30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41571

TNI Selidiki Pelaku Penikaman Anggota Brimob di Binjai

Jakarta, Aktual.co — Kepala Penerangan Komando Daerah Militer I Bukit Barisan Kol Samuel Petrus mengaku belum dapat memastikan pelaku penikamam terhadap anggota Brimob di Binjai, Sumatera Utara.
Menurutnya, saat ini kasus tersebut sedang dalam penyelidikan pihak TNI, dan mencari siapa pelaku penikaman tersebut.
“Nanti kalau sudah dapat informasi, baru saya beri keterangan,” kata dia.
Sebelumnya, Anggota Gegana Kompi A Brimob Medan, tewas ditikam saat duduk di sebuah warung tuak, di Jalan Juandi, Binjai Timur, Sumatera Utara, Kamis (20/11/2014) malam.
Berdasarkan keterangan saksi pemilik warung, korban sempat berselisih paham dengan pelaku penikaman. Pelaku diduga anggota TNI.

Artikel ini ditulis oleh:

Kenaikan UMK Tinggi, Apindo Jatim Ancam Keluar dari Dewan Pengupahan

Surabaya, Aktual.co — Besaran angka UMK 2015 yang ditetapkan Gubernur Jatim sebesar Rp2.710.000, dinilai memberatkan perusahaan yang ada di Jawa Timur.
Anggota Dewan Pengupahan dari unsur Asosiasi Perusahaan Indonesia (APINDO) Jatim, Toni Towoliu mengatakan bahwa UMK di Jawa Timur mengalami kenaikan  22,5 sampai 23 persen. Padahal, dalam hitungan Apindo, perusahaan hanya mampu membayar pegawai dengan kenaikan 11 persen, atau setara Rp2,4-Rp2,5 juta per bulan.
“Kenaikan 23 persen ini cukup memberatkan perusahaan. Resikonya perusahaan akan gulung tikar satu persatu. Resiko kedua, akan ada pengurangan tenaga kerja. Padahal hitungan kami  batas maksimal kenaikan UMK 2015 adalah 11 persen dari UMK 2014 atau dikisaran angka Rp.2,4 juta.” Ujar Tony, Jumat (21/11).
Menyikapi kenaikan yang dianggap tidak realistis, Apindo berencana akan mundur dari Dewan Pengupahan. Sebab, selama ini kepentingan Apindo seolah-olah tidak diperhatikan. Rencana pengunduran diri tersebut akan dimulai dari tinggkat Provinsi, lalu diikuti tingkat kabupaten/kota.
Hal senada dikatakan  Koordinator Bidang Pengupahan Apindo Jawa Timur, Jhonson Simanjuntak. Dia menyatakan bahwa proses penetapan upah di Jatim sudah tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami sudah memberikan saran untuk membangun. Tapi aspirasi kami tidak pernah didengarkan. Jadi penarikan dari dewan pengupahan adalah solusi yang sangat tepat.” Kata jhonson.

Artikel ini ditulis oleh:

Presiden Jokowi Didesak Jelaskan Dua Hal Ini

Jakarta, Aktual.co — Tak hanya diminta untuk menjelaskan soal MH Prasetyo menjabat sebagai Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief, Presiden Joko Widodo diminta pula untuk mendorong para menterinya di Kabinet Kerja agar segera menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Hal tersebut, dipandang janggal oleh Indonesia Corruption Watch ketika melihat banyak menteri belum menyerahkan LHKPN dengan berbagai alasan. Terlebih lagi, banyak menteri Kabinet Kerja Jokowi beralasan karena disibukan oleh pekerjaan di kementerianya.
Koordinator Bidang Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch Emerson Yunto berpendapat, Jokowi sapaan akrabnya harus juga memperhatikan, apakah para menteri yang saat ini menjabat sudah mundur dari jabatan lainnya.
“Apakah semua menteri itu sudah mundur dari jabatan lainnya,” kata Emerson ketika dihubungi, Jumat (21/11).
Tak hanya itu, ICW juga meminta agar Jokowi memperhatikan para menterinya untuk menyerahkan LHKPN. Apalagi sambung Emerson, Jokowi mempunyai ciri khas dengan blusukan. Hal tersebut, lanjut Emerson seharusnya bisa digunakan untuk salah satu caranya.
“Kan Jokowi punya cara blusukan. Kenapa dia tidak blusukan tiap Sabtu atau Minggu? Kemudian tarikin tuh semua LHKPN dari menteri-menteri,” katanya.
Terlebih lagi, kata Emerson melihat para pembantu Presiden kerap sibuk di jejaring sosial. “Menteri sanggup Twitter-an, tapi mengisi LHKPN tidak. Menteri sanggup ke Sukamiskin, tapi mengisi LHKPN belum.”
Emerson menganggap pemerintah harus serius menindak masalah ini.  “Presiden juga harus tegas. Kalau presidennya saja seperti menganggap itu sesuatu yang kecil, padahal itu indikator kecil apakah menteri itu punya komitmen,” katanya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Harga BBM Naik, Mahasiswa Sumut Awasi Penyaluran ‘Kartu Sakti’ Pemerintah

Medan, Aktual.co — Himpunan Mahasiswa Al Wasliyah (Himmah) Sumatera Utara akan mengawal tiga program ‘kartu sakti’ pemerintah pusat, terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.
Ketua Pimpinan Wilayah Himmah Sumut Nurul Yakin Sitorus mengatakan bahwa jika penolakan kenaikan harga BBM tidak membuahkan hasil, pihaknya akan mengawal pengalihan subsidi BBM dalam tiga program yang digadang-gadang pemerintahan Jokowi-JK.
“Kita akan mengawal ‘Kartu Sakti’ Jokowi, kan disebut-sebut pengalihan ini dari dari subsidi konsumtif ke subsidi produktif,” kata dia, Kamis (20/11).
Himpunan Mahasiswa Al Wasliyah menyatakan dengan tegas menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Pemerintah seharusnya menyiapkan infrastruktur terlebih dahulu dan baru memberi syarat kenaikan, bukan secara mendadak sehingga dapat menyengsarakan rakyat.
Khususnya di Sumatera Utara, pihaknya mendesak penegak hukum untuk serius menelusuri dugaan permainan distribusi BBM. Menurutnya, kehilangan BBM yang terjadi di beberapa daerah di Sumut tidak masuk akal.
“Kita akan sampaikan kepada penegak hukum soal permainan BBM. Banyak lost oil per bulan tidak rasional. Misalnya sibolga, mencapai 20 sampai 30 ton. Ngga mungkin dimaklumi aja. Selain itu, Mitra Penyalur Migas untuk mentukan jatah migas, kita indikasikan ada juga permainan. Kita minta ini juga diusut,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

IHSG Dibuka Melemah 2,51 Poin

Jakarta, Aktual.co —   Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah tipis sebesar 2,51 poin atau 0,05 persen menjadi 5.091,04. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,63 poin (0,07 persen) ke level 874,52.

“IHSG sedang melewati koreksi kecil yang diikuti dengan adanya potensi konsolidasi ringan sebelum bergerak melanjutkan kenaikannya. Indeks BEI masih berada dalam tren ‘bullish’ hingga akhir tahun,” kata Chief Investment Strategist PT Astronacci International, Gema Goeyardi di Jakarta, Jumat (21/11).

Di sisi lain, lanjut dia, masih adanya perdebatan The FED dengan peserta FOMC mengenai pertimbangan kenaikan suku bunga, membawa dampak negatif pada mayoritas pasar saham di kawasan regional yang hampir secara bersamaan mengalami penurunan.

“Meski indeks BEI mengalami koreksi kecil, namun tidak mengubah outlook secara keseluruhan yang masih berpotensi menguat,” katanya.

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa memudarnya euforia kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri membuat pasar saham domestik masuk ke dalam area jenuh beli sehingga mendorong indeks BEI bergerak terkoreksi.

“IHSG masuk ke area jenuh beli harian, namun pola kenaikan jangka pendek indeks BEI masih terbentuk,” katanya.

Kendati demikian, menurut dia, masih terbentuknya pola kenaikan maka kondisi itu dapat dijadikan kesempatan bagi pelaku pasar saham untuk tetap melakukan akumulasi saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 32,31 poin (0,14 persen) ke 23.317,33, indeks Nikkei turun 169,45 poin (0,98 persen) ke 17.131,41, dan Straits Times menguat 21,44 poin (0,63 persen) ke posisi 3.336,72

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Agar Tak Terulang, Konflik TNI-Polri Perlu Kebijakan Integral

Jakarta, Aktual.co — Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia terus berkoordinasi untuk menyelidiki peristiwa bentrokan di Batam, Rabu (19/11), yang melibatkan anggota kedua instansi, yakni antara Batalyon Infanteri-134 Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepulauan Riau.
Anggota Komisi III DPR Almuzzammil Yusuf berpendapat, konflik yang terjadi antara TNI dan Polri di Batam tersebut diperlukan kebijakan intregral. Kebijakan integral saat ini dibutuhkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, karena konflik ini sangat berbahaya dan dapat mengancam keamanan dan pertahanan negara.
Dia mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan dalam kebijakan integral itu harus dibuat tim pencari fakta untuk melakukan penyelidikan ke lapangan. Apalagi, sambung Muzzammil konflik TNI-Polri selama ini terjadi bukan semata-mata persoalan hukum saja, tapi perlu dilihat secara menyeluruh dan ke dalam.
“Persoalan ini perlu melihat aspek kesejahteraan prajurit dan koordinasi kerja yang dibangun di kedua aparat ini. Untuk itu evaluasi di masing-masing pihak penting dilakukan,” kata dia di Jakarta, Jumat (21/11).
Dia berpendapat, Komisi I dan Komisi III DPR perlus segera mengundang Panglima TNI dan Kapolri untuk berdialog menyelesaikan konflik ini. Selain itu juga, Komisi I dan Komisi III perlu membentuk panitia khusus konflik TNI-Polri untuk mengkaji dan mencari solusi permanen agar konflik tidak terulang.
Sementara itu dia juga mengatakan, atas konflik itu penegakan hukum dan pemberian sanksi harus berjalan adil dari kedua belah pihak sehingga kepastian hukum dapat tercapai.
“Untuk itu kita berharap ada terobosan baru dari pemerintahan baru agar konflik yang seperti ini tidak akan terulang kembali.”
Guna diketahui berdasarkan catatan Almuzzammil Yusuf, sejak 2005 hingga saat ini telah terjadi lebih dari 30 kali bentrok TNI-Polri yang menewaskan puluhan orang dari kedua pihak.
“Bentrok ini membuat kekhawatiran di masyarakat meningkat karena kedua aparat negara ini memiliki otoritas untuk menggunakan senjata api modern yang mematikan,” kata dia. [ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain