30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41582

Prasetyo jadi Jaksa Agung, Kontras Ragukan Keseriusan Penegakan HAM

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo telah menujuk Politikus Partai Nasdem HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung untuk menggantikan Basrief Arief sebagai petinggi di Kejaksaan.
Namun, penunjukan Prasetyo menggantikan Basrief sebagai Jaksa Agung dipandang tak memenuhi syarat Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan.
Koordinator Kontras Haris Azhar mengaku prihatin dengan keputusan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, yang telah menetapkan Prasetyo sebagai Jaksa Agung.
Apalagi, sambung Haris sejak awal Kontras telah memberikan masukan kepada mantan Wali Kota Solo tersebut lewat rumah Transisi untuk memilih Jaksa Agung yang memiliki keberanian bekerja dalam menangani isu Hak Asasi Manusia.
“Terutama yang mau meneruskan 8 berkas penyelidikan pelanggaran HAM, yang berat oleh Komnas HAM, memiliki pengalaman dibidang HAM, memiliki komitmen pada penegakan pada penegakan HAM kedepannya,” kata dia dalam siaran pers yang diterima Aktual.co, Kamis (20/11).
Namun demikian, yang lebih terpenting lagi Jaksa Agung, kata dia bukan dari kalangan Partai Politik, karena nantinya bakal tersandera oleh kepentingan partai asal, partai koalisi dan rivalitas dengan partai oposisi.
“Nama yang ditunjuk oleh Presiden  justru tak memenuhi syarat yang telah ditawarkan sebagaimana diatas. Presiden gagal memahami konteks HAM hari ini di Indonesia.”
Dia pun mengaku, khawatir dengan masa depan penegak kasus-kasus pelanggaran HAM yang berat di Indonesia. Namun demikian, sambung dia keputusan Presiden sudah tetap untuk menetapkan Prasetyo menggantikan Basrief Arief.
“Kita akan lihat 30 hari kedepan, apakah Jaksa Agung memiliki rencana atas 8 berkas dari Komnas HAM, jika nihil maka itulah indikasi kemandulan penegakan HAM kedepannya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

MAPPI FHUI: Penunjakan Prasetyo Jadi Jaksa Agung Bernuansa Politis

Jakarta, Aktual.co — Kalangan penggiat anti korupsi di tanah air khawatir jaksa agung yang baru, HM Prasetyo, tidak bisa menjalankan penegakan hukum karena latar belakangnya dari politisi.
“Kami sejak jauh-jauh hari meminta kalangan politisi tidak masuk menjadi jaksa agung,” kata Koordinator Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia, Fakultas Hukum Universitas Indonesia (MaPPI FHUI) Choky Ramadhan di Jakarta, Kamis (20/11).
Presiden Joko Widodo, Kamis siang melantik politisi Partai Nasdem yang juga mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum) HM Prasetyo menjadi jaksa agung yang baru menggantikan Basrief Arief yang telah berakhir masa kerjanya bersamaan dengan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
Ia mempertanyakan janji Presiden Joko Widodo melalui visi dan misinya di KPU saat kampanye Pilpres bahwa akan memilih jaksa agung yang bersih, anti korupsi, dan komitmen pada penegakan hukum.
Sekarang yang menjadi pertanyaan, kata dia, bagaimana dengan rekam jejak HM Prasetyo selama ini.
Selepas sudah tidak menjabat sebagai JAM Pidum, bagaimana kompetensinya dari sisi strategi, visi dan misi, dan penegakan hukum.
“Selama ini, dimana dia (HM Prasetyo),” katanya.
Ia menduga pemilihan yang bersifat mendadak itu tidak terlepas adanya transaksional politik. Karena itu, dipertanyakan janji (Presiden Joko Widodo) untuk menyusun kabinet profesional.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

IRESS: Amien Orang Tepat Pimpin SKK Migas, Tapi …

Jakarta, Aktual.co — Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003-2007 Amien Sunaryadi ditunjuk oleh Pemerintah untuk menjadi Kepala defenitif SKK Migas.

Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara menilai bahwa keputusan Pemerintah menunjuk Amien sudah tepat. Pasalnya, sosok seperti Amien cocok dalam rangka melakukan pembersihan di lembaga adwork itu.

“Dari sisi kebutuhan untuk bersih-bersih itu dia oke. Track recordnya sangat baik, apalagi dia juga pernah menjadi Wakil Ketua KPK. Awal yang baik apalagi dia sudah terbukti pernah membangun sistem yang baik di KPK,” kata Marwan saat dihubungi Aktual.co di Jakarta, Kamis (20/11).

Akan tetapi, lanjutnya, sebagai Bos SKK Migas Amien diharapkan bisa konsisten dalam memimpin, jangan sampai juga ikut bermasalah atau justru terlibat kasus seperti bos sebelumnya.

“Tapi tetap saja dalam perjalanannya nanti dia harus konsisten. Jangan sampai bermasalah juga. Jangan sampai melihat upeti besar dia inkonsisten,” ujarnya.

Marwan juga mengingatkan, bahwa Amien harus paham jika lembaga yang dipimpinnya merupakan lembaga adwork yang berdiri hanya berdasarkan Kepres. Dengan begitu, lembaga tersebut memang pada dasarnya terlahir hanya untuk sementara.

“Tapi tetap harus diingatkan bahwa ini lembaga adwork. Jangan sampai juga UU-nya diperlambat agar lembaga ini terus ada. Kami sangat merekomendasikan ini masuk ke dalam struktur Pertamina,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pengurus Cabor Minta Kemenpora Tidak Lepas Tangan

Jakarta, Aktual.co — Sikap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dipertanyakan oleh pengurus cabang olahraga (cabor). Hal ini terkait dengan peralatan tanding Asian Games 2014, yang tidak kunjung tiba.

Diungkapkan salah satu pengurus cabor, Zulkarnain Tanjung, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (Kabid Binpres PBTI), seharusnya Kemenpora tidak lepas tangan soal peralatan tanding tersebut.

“Pemenang tender peralatan itu penipu. Harusnya Kemenpora segera ambil tindakan,” tegas Zulkifli ketika dihubungi Aktual.co, Kamis (20/11).

Ditegaskan Zulkifli, sikap Kemenpora yang seakan lepas tangan, dianggap tidak memiliki niatan baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Jika Kemenpora mempunyai niat baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, seharusnya Kemenpora segera bertemu dengan pihak cabor dan mempertanyakan tindakan selanjutnya,” tegasnya.

Zulkifli menegaskan, jika ingin membawa kasus ini ke pihak berwajib, seharusnnya Kemenpora yang melakukan. Lanjut disampaikan Zulkifli, yang menentukan perusahaan mana untuk tender tersebut adalah Kemenpora.

“Sampai saat ini kami belum bertemu dengan pihak Kemenpora. Mau dibawa ke mana masalah ini kami juga belum tahu, harusnya Kemepora yang menyodorkan langkah selanjutnya,” tandasnya.

Seperti diberitakan Aktual.co, Selasa (18/11) kemarin, Kemenpora sepertinya ingin “cuci tangan” terkait dengan peralatan tanding Asian Games 2014.

Pasalnya, dikatakan Deputi V Bidang Keharmonisan dan Kemitraan Kemenpora, Gatot Dewa Broto, pihak Kemenpora akan berposisi sebagai fasilitator.

“Paling tidak sekarang kami akan memfasilitasi, apabila pihak cabor ingin melaporkan pemenang tender ke pihak berwajib,” kata Deputi V Bidang Keharmonisan dan Kemitraan Kemenpora, Gatot Dewa Broto di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (18/11).

Untuk diingat kembali, bahwa permasalahan peralatan alat tanding AG 2014 ini, terjadi karena pihak perusahaan pengadaan barang, yang ditunjuk oleh Kemenpora, ternyata merupakan perusahaan fiktif.

Sehingga, peralatan yang diminta, bisa digunakan sebelum AG Incheon, Korea Selatan 2014, ternyata tidak juga ada hingga berakhirnya kejuaraan multi event empat tahunan se-Asia itu. Bahkan, hingga saat ini peraltan tersebut belum diketahui statusnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Klub Sepakbola Ternama Kolombia Cuci Uang untuk Kartel

Jakarta, Aktual.co — Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebutkan bahwa pemilik tim sepak bola ternama Kolombia, Envigado, menggunakan klub tersebut serta pengaruh yang dimilikinya untuk membantu perdagangan narkotika dan melakukan pencucian uang oleh sebuah kelompok kartel berbahaya.
Departemen Keuangan melemparkan tuduhan itu saat memasukkan 10 orang dan 14 pihak di Kolombia ke dalam daftar hitam atas ‘peranan aktif’ mereka dalam membantu kartel La Oficina de Envigado.
Daftar hitam itu mencakup klub sepak bola Envigado dan sang pemilik klub, Juan Pablo Upegui Gallego. Untuk diketahui, Envigado adalah tim bintang Real Madrid dan Piala Dunia, James Rodriguez, memulai karirnya.
Upegui Gallego merupakan ‘rekan kunci’ di dalam kartel La Oficina, kelompok tersebut terlibat dalam perdagangan narkotika internasional serta memberikan berbagai jasa, termasuk pengumpulan utang obat-obatan terlarang, pemerasan serta pembunuhan dengan bayaran kepada gerombolan Kolombia.

Artikel ini ditulis oleh:

Komjak Ingatkan, Jadi Jaksa Agung Presetyo Jangan Berpolitik

Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) Halius Hosen mengingatkan kepada Jaksa Agung yang baru saja dilantik oleh presiden Joko Widodo, HM Prasetyo agar tak bermain politik dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum.
Halius mengatakan, mengingat Prasetyo adalah politisi asal partai Nasdem, dirinya khawatir akan ada intervensi dalam penanganan perkara di Kejaksaan.
“Dia harus benar-benar profesional dan independen dan tidak bermain politik dalam melaksanakan tugasnya selaku penegak hukum,”kata Halius Kamis (20/11).
Menurut Halius, ada dua hal yang harus dilaksanakan Prasetyo. Yang pertama adalah komitmennya dalam menegakkan hukum secara profesional dan independen, serta kedua Prasetyo harus segera melakukan reformasi total di Internal.
Ketika ditanya apakah Prasetyo merupakan sosok yang pas untuk memimpin Korps Adhyaksa, Halius tak dapat menilai karena dipilihnya Prasetyo yang pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) periode 2005-2006 tersebut menjadi hak presiden Jokowi.
“Kita enggak masuk ke wilayah hak prerogatif presiden,”tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik politisi Partai Nasional Demokrat HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung pemerintahan Kabinet Kerja menggantikan Basrief Arief di Istana Negara, Kamis (20/11).

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain