva usai pemutaran perdana “Pendekar Tongkat Emas” di Jakarta.
Aktris yang mulai berakting sejak berusia delapan tahun itu mengatakan salah satu adegan berkesan adalah saat melakukan duel pamungkas yang menjadi klimaks film.
“Karena prosesnya lama,” tukas dia, menambahkan bahwa adegan tersebut digarap selama dua pekan.
Aktris Tara Basro mengungkapkan hal senada dengan Eva mengenai adegan paling berkesan di film yang diproduseri Mira Lesmana itu.
“Saat pertarungan terakhir karena panjang dan intensitas dituntut untuk tidak berkurang,” kata pemilik nama lengkap Andi Mutiara Pertiwi Basro itu.
Eva, Tara beserta para pemeran lain seperti Nicholas Saputra dan Reza Rahadian mendapat pelatihan fisik dari koreografer laga kelahiran Tiongkok Xiong Xin Xin.
Pria yang menjadi pemeran pengganti aktor Jet Li dalam “Martial Arts of Shaolin” itu melatih para pemeran selama delapan bulan agar dapat menampilkan jurus silat akrobatik di layar kaca.
Meskipun demikian, sutradara Ifa mengatakan pihaknya tetap mengharuskan adanya pemeran pengganti untuk adegan-adegan berisiko tinggi untuk menjamin keselamatan aktor dan aktris. Dia berkeras meminta pemeran pengganti untuk beraksi meski para pemain kerap merasa bisa melakukannya sendiri.
“Tapi mayoritas mereka melakukannya sendiri,” kata pria yang pernah menyutradarai “Garuda di Dadaku”, “Sang Penari”, “Ambilkan Bulan” dan “9 Summers 10 Autumns”.
“Pendekar Tongkat Emas” mengisahkan Cempaka (Christine Hakim) seorang pendekar tangguh di dunia persilatan yang memiliki jurus serta senjata menatikan Tongkat Emas.
Dia harus mewariskan jurus tersebut pada salah satu muridnya yang terdiri dari Dara (Eva Celia), Biru (Reza Rahadian) dan Gerhana (Tara Basro).
Sebelum jurus itu sempat diwariskan, terjadi pembunuhan dan pengkhianatan yang menyebabkan Tongkat Emas jatuh ke tangan yang salah. Kekacauan pun terjadi. Murid Cempaka harus mencari pendekar Naga Putih, satu-satunya orang yang bisa mengambil alih Tongkat Emas sebelum semua terlambat.
Film “Pendekar Tongkat Emas” yang dibintangi Eva Celia, Nicholas Saputra, Reza Rahadian, Tara Basro, Prisia Nasution, Darius Sinathrya, Cristine Hakim, Slamet Rahardjo, Landung Simatupang dan Whani Darmawan mulai tayang pada 18 Desember 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Dinilai ‘Buta’, Gubernur Bali Ganti Seluruh Pejabat BPMP

Jakarta, Aktual.co — Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengganti semua pejabat di Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) provinsi setempat, karena dinilai tidak bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan publik.
“Mungkin tidak semua bersalah, tetapi saya ganti semuanya, karena semuanya ‘buta’. Tiap hari lihat alat tidak berfungsi malah diam saja, kan buta namanya,” katanya saat menyampaikan sambutan pada pelantikan 10 pejabat eselon III dan IV yang baru di BPMP di Denpasar, Jumat (12/12).
Dia menyayangkan mesin untuk nomor antrean pengunjung di kantor tersebut dibiarkan macet dan tidak berfungsi hingga tiga tahun. Bahkan, itu menjadi temuannya saat menggelar sidak bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Yuddy Chrisnandi, beberapa waktu lalu.
“Kalau macetnya satu-dua hari saya masih bisa terima, mungkin dalam perbaikan. Kalau tiga tahun tidak berfungsi, kan gila ini. Cobalah dipikirkan dimana letak tanggung jawab pejabat yang bolak-balik lewat di sana.”
Pastika berharap 10 pejabat struktural yang baru dilantik untuk segera belajar dan bekerja memperbaiki kinerja BPMP Bali karena instansi tersebut menjadi salah satu barometer dalam pelayanan publik.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain