28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41602

Anggota DPR: Petani Makin Miskin Akibat Penaikan Harga BBM

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi IV DPR Mamur Hasanuddin mengatakan, petani dan nelayan merupakan kelompok pertama yang akan merasakan dampak signifikan akibat penaikan harga BBM bersubsidi.

Sebab, kata dia, kedua kelompok masyarakat ini mendominasi angka kemiskinan nasional.

“Penaikan harga premium bersubsidi dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter, dan solar Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter, secara spontan akan meningkatkan angka kemiskinan,” kata dia di Jakarta, Rabu (19/11).

Jumlah masyarakat miskin, terutama yang bekerja sebagai petani dan nelayan diperkirakan naik apabila pemerintah tidak segera menetralisir dengan program tepat sasaran. Program itu pun sebaiknya dilaksanakan dalam jangka panjang.

Hal itu, kata dia, berdasarkan data statistik dari BPS, Maret 2014, jumlah penduduk miskin sebesar 28,3 juta jiwa yang tersebar di kota dan desa atau 11,25 persen dari penduduk Indonesia.

Standar yang digunakan sebagai batas kemiskinan berdasar pendapatan per kapita per bulan sebesar Rp 302.735.

Padahal, menurut Mamur, standar yang dipakai BPS masih terlalu rendah.

“Dengan angka, 300 ribuan rupiah per kapita bulan, artinya hanya Rp 10.000 per kapita per hari. Padahal untuk hidup layak saat ini seharusnya Rp 30.000 rupiah per kapita per hari, yang artinya Rp 9.000 per kapita per bulan,” kata dia.

Dia merasa yakin, apabila standar kemiskinan Rp 900.000 per kapita per bulan, jumlah penduduk miskin di Indonesia bisa dua atau tiga kali lipat jumlahnya, dan menembus angka 30 persen lebih penduduk Indonesia.

Pada penaikan harga BBM kali ini, Mamur sangat tidak yakin pemerintah dapat menjamin semua harga selain BBM yang naik, harga komoditas lain tidak akan berubah.

“Dapat dipastikan, bahwa kenaikan BBM ini akan menjadi bola salju beban ekonomi rakyat. Harga semua komoditas akan mengekor kenaikan BBM, karena semua barang sangat terpaut dengan distribusi. Beban ekonomi ini akan semakin membesar yang berujung pada penggelembungan angka kemiskinan,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Peralatan Olahraga Memprihatinkan, Menpora Isyaratkan Tak Mau Bertanggung Jawab

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengisyaratkan tidak mau bertanggung jawab terhadap peralatan olahraga Indonesia, yang sudah cukup memprihatinkan.

“Jadi tidak hanya tanggung jawab pemerintah atau Kemenpora, tetapi kita semua,” katanya usai melakukan kunjungan ke tempat-tempat latihan olahraga di Senayan, Jakarta, Rabu (19/11).

Diungkapkan Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, sarana olahraga Indonesia, cukup memprihatinkan.

“Sungguh sangat prihatin. Kalau dalam bahasa atletnya itu galau,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menpora berharap fasilitas olahraga Hambalang yang sudah ada saat ini, dapat dimaksimalkan sehingga menjadi salah satu solusi kekurangan sarana dan prasarana olahraga.

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi dan Janji November

Jakarta, Aktual.co —Kini kita telah memasuki bulan November, 2014. Mengingat bulan ini, saya jadi berkeinginan untuk sejenak mengali memori sejarah kita, tentang janji yang pernah diucapkan oleh pemerintah Hindia-Belanda kepada rakyat Indonesia, pada bulan November 1918. Dibawah pimpinan Gubernur Jenderal Graaf van Limburg Stirum, saat itu pemerintah pernah berjanji bahwa akan segera memberikan kemerdekaan untuk Indonesia.

Janji ini terucap saat gelombang perlawanan politik terus membesar. Dan saat itu pemerintah mendapati dirinya kewalahan dengan perlawanan tersebut, karena tekanan dari internal nusantara dan juga internasional. Namun nyatanya, janji itu hanya sebatas strategi politik Belanda untuk meredam gelombang perlawanan itu. Karena tidak ada istilah nusantara ini lepas dari jajahan mereka.

Alhasil, janji pun tinggal janji. Bertahun-tahun rakyat Indonesia menanti pembuktian janji itu, namun tak kunjung jua dibuktikan oleh pemerintah. Praktis hal ini pun memicu reaksi keras dari para kaum pergerakan, dan gelombang perlawanan menjadi semakin besar. Hingga sampailah negeri ini pada kemerdekaannya.

#Jokowi juga punya janji
Semasa pilpres 2014, Jokowi punya banyak janji yang diberikan pada rakyat Indonesia. Saya kembali cantumkan semua janji-janji Jokowi semasa pilpres kedalam tulisan ini, dengan harapan agar rakyat bisa terus mengawal janjinya dan mau mengingatkan Jokowi bila nyatanya dalam menjalankan pemerintahan cenderung keluar dari janji-janji yang pernah ia ucapkan.

Demikian 66 janji-janjinya yang saya kutip dalam situs www.voa islam.com ;
1. Janji Jokowi-JK Besarkan Pertamina Kalahkan Petronas dalam 5 Tahun
2. Jokowi Janjikan Bangun 50 Ribu Puskesmas
3. Swasembada Pangan
4. Membuat Bank Tani untuk Mengurangi Impor Pangan
5. Jokowi Janji akan Tetap Blusukan bila Jadi Presiden
6. Jokowi Janji Benahi Kawasan Masjid Agung Banten
7. Jokowi Janji Cetak 10 Juta Lapangan Kerja Jika Jadi Presiden
8. Jokowi Janji Buka 3 Juta Lahan Pertanian
9. Jokowi Janji Batasi Bank Asing
10. Berjanji Membangun Tol Laut dari Aceh hingga Papua
11. Jokowi Janji Beri Berapapun Anggaran Pendidikan
12. Berjanji untuk Mengurangi Impor Pestisida dan Bibit Pertanian
13. Jokowi Janji Hapus Ujian Nasional
14. Membangun E-government, E-budgeting, E-procurement, E-catalog, E-audit Kurang dari 2 Minggu
15. Terbitkan Perpres Pemberantasan Korupsi
16. Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
17. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur seperti, Pelabuhan, Bandara, di wilayah Indonesia Bagian Timur
18. Dana Rp 1,4 Miliar per Desa Setiap Tahun
19. Kepemilikan Tanah Pertanian untuk 4,5 juta Kepala Keluarga dan Perbaikan Irigasi di 3 juta Hektar Sawah
20. Membangun 100 Sentra Perikanan yang dilengkapi Lemari Berpendingin
21. Membentuk Bank Khusus Nelayan
22. Menggunakan Pesawat Tanpa Awak untuk meng-Cover wilayah lndonesia
23. Meningkatkan Pemberian Beasiswa
24. Mengalihkan Penggunaan BBM ke Gas dalam waktu 3 Tahun
25. Jokowi Janji ‘Sulap’ KJS-KJP Jadi Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar
26. Tidak bagi-bagi Kursi Menteri ke Partai Pendukungnya
27. Jokowi Janji Tak Berada di bawah Bayang Megawati
28. Membenahi Jakarta (macet, banjir, dll)
29. Mendukung kemerdekaan dan mendirikan KBRI di Palestina
30. Tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional. Khusus yang ini, penulis sarankan tak perlu dikawallah. Janji aneh soalnya.
31. Mudah ditemui oleh warga Papua
32. Menurunkan harga sembako, meningkatkan kualitas dan kuantitas program raskin
33. Memperhatikan permasalahan outsourcing
34. Menghapus subsidi BBM
35. Meningkatkan profesionalisme, menaikkan gaji dan kesejahteraan PNS, TNI dan Polri
36. Meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan termasuk memberi subsidi Rp1 juta per bulan untuk keluarga pra sejahtera sepanjang pertumbuhan ekonomi di atas 7%
37. Perbaikan 5.000 pasar tradisional dan membangun pusat pelelangan, penyimpanan dan pengolahan ikan
38. Membantu meningkatkan mutu pendidikan pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan meningkatkan kesejahteraan guru-guru pesantren sebagai bagian komponen pendidik bangsa
39. Akan berbicara terkait kasus BLBI
40. Memperkuat KPK (meningkatkan anggarannya 10x lipat, menambah jumlah penyidik, regulasi)
41. Menghentikan impor daging
42. Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur
43. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, irigasi, dan pelabuhan
44. Meningkatkan 3 kali lipat anggaran pertahanan
45. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembenahan tenaga pengajar yang punya kemampuan merata diseluruh Nusantara
46. Jokowi Pilih Mendikbud dari PGRI Jika Jadi Presiden
47. Memberikan gaji besar bagi para ahli asal Indonesia
48. Menaikkan gaji guru
49. Sekolah gratis
50. Menangani kabut asap di Riau
51. Membeli kembali Indosat
52. Membangun industri maritim
53. Menyederhanakan regulasi perikanan
54. Mempermudah nelayan mendapatkan Solar sebagai bahan bakar kapal dengan mendirikan SPBU khusus
55. Membuktikan janji-janji dalam visi-misi
56. Menyejahterakan kehidupan petani
57. Mengelola persediaan pupuk dan menjaga harga tetap murah
58. Membangun banyak bendungan dan irigasi
59. Menyusun kabinet yang ramping dan diisi oleh profesional
60. Menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran HAM di masa lalu
61. Menjadikan perangkat desa jadi PNS secara bertahap
62. Meningkatkan Industri Kreatif sebagai salah satu Kunci Kesejahteraan Masyarakat
63. Cuma satu dua jam saja di kantor, selebihnya bertemu rakyat
64. Jika Menang, Jokowi Janjikan Internet Cepat
65. Menyelesaikan masalah korban lumpur Lapindo
66. Mengusut kasus penculikan aktivis pada 1998

#Rakyat baik, berani mengkritik pemerintah
Dahulu, pada tahun 1927. Ada seorang pejabat tinggi Belanda di Padang Panjang, yang bernama Demang Datuk Dayo, pernah mengungkapkan sebagian unek-uneknya terhadap pemerintah Belanda dalam sebuah pidato disidang Volksraad (Dewan Rakyat). Dimana ia mengeluhkan tentang perlakuan Belanda terhadap pegawai bumiputera, karena para pegawai semasa itu diperlakukan tidak sebagai mitra pemerintah, melainkan hanya sebagai tukang pungut pajak rakyat, sehingga hal ini menurunkan kedudukan mereka sebagai seorang pegawai dari bumitera.

Demang itu begitu berani menyuarakan ketidakbenaran dalam tubuh pemerintah, ia tidak memiliki rasa takut. Walaupun akhirnya ia dimutasi oleh Belanda dari Padang Panjang ke Air Bengis, sebuah daerah yang jauh lebih kecil dari Padang Panjang, dan juga terisolir. Keberanian demang ini tentunya patut untuk kita berikan apresiasi, ditengah kondisi pemerintahan yang suka semena-mena dan penuh tipu daya, ia berani mengkritiknya.

Tentu apa yang dilakukan oleh demang ini perlu dilakukan juga oleh rakyat Indonesia hari ini. Ketika kita mendapati pemerintahan Jokowi cenderung tidak menepati janji-janjinya, maka kita harus berani untuk mengkritiknya. Bahkan perlu juga kita melakukan perlawanan bila nyatanya pemerintahan Jokowi cenderung mengancam eksistensi bangsa.

Jangan sampai kita menjadi rakyat yang hanya ‘’membeo’’ terhadap apapun yang dilakukan oleh pemerintah. Jangan hanya karena citra kesederhanaan yang ditampilkan Jokowi, lalu kita menjadi tidak objektif dalam memotret pemerintahannya.

Sebagai rakyat yang baik, kita memang harus aktif memberikan apresiasi terhadap kerja-kerja pembangunan pemerintah. Namun rakyat yang baik, juga harus aktif mengkritik pemerintah bila nyatanya ada hal-hal yang tidak sesuai janji-janjinya dan ada hal-hal yang cenderung mengancam kedaulatan negara serta membuat rakyat menderita. Seperti tidak tegas terhadap korporasi-korporasi asing dan menaikkan harga BBM dengan harga yang cukup berat dijangkau oleh rakyat.

Selamat menjalani aktivitas di bulan November..

Penulis : Setiyono. Book Writer & Aktivis Pergerakan
[email protected]

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi dan Kramadangsa Ki Ageng Suryomentaram

Jakarta, Aktual.co —  Menjelang Perang Dunia (PD) II, sejumlah tokoh pergerakan di Pulau Jawa membahas isu rawan tentang bagaimana cara menolak peperangan, bila Indonesia menjadi ajang perang Belanda melawan Jepang. Pada pertemuan-pertemuan “Manggala Tiga Belas” itu, Ki Ageng Suryomentaram (KAS) mengemukakan dalam Perang Dunia II, bangsa Indonesia punya tiga pilihan. Yaitu: (1) Membela majikan lama, Belanda;(2) Ganti majikan baru, Jepang;(3) Menjadi majikan diri sendiri alias merdeka.

Perang yang berpalagan di Asia atau Perang Asia Pasifik itu, menurut KAS alias Bendara Pangeran Harya Suryomentaram, sesungguhnya bukan persoalan bangsa Indonesia. Itu sekedar gegeran antar sesama negara kolonialis Belanda dengan Jepang yang berebut koloni. Yang menjadi masalah adalah ‘kita tinggal di negeri sendiri, tapi negeri kita dijadikan ajang perang. Kalau kita mau pergi, mau pergi ke mana?. Kalau kita tinggalkan tentu negeri kita akan diambil orang lain.’

Bagi anak ke-55 dari 79 putra-putri Sri Sultan Hamengku Buwono VII ini, pilihan jitu adalah Merdeka, menjadi majikan diri sendiri. Namun, menurut pangeran kelahiran 20 Mei 1892 ini, apa segenap rakyat Indonesia telah siap berjuang fisik menentang keunggulan militer kolonialis yang saling berseteru itu? Baik Belanda ‘majikan lama’ elemen Bala Tentara Sekutu, yang bersama Inggris, Perancis, Amerika Serikat dan Australia menyebut diri sebagai Negara-negara bebas alias liberal, maupun Jepang calon ‘majikan baru’ bagian dari kekuatan Axis atau poros bersama Jerman dan Italia, yang oleh Sekutu dicitrakan terus sebagai Fasis?
   
KAS yang semasa kecil bernama BRM Kudiarmaji, kembali pada kesimpulan lamanya saat PD I usai.  Belanda memang terkulai rudin akibat perang besar di Eropa. Namun kekuatan kolonialis ini di Hindia Belanda, diperkirakan oleh murid KH Ahmad Dahlan, pendiri  Muhammadiyah ini, masih solid. Sehingga kepada sesama rekan pergerakan kemerdekaan, KAS mengingatkan, tidak sepatutnya kita mengorbankan keselamatan jiwa puluhan juta rakyat Indonesia saat itu.

Sejak tahun 1926, banyak tokoh pergerakan yang di-BovenDigul-kan oleh Pemerintahan Kolonial dengan tuduhan ‘agen komunis’. KAS yang juga aktifis Taman Siswa, jika tidak diselamatkan dengan jaminan Sultan Hamengku Buwana VIII, niscaya tetap mendekam terus di sel tahanan.

Belanda telah lama mencurigai gerak-gerik KAS, sang pemikir dan filsuf pejuang nusantara ini. Sehingga setiap berceramah atau hadir dalam pertemuan yang mengkritisi kolonialisme imperialisme, KAS selalu dikuntit PID (Politieke Inlichtingen Dienst) atau reserse kolonial.

Sekelumit kisah joang alumnus kursus Klein Ambtenaar yang mantan pegawai dua tahun dari Gubernemen Hindia Belanda ini laik disimak. KAS pernah menolak uang pensiun f 333,50 per bulan dari Pemerintah Hindia Belanda, dengan alasan tak merasa berjasa kepada pemerintah kolonial dan enggan terikat pada kekuatan asing.

Bangsawan tinggi yang fasih berbahasa Belanda, Inggris dan Arab ini, tegas menanggalkan titel kepangeranannya. Sejak dilarang naik haji, dia malah hidup berkelana jadi pedagang, petani dan rakyat kecil. Selaku filsuf eksistensialis nusantara, KAS gigih memikirkan nestapa para kramadangsa (rakyat kecil).
 
KAS juga perumus doktrin dasar ketentaraan “Jimat Perang” yang berinti ajaran pandai perang dan berani mati dalam perang. Doktrin sang penggagas tentara sukarela cikal bakal Peta (Pembela Tanah Air) ini lalu dipopulerkan oleh Bung Karno lewat berbagai pidato radio.

Perang melawan kolonialisme, menurut pangeran panglima gerilyawan dan pendiri Pasukan Jelata ini, perlu menimbang matang berbagai tahap kesiapan.  Termasuk pula aspek geopoltik.  Tidak bisa asal Anti Belanda semata.

Apa yang diwejang Suryomentaram itu baru sebatas perang secara fisik. Karena sosok kolonialisme imperialisme semasa itu secara fisikal terwakili dalam bentuk kolonialis asing yang nyata, baik Belanda majikan lama maupun Jepang majikan baru.

Bagaimana dalam perang melawan neo kolonialisme imperialisme, yang disebut Bung Karno sebagai Nekolim, yang kini bermetamorfosis menjadi Neo Liberalisme alias Neolib?  Nekolim berwujud sistem hukum dan mekanisme finansial internasional. dominasi media komunikasi global, nilai budaya kosmopolitan, dan saling ketergantungan politik antar negara di dunia.

Bagaimana mungkin melawan neolib, ketika berbagai nilai-nilai dasar penggerak neolib justru semakin mengakar di pola hidup dan alam pikiran bawah sadar para elite masyarakat kini?

Yang terjadi kini adalah ricuh antar ‘pejuang rakyat’ yang saling tuduh satu sama lain sebagai antek nekolim. Agen neolib, sebagaimana berita heboh yang dihembuskan berbagai media, seturut majikan pemiliknya.

Deja vu.Kisruh pendapat umum ini semirip situasi euforia pasca lengser Soeharto, yang membuka peluang penyelinapan berbagai unsur Orde Baru ke semua elemen reformis. Sehingga gerakan reformasi bisa dibajak dan dibelokan sesuai agenda neolib. 
    
Lebih memprihatinkan lagi, manakala para aktifis pro demokrasi maupun awak media yang sesumbar paling populis dan anti neolib malah menengarakan bahwa mereka sesungguhnya ahistoris. Bahkan apolitis.

Padahal benih neolib telah disemai luas mendalam sejak Jenderal Soeharto berkuasa lewat kudeta merangkak. Bermodal tentara berbasis ideologis KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Lager) eks serdadu kolonial Hindia Belanda dan dukungan Blok Barat, Soeharto dengan berslogan ‘Tritura’ lalu menjungkirkanbalikkan program ‘Trisakti’ Bung Karno tentang (1) berdaulat dalam politik, (2) berdikari dalam ekonomi, (3) berkepribadian dalam kebudayaan.

Gerakan reformasi yang melengserkan keotoriteran Soeharto dan Dwifungsi ABRI ternyata ditunggangi agenda pengokohan neolib, antara lain melalui penyingkiran Gus Dur dan Megawati.

Kini Jokowi tampil sebagai sosok pemimpin baru Indonesia. Sekontroversial apapun, dengan berani dia melangkah.

Adakah Jokowi ahistoris dan mengidap amnesia sosial politik? Atau sebaliknya cukup sistimatis bagai Ki Ageng Suryomentaram dan Bung Karno,  hingga tidak semudah itu di-GusDur-kan atau di-Megawati-kan oleh para agen neolib yang memakai taktik maling teriak maling?

Para kramadangsa senusantara menunggumu.

Artikel ini ditulis oleh:

PDIP Serahkan Nama Anggota Komisi DPR Hari Ini

Jakarta, Aktual.co — Fraksi PDIP di DPR telah siap menyerahkan nama-nama anggota Komisi DPR. Bahkan PDIP sudah menetapkan susunan kepengurusan fraksi di DPR, berikut kelompok komisi dari fraksinya sendiri.

“‎Segera diserahkan, karena surat dari DPP sudah turun. Nama-nama anggota semua Alat Kelengkapan Dewan sudah stand by,” kata Sekretaris Fraksi Bambang Wuryanto.

PDIP tak akan menunggu UU MD3 selesai direvisi untuk menyerahkan daftar nama-nama anggota Komisi DPR.

Hal ini karena UU MD3 sudah disepakati untuk direvisi. Rencananya, PDIP akan menyerahkan nama-nama tersebut ke Sekretariat Jenderal DPR, hari ini, Kamis (20/11).

“Kalau hanya memasukkan nama-nama nggak masalah, karena general agreement soal UU MD3 sudah terjadi,” kata Bambang.

Susunan Ketua Kelompok Komisi‎ DPR sudah dibentuk Fraksi PDIP.‎ Berikut adalah susunannya:

Kapoksi Komisi I: Tubagus Hasanuddin
Kapoksi Komisi II: Komarudin Watubun
Kapoksi Komisi III: Herman Herry
Kapoksi Komisi IV: Sudin‎
Kapoksi Komisi V: Yoseph Umar Hadi‎
Kapoksi Komisi VI: Aria Bima‎
Kapoksi Komisi V‎II: Daryatmo Mardiyanto
‎‎Kapoksi Komisi VIII: Hamka Haq
Kapoksi Komisi IX: Abidin Fikri‎
Kapoksi Komisi X: Asdy narang
Kapoksi Komisi XI: I‎ Gusti Agung Rai Wirajaya‎

Poksi Banggar: Ismayatun
Poksi BKSAP:‎ Evita Nursanti
Poksi Baleg‎: Irmandi Lubis
Poksi MKD: Trimedya Pandjaitan, M Prakosa, Yoseph Umar Hadi

Artikel ini ditulis oleh:

Kalah di Hongkong Terbuka, Simon: Saya Bermain Kurang Tenang

Jakarta, Aktual.co — Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Simon Santoso, mengaku kurang tenang, dalam turnamen Hongkong terbuka 2014, ketika dikalahkan pebulutangkis Prancis, Brice Leverdez.

Simon yang kini berada di peringkat 29 dunia, harus mengakui keunggulan pemain Prancis yang menempapati peringkat 22 dunia dengan rubber game 21-14, 19-21, 19-21, Rabu (19/11).

“Saat sudah unggul, saya terlalu terburu-buru ingin memenangkan pertandingan. Saya juga merasa bermain kurang tenang, walaupun sudah memimpin perolehan angka, bawaannya mau cepat-cepat game saja,” kata Simon Santoso, dikutip laman resmi PBSI.

Seperti diketahui, Simon juga cukup lama absen dalam pertandingan bulutangkis dunia, akibat cedera dan sakit demam berdarah yang dialaminya itu, sehingga, peringkat yang diraihnya juga harus merosot drastis.

“Sudah lama tidak bertanding, juga membawa pengaruh pada penampilan saya, ada rasa gugup. Selain faktor nonteknik ini, dari segi teknis kecepatan dan kekuatan saya juga belum kembali seratus persen, masih harus berlatih lebih keras lagi,” ujar Simon.

Dalam pertandingan berhadiah USD350 ribu, kondisi Simon belum 100 persen, karena dirinya baru sembuh dari sakit demam berdarah.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain