31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41049

Menkumham Tampung Daftar Dua Kepengurusan Golkar

Jakarta, Aktual.co — Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan pihaknya masih menampung daftar pengurus yang diajukan oleh kedua kubu di Partai Golkar.
“Kita tampung aja, kita kan pemerintah tidak boleh diskriminatif, mana yang benar mana yang tidak, nanti kita liat,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (8/12).
Dua kubu Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional. Kubu Aburizal Bakrie menggelar Munas Golkar di Bali pada 30 November – 3 Desember 2014 di Bali.
Sedangkan Kubu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar Munas pada 6-8 Desember di Jakarta.
Di Bali, Aburizal Bakrie terpilih secara aklamasi, sedangkan di Jakarta, Agung Laksono terpilih menjadi ketua umum melalui pemungutan suara.
Yasonna mengatakan, yang telah masuk ke Kemenkumham saat ini adalah daftar yang dihasilkan Munas Parti Golkar di Bali yang mengesahkan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum.
“Yang sudah masuk dari Pak ARB tadi, saya sudah terima tadi, ada Pak ARB, ada Pak Idrus Marham, Bambang Soesatyo, MS Hidayat, Nurdin Halid. Jadi saya kira, kami terima dululah,” katanya.
Ia menambahkan pihaknya akan membentuk tim yang terdiri dari Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum dan staf khusus guna menganalisis data-data yang telah diserahkan tersebut.
Menurut dia, pihaknya terus membangun komunikasi dengan kedua kubu tersebut. Pihaknya akan menyelesaikan sesuai dengan peraturan atau undang-undang yang berlaku.
“Saya itu berkomunikasi dengan semua pihak, sahabat saya dua-duanya ini, Pak Priyo teman saya, Pak ARB, Pak Idrus Marham teman saya dulu di Komisi II, Pak Bambang Soesatyo teman saya di Badan Anggaran, jadi semua teman-teman, yang penting kita taat azas aja,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Fahri Hamzah: Pemerintah Tak Usah Ikut Campur Urusan Golkar

Jakarta, Aktual.co — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah meminta pemerintah, utamanya Menteri Hukum dan HAM untuk tidak melanggar aturan dan UU yang berlaku dalam menetapkan keabsahan partai politik seperti Partai Golkar.
“Saya percaya Menkumham pastilah lebih cermat dalam membaca pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan partai politik yang sah. Mudah-mudahan jangan ada pelanggaran seperti melanggar konstitusi, semoga lancar-lancar saja,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (8/12).
Ia juga pastikan kisruh yang terjadi di Golkar tidak akan mennyebabkan Koalisi Merah Putih akan pecah.
“Tidak ada akan perpecahan di KMP. Kita saling bantu di KMP. Salah satunya adalah minta pemerintah untuk tidak ikut campur karena kita adalah negara hukum,” kata Fahri.
Hari ini, Golkar Munas Bali mendaftarkan hasil Munas mereka ke Kementerian Hukum dan HAM. Kubu Ancol juga akan segera mendaftakan hasil munas mereka hari ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Fahri Hamzah: Pemerintah Tak Usah Ikut Campur Urusan Golkar

Jakarta, Aktual.co — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah meminta pemerintah, utamanya Menteri Hukum dan HAM untuk tidak melanggar aturan dan UU yang berlaku dalam menetapkan keabsahan partai politik seperti Partai Golkar.
“Saya percaya Menkumham pastilah lebih cermat dalam membaca pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan partai politik yang sah. Mudah-mudahan jangan ada pelanggaran seperti melanggar konstitusi, semoga lancar-lancar saja,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (8/12).
Ia juga pastikan kisruh yang terjadi di Golkar tidak akan mennyebabkan Koalisi Merah Putih akan pecah.
“Tidak ada akan perpecahan di KMP. Kita saling bantu di KMP. Salah satunya adalah minta pemerintah untuk tidak ikut campur karena kita adalah negara hukum,” kata Fahri.
Hari ini, Golkar Munas Bali mendaftarkan hasil Munas mereka ke Kementerian Hukum dan HAM. Kubu Ancol juga akan segera mendaftakan hasil munas mereka hari ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Grup Musik Jatim Raih 4 Prestasi dalam ‘Parade Lagu Daerah’ di TMII

Jakarta, Aktual.co — Grup musik asal Sumenep, Madura, yang mewakili Jawa Timur dalam ajang ‘Parade Lagu Daerah’ di Sasana Langen Budaya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, memborong empat prestasi.

Tim Jatim masuk 10 penyaji unggulan bersama dengan Bali, Maluku, DI Yogyakarta, Kalbar, Kaltim, Papua, Banten, Sumut, dan Jateng. Jatim juga masuk lima pencipta lagu unggulan bersama dengan Maluku, Papua, Banten dan Jateng.

“Untuk penata musik unggulan juga masuk lima besar bersama Kalbar, Papua, Banten dan Jateng. Terakhir masuk lima penyanyi unggulan bersama dengan Kalbar, Papua, Banten dan Bengkulu,” kata Henri Nucahyo dari Pusat Informasi Kesenian Jawa Timur “Brang Wetan” di Surabaya, Senin (08/12).

Henri yang ikut mendampingi tim Jatim saat pemberian penghargaan di Jakarta, Minggu (7/12) malam itu mengakui Jatim belum beruntung karena bukan menjadi juara umum atau katagori terbaik. Namun, dengan empat prestasi itu Jatim sudah menampilkan sesuatu yang membanggakan.

“Acara tahunan yang diselenggarakan oleh TMII kali ini diikuti oleh 23 provinsi, masing-masing membawakan lagu daerahnya sendiri,” tutur pria yang dikenal sebagai pengamat seni itu.

Ia menjelaskan dalam acara bertema “Gita Permata Nusantara” itu Provinsi Jawa Timur diwakili oleh grup musik dari Sumenep yang merupakan salah satu dari tiga grup terbaik dalam Festival Lagu Daerah Jatim, Mei 2014.

Lagu yang dibawakan tim Jawa Timur tetap sama, yaitu “Keraton Sumenep”, namun dilakukan perombakan personel dan mendapat bimbingan dari supervisi yang ditunjuk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur.

Dewan Juri yang terdiri dari Dwiki Darmawan, Trie Utami, Bens Leo, Suryantoro (ISI Surakarta) dan Joko Suryanto (TMII) menetapkan 10 penyaji unggulan nonrangking, lima pencipta lagu unggulan,lima penata musik unggulan dan lima penyanyi unggulan.

“Kemudian dari masing-masing katagori tersebut ditetapkan satu peserta yang dinyatakan terbaik. Untuk penyaji terbaik diraih oleh peserta dari Kalimatan Barat, pencipta lagu terbaik direbut Provinsi Banten, penata musik terbaik didapatkan Provinsi Papua, sedangkan karagori penyanyi terbaik diraih oleh Provinsi Bengkulu,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Grup Musik Jatim Raih 4 Prestasi dalam ‘Parade Lagu Daerah’ di TMII

Jakarta, Aktual.co — Grup musik asal Sumenep, Madura, yang mewakili Jawa Timur dalam ajang ‘Parade Lagu Daerah’ di Sasana Langen Budaya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, memborong empat prestasi.

Tim Jatim masuk 10 penyaji unggulan bersama dengan Bali, Maluku, DI Yogyakarta, Kalbar, Kaltim, Papua, Banten, Sumut, dan Jateng. Jatim juga masuk lima pencipta lagu unggulan bersama dengan Maluku, Papua, Banten dan Jateng.

“Untuk penata musik unggulan juga masuk lima besar bersama Kalbar, Papua, Banten dan Jateng. Terakhir masuk lima penyanyi unggulan bersama dengan Kalbar, Papua, Banten dan Bengkulu,” kata Henri Nucahyo dari Pusat Informasi Kesenian Jawa Timur “Brang Wetan” di Surabaya, Senin (08/12).

Henri yang ikut mendampingi tim Jatim saat pemberian penghargaan di Jakarta, Minggu (7/12) malam itu mengakui Jatim belum beruntung karena bukan menjadi juara umum atau katagori terbaik. Namun, dengan empat prestasi itu Jatim sudah menampilkan sesuatu yang membanggakan.

“Acara tahunan yang diselenggarakan oleh TMII kali ini diikuti oleh 23 provinsi, masing-masing membawakan lagu daerahnya sendiri,” tutur pria yang dikenal sebagai pengamat seni itu.

Ia menjelaskan dalam acara bertema “Gita Permata Nusantara” itu Provinsi Jawa Timur diwakili oleh grup musik dari Sumenep yang merupakan salah satu dari tiga grup terbaik dalam Festival Lagu Daerah Jatim, Mei 2014.

Lagu yang dibawakan tim Jawa Timur tetap sama, yaitu “Keraton Sumenep”, namun dilakukan perombakan personel dan mendapat bimbingan dari supervisi yang ditunjuk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur.

Dewan Juri yang terdiri dari Dwiki Darmawan, Trie Utami, Bens Leo, Suryantoro (ISI Surakarta) dan Joko Suryanto (TMII) menetapkan 10 penyaji unggulan nonrangking, lima pencipta lagu unggulan,lima penata musik unggulan dan lima penyanyi unggulan.

“Kemudian dari masing-masing katagori tersebut ditetapkan satu peserta yang dinyatakan terbaik. Untuk penyaji terbaik diraih oleh peserta dari Kalimatan Barat, pencipta lagu terbaik direbut Provinsi Banten, penata musik terbaik didapatkan Provinsi Papua, sedangkan karagori penyanyi terbaik diraih oleh Provinsi Bengkulu,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Keberadaan Mantan VP Petral di Tim Faisal Basri Dipertanyakan

Jakarta, Aktual.co — Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI) menilai Daniel Purba bukanlah orang yang tepat untuk masuk dalam tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM). Pasalnya, sebagai mantan pejabat Petral disamping mengetahui sisi positif, Daniel terindikasi masuk jaringan mafia migas.

“Orang yang direkrut dalam tim reformasi, yang mewakili Pertamina itu bukanlah orang-orang yang menjadi bagian dalam perbaikan di Pertamina termasuk Petral. Daniel Purba bukanlah bagian dari proses perbaikan,” ujar Presiden KSPMI Faisal Yusra di Jakarta, Senin (8/12).

Menurutnya, orang-orang yang termasuk ke dalam bagian perbaikan di tubuh Petral adalah jajaran yang ada sejak tahun 2012 sampai sekarang, yang mampu memutus rantai pembelian minyak melalui trader. Sementara Daniel Purba merupakan pejabat di Petral sebelum tahun 2012 yang membuat anak usaha Pertamina itu terjerumus dalam sejumlah kasus.

“Saya meyakini orang-orang yang menjabat di Petral sejak 2012 sampai sekarang, tapi sebelum tahun itu saya meragukan orang-orangnya. Dan jika Faisal Basri kemarin menyebut soal Hin Leong, saya rasa Daniel Purba juga terlibat,” ujarnya.

Perlu diketahui, Hin leong adalah perusahaan Trader dan Storage di Singapura. Perusahaan paling besar untuk dagang solar. Perusahaan ini terkenal suka membeli solar selundupan dari Indonesia dan suka menaikan harga MOPS sehingga merugikan Indonesia. Korelasi Hin Leong dengan Petral yang saat itu di bawah pimpinan Ari Soemarno adalah melalui Daniel Purba yang merupakan kolega Hin Leong.

Waktu Daniel jadi VP Petral dibawah Ari Soemarno sewaktu menjabat Director di Petral dan Dirut Pertamina, semua solar impor dibeli dari Hin Leong. Maka dari itu seharusnya KPK audit kekayaan Daniel Purba yang sekarang menjadi anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas dibawah Faisal Basri.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain