25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42278

Buruh Tuntut Survei KHL DKI 2015 Diulang

Jakarta, Aktual.co — Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) menilai ada kesalahan dalam penghitungan Komponen Hidup Layak (KHL) yang dilakukan Dewan Pengupahan DKI Jakarta. Sehingga merugikan pekerja atau buruh di Jakarta.
Karena itulah, buruh menuntut dilakukannya penghitungan ulang survei KHL DKI Jakarta untuk tahun 2015.
Wakil Ketua Bidang Advokasi FSP LEM SPSI DKI Jakarta, M Toha, beberapa kesalahan yang dipermasalahkan mereka salah satunya mengenai besaran uang sewa kamar untuk tempat tinggal.
Di mana jumlahnya menurun dari tahun 2014 yang sebesar Rp671 ribu perbulan. Padahal uang sewa kamar secara realistis akan naik sepanjang tahun.
“Tapi justru tahun 2015 ini kurang dari Rp671 ribu. Pemerintah sebaiknya menggunakan angka survei rata-rata di Grogol yang kini per petaknya sekitar Rp800 ribu,” kata dia, di Jakarta, Senin (27/10).
Contoh item lainnya di KHL yang menurutnya kurang representatif, yakni di tiket transportasi yang merujuk pada harga tiket TransJakarta dengan ekstra subsidi Rp2 ribu per tiketnya.
Padahal dalam prakteknya tiket yang berlaku adalah tarif normal Rp3 ribu per tiketnya.
“Secara umum terdapat selisih yang cukup besar antara KHL yang berlaku saat ini dengan kenyataan lapangan. Selisih itu sebesar Rp372.655,89 dan itu baru KHL saja yang merujuk pada 60 KHL,” kata dia.
Disampaikan Toha, selisih akan semakin melebar di tengah pertumbuhan inflasi DKI Jakarta sebesar empat persen per tahun, kenaikan bertahap tarif dasar listrik, dan juga kenaikan BBM pada 1 November mendatang.
Oleh karena itu, menjelang penetapan besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2015 yang dijadwalkan paling lambat diputuskan tanggal 1 November, para buruh akan melakukan berbagai aksi unjuk rasa.
Aksi tersebut misalnya yang dilakukan oleh gabungan pekerja/buruh dari Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI), SPKAG, SMBI dan PPI pada Senin (27/10) pagi di depan Balai Kota DKI Jakarta dan Istana Negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Indef: Menteri Bidang Ekonomi Sarat Kepentingan Politis

Jakarta, Aktual.co — Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menilai jajaran menteri bidang ekonomi dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sarat akan kepentingan politis.

Hal itu terlihat dari jajaran elit politik yang justru menempati pos kementerian yang punya tugas berat untuk perkembangan ekonomi Indonesia.

“Misalnya Menteri Perindustrian Saleh Husin yang lebih dikenal sebagai politikus. Meski punya bisnis, tapi industri membutuhkan orang yang piawai untuk menciptakan regulasi dalam program utama hilirisasi industri. Rasanya punya bisnis saja tidak cukup,” kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu di Jakarta, Senin (27/10).

Menurut dia, sektor industri yang ditargetkan bisa tumbuh dengan besaran dua digit itu tidak bisa dipimpin oleh politisi yang minim pengalaman birokrasi.

Terlebih, dikhawatirkan ada konflik kepentingan atas menteri yang merupakan politisi Partai Hanura itu.

“Takutnya ada konflik kepentingan karena dia latar belakangnya politisi yang pengusaha,” ujarnya.

Pos lain yang juga dianggap sarat kepentingan adalah Kementerian BUMN yang diisi oleh Rini Soemarno. Ia sebelumnya merupakan Ketua Tim Transisi Jokowi-JK yang merupakan kader PDI Perjuangan.

“Terlepas dari dia (Rini) mantan Menperindag era Megawati atau memimpin sejumlah korporasi, fakta bahwa dia ketua tim transisi memperlihatkan jelas ada kepentingan politik di situ,” katanya.

Menurut Enny, Kementerian BUMN membutuhkan sosok yang tak hanya “clean” tapi juga “clear” untuk bisa mengatur perusahaan plat merah. Pasalnya, sejak dulu perusahaan BUMN hanya menjadi sapi perah yabg kinerjanya juga tidak efisien.

Jajaran menteri di bidang ekonomi teknis lainnya, seperti Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri serta Menteri Pariwisata Arief Yahya juga dinilAi masih belum jelas kapabilitasnya.

Walaupun tidak banyak tokoh partai yang turun menjabat sebagai menteri di bidang ekonomi, Enny melihat ada tarik ulur atau kompromi dalam penyusunan kabinet.

“Meski Pak Jokowi menjabarkan rekam jejak menteri saat pengumumannya, saya rasa ada banyak yang dipaksakan. Memang banyak yang profesional, tapi seperti dipaksakan masuk ke bidang yang berbeda. Misalnya saja Rachmat Gobel yang lebih pantas jadi Menperin, malah jadi Mendag,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Smartphone Dengan Kualitas Baterai 4000 mAh Cuma Rp1,5 Jutaan

Jakarta, Aktual.co — Ponsel smartphone jaman sekarang jarang sekali memiliki kualitas dukungan baterai berkapasitas besar diatas 3000 mAh. Namun, handset bernama Spice Stellar 518, diperkuat dengan dukungan baterai 4000 mAh dan hanya dibanderol dengan harga sekitar Rp1,5 jutaan.
Ponsel ini selain mempunyai keunggulan pada baterai, Stellar 518 juga dimotori oleh prosesor quad-core 1,3GHz dan RAM 1GB. Media penyimpanan internal berisi 8 GB serta mampu ditambah dengan microSD (32GB). 
Untuk desainnya, Stellar mengadopsi layar 5 inci (854 x 480). 
Sementara itu untuk ukuran kamera, smartphone ini mampu menembak gambar dengan kekuatan 8MP (belakang) dan 1.3 MP (depan).
Ada beberapa konektivitas yang tersedia pada smartphone ini, yaitu Bluetooth, WiFi, 3G dan GPS. Selain itu, smartphone ini mengadopsi dual SIM card terinstal KitKat sebagai sistem operasi. Stellar 518 ini tersedia di secara online di situs belanja online Flipkart. 

KPK Periksa Maraton Pejabat Pemprov Riau

Jakarta, Aktual.co —  Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Asisten II Setdaprov Riau Wan Amir Firdaus selama dua jam sebagai saksi kasus suap alih fungsi kawasan hutan di Sekolah Polisi Negara, Pekanbaru.
“Saya diperiksa dua jam sejak jam 10 pagi,” kata Wan Amir usai menjalani pemeriksaan, Senin (27/10).
Ia mengaku pertama kali diperiksa sebagai saksi dalam pemeriksaan KPK, dan tidak ingat berapa banyak pertanyaan yang diajukan oleh penyidik. Menurut dia, kehadirannya adalah sebagai saksi untuk tersangka Gubernur Riau Annas Maamun, dan pengusaha sekaligus dosen Universitas Riau Gulat Medali Emas Manurung.
“Saya banyak ditanya tentang prosedur alih fungsi lahan,” ujarnya.
Selama pemeriksaan, ia mengaku menjelaskan bahwa mekanisme awal dalam alih fungsi kawasan hutan terkait revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi (RTRWP) Riau adalah diawali dengan usulan pemerintah daerah kepada Kementerian Kehutanan. Namun, Wan Amir mengaku tidak ditanya penyidik terkait uang suap dalam proses revisi RTRWP Riau yang menjerat kedua tersangka.
“Tidak ada ditanya soal uang (suap), dan saya juga tidak tahu soal itu,” tuturnya.
KPK pada kali ini memintai keterangan tiga orang saksi. Dua orang saksi lainnya adalah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, dan supir Gubernur Riau Annas bernama Dani.
Arsyadjuliandi Rachman hingga siang ini masih diperiksa di Ruang Catur Prasetya, SPN Pekanbaru. Penyidik memberi waktu kepada Plt Gubernur Riau untuk beristirahat dan menunaikan shalat Zuhur. Penyidik juga sudah menyediakan nasi kotak untuk pria yang akrab disapa Andi Rachman itu di dalam ruang pemeriksaan.
Andi Rachman belum mau berkomentar kepada wartawan terkait pemeriksaannya. “Nanti saja kalau pemeriksaan sudah selesai,” katanya disela waktu rehat pemeriksaan.
Selama bulan ini, penyidik KPK telah memeriksa lebih dari selusin saksi di Pekanbaru berkaitan dengan dugaan kasus suap alih fungsi lahan dan suap proyek APBD Riau untuk tersangka Gubernur Riau, Annas Maamun, dan Gulat Manurung.
Dua diantaranya adalah pegawai PT Anugerah Kelola Artha atas nama Andaya Sinaga dan Hendra Siahaan. Pihak swasta lainnya yang telah diperiksa adalah petinggi perusahaan kelapa sawit PT Duta Palma.
Selain itu, ada lima orang pegawai negeri sipil dari staf protokol Pemerintah Provinsi Riau yang diperiksa KPK, yakni Ahmad Taufik, Said Putransyah, Piko Tempati, Fuadilazi dan Firman Hadi.
Kemudian, pejabat eselon II Pemerintah Provinsi Riau yang menjabat sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau, Chairul Rizki, dan Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulher. Sedangkan, satu mantan pejabat yang terperiksa adalah Zulkifli Yusuf mantan Kepala Dinas Kehutanan Riau.
Dalam penyidikan kasus itu, KPK menetapkan dua orang tersangka, yakni Annas Maamun dan seorang pengusaha yang juga dosen Universitas Riau, Gulat Medali Emas Manurung. KPK menyangkakan Annas dengan pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Artikel ini ditulis oleh:

Suryadharma Ali: Persiapan Muktamar PPP Sudah 90 Persen

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali mengatakan jika pelaksanaan Muktamar ke VIII yang akan digelar pada 30 Oktober-2 November 2014 di Grand Sahid, Jakarta sudah 90 persen.
Salah satunya, telah ditunjuknya Panitia Pengarah (Steering Committee) dan Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Muktamar ke VIII.
“Rapat juga sudah memutuskan yaitu SC, ketuanya dijabat oleh saudara Zainud Tauhid dan ketua OC dijabat oleh saudara Ahmad Farial,” kata dia dalam konferensi pers, di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (27/10).
“Alhamdulillah, persiapan saat ini sudah rampung sekitar 90 persen baik dari sisi penyelenggaraannya maupun dari sisi materi dan substansinya.”
Oleh karena itu, bekas menteri agama era kabinet Indonesia bersatu Jilid II itu pun meminta kepada seluruh perwakilan partai tersebut baik wilayah maupun cabang agar hadir dalam acara muktamar nanti.
“Saya meminta kepada seluruh DPW PPP dan seluruh cabang PPP untuk hadir mengikuti muktamar yang akan digelar pada 30 Oktober smapai 2 Nov 2014,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Presiden Harap Menteri Mampu Kerja Lintas Sektor

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo meminta semua menteri Kabinet Kerja bisa bekerja lintas sektoral dan tidak mementingkan kepentingan masing-masing kementerian.
“Tugas kita semua adalah menjalankan visi dan misi serta program utama presiden, tidak ada visi menteri yang ada program operasional menteri, bekerja garis lurus, sesuai arahan, ego sektoral dihentikan,” kata Presiden saat membuka sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Senin (27/10).
Kepala Negara mengatakan para menteri harus dapat bekerja sama dengan kolega mereka di kabinet.
“Kita harus mulai semuanya dengan tradisi baru bekerja lintas sektor karena tidak ada yang bisa bekerja sendiri, koordinasi bukan hanya kementerian bisa juga lintas kementerian koordinator,” kata dia.
Presiden meminta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinov Chaniago agar dapat menginventarisasi masukan dari tim transisi dan kemudian disampaikan kepada menteri.
“Tim transisi banyak rekomendasi, segera dipelajari dan saya minta Kepala Bappenas serahkan dan jelaskan kepada seluruh menteri,” kata Presiden.
“Menko saya minta pimpin rapat koordinasi temukan totok nadi (hambatan masalah), dan dua hari ke depan para menko lapor ke saya, setelah disetujui terobosan bisa dilakukan secepat-cepatnya. Bisa menunjukkan bukti untuk rakyat Indonesia. Gunakan audit organisasi, fokus pada pengembangan organisasi fokus pada rakyat. Lakukan penyederhanaan lakukan agar bisa efektif dan efesien menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, Pak Yudi, tolong kawal ini,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain