31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42285

BI Targetkan 15 Kabupaten/Kota Miliki TPID

Jakarta, Aktual.co — Asisten Direktur Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Eko Siswantoro mengatakan pihaknya menargetkan hingga akhir tahun ini 15 kabupaten/kota di Sulut telah memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Ia mengatakan bahwa di Sulut tinggal enam kabupaten dan kota yang belum memiliki TPID, dan akan didorong agar di penghujung tahun 2014, sudah memiliki TPID.

“Kabupaten/kota yang belum memiliki TPID yakni Kabupaten Kepulauan Talaud, Sitaro, Bolaang Mongondouw (Bolmong), Bolmong Selatan, Minahasa Utara dan Minahasa Selatan,” ujarnya di Manado, Senin (27/10).

Ia mengatakan pihaknya akan berupaya agar semua kabupaten/kota di Sulut memiliki TPID yang memiliki dua peran yakni memonitoring perkembangan harga dan melakukan pengendalian inflasi.

TPID terdiri atas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait bekerja sama dengan pihak BI melakukan dua peran tersebut, untuk saling berkoordinasi apabila terjadi kenaikan inflasi.

Adapun kabupaten/kota yang sudah memiliki TPID, katanya, yakni Provinsi Sulut, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Bolaang Mongondouw Timur dan Kabupaten Minahasa tenggara, Kabupaten Talaud, Bolmong Utara.

“Saat ini, sudah ada 10 TPID di Sulut termasuk dengan Provinsi sehingga enam kabupaten kota lainnya, akan ditargetkan terbentuk akhir tahun ini,” jelasnya.

Hal itu sesuai amanat Undang-undang keuangan yang menginstruksikan seluruh daerah diwajibkan memiliki TPID paling lambat hingga akhir 2014.

“Jadi melalui TPID itu semua pihak duduk bersama dan mencari solusi jika terjadi kenaikan harga di lapangan yang kemudian memicu terjadinya inflasi,” katanya.

TPID, katanya, akan terus berkoordinasi agar inflasi di daerah semakin terkendali.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Bank BUMN Syariah “Sumringah” Menag Tidak Berganti

Jakarta, Aktual.co —  PT. Bank BNI Syariah menyambut positif sosok Menteri dalam Kabinet Kerja 2014-2019, terutama dengan keberlanjutan Lukman Hakim Saifuddin sebagai Menteri Agama, karena dianggap dapat mendorong kontribusi perbankan syariah untuk mengelola dana haji.

“Yang paling menarik adalah masih bertahannya Menteri Agama, jadi optimstis untuk Bank Syariah dapat lebih tinggi,” kata Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano di Jakarta, Senin (27/10).

Sebagai salah satu pemain utama Bank Unit Syariah di Indonesia, Dinno mengharapkan kepemimpinan Lukman mendukung sistem pengelolaan dana haji dengan terus melibatkan industri perbankan dan sektor keuangan syariah lainnya.

Tingkat penetrasi masyarakat kepada perbankan syariah masih berkisar di level yang relatif kecil yaitu di lima persen. Hal tersebut yang menyebabkan, perbankan syariah kerap kesulitan menghimpun likuiditas dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

“Di semua bank syariah, yang jadi masalah adalah DPK. Maka kita terima kasih kepada Kemenag, yang sudah alokasi dana hajinya ke bank syariah,” ujarnya.

Bank BNI Syariah telah mengelola dana haji, –yang pada September–, berjumlah Rp3,7 triliun dari entitas induk PT. BNI Tbk. Dana tersebut, diakui Dinno sangat membantu perusahaan untuk melonggarkan likuiditas.

Di BNI Syariah, dana haji masuk dalam bentuk deposito. Jumlah deposito BNI Syariah hingga September 2014 mencapai Rp7,7 triliun atau 47,70 persen dari total DPK.

“Deposito kita masih sangat tinggi, terutama dengan masuknya dana haji,” ujar dia.

Selain keberlanjutan Lukman, menurut Dinno, posisi Menteri Ekonomi lainnya seperti halnya tokoh senior Sofyan Djalil di posisi Menko Perekonomian dan Rini Soemarno di Menteri BUMN, menambah optimistis kinerja perekonomian, terutama industri perbankan dapat terus membaik.

“Kalau lihat jajarannya, di Menko Perekonomian, di Meneg BUMN mereka semua orang berpengalaman ya,” ujar dia.

Tingkatkan “melek” Keuangan Syariah Selain itu, Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengharapkan jajaran pemerintah baru lebih memperhatikan literasi keuangan syariah di masyarakat yang masih rendah.

“Sekarang penetrasi perbankan syariah baru lima persen, seharusnya dapat 10 persen,” ujar dia.

Salah satu caranya adalah pemerintah, bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan pelaku perbankan terus gencar mensosialisaiskan bahwa kualitas perbankan dan jasa keuangan syariah lainnya sudah setara dengan konvensional.

“Mengajak, mengedukasi, bahwa Bank Syariah suudah profesional dari sisi produk. Mari membuat masyarakat percaya bahwa bank syariah dapat semakin besar,” kata dia.

Pemerintah juga, kata dia, perlu berinisiatif agar program pemerintah juga melibatkan pembiayaan dari perbankan syariah.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Khofifah Harus Pro Aktif Cari Penyebab Kemiskinan

Jakarta, Aktual.co — Guru Besar FISIP Universitas Indonesia Paulus Wirutono, berpendapat Khofifah Indar Parawansa harus lebih proaktif menanggani penyebab kemiskinan di Indonesia.
“Saya harapkan dengan terpilihnya Khofifah menjadi menteri sosial dapat proaktif mencari akar penyebab kemiskinan,” kata pengamat sosial ini di Jakarta, Senin (27/10).
Pakar Sosiolog ini mengatakan menteri sosial yang terpilih dalam kabinet kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla tersebut cukup memiliki pengalaman untuk mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia.
“Khofifah sangat berpengalaman menanggani masalah sosial apalagi dia Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid, pengalaman itu merupakan modal beliau,” jelasnya.
Menurut dia, Khofifah nantinya akan bekerja sama dengan berbagai kementerian lain contohnya kementerian perindustrian untuk menangani berbagai masalah sosial, salah satunya masalah kemiskinan.
“Kementerian Sosial harus bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dalam memberikan kebijakan serta hasil kajian mengenai kemiskinan yang terjadi di Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan kementerian sosial nantinya tidak hanya memberikan santunan kepada masyarakat, tetapi aktif memberikan kebijakan dan memberikan pengaruh kepada kementerian lainnya yang menyebabkan kemiskinan.
“Saya mencontohkan misalnya kementerian perindustrian tidak terlalu memberikan perhatian kepada pengusaha kecil sehingga dengan terpilihnya Khofifah dapat menjalin kerjasama dengan departemen tersebut untuk mengurangi kemiskinan yang ada dengan cara bekerjasama secara proaktif mencari akar penyebab kemiskinan,” tuturnya

Artikel ini ditulis oleh:

Pengelola Sediakan Toilet Umum di Kawasan SUGBK

Jakarta, Aktual.co — Bagi anda yang acap kali memanfaatkan pelataran Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk berjoging, tidak perlu bingung untuk mencari toilet umum. Pasalnya, pihak pengelola SUGBK telah menyedikan ‘toliet portable’ yang tersebar di beberapa titik di pelataran SUGBK.

Seperti diketahui, sebelumnya banyak masyarakat yang mengeluh akibat susahnya mencari toilet umum di sekitaran SUGBK, apabila sedang melakukan aktifitas olahraga.

Dikatakan Anton (27), seorang warga Jakarta yang sedang berjoging di pelataran SUGBK, mengaku senang dengan perhatian yang diberikan oleh pengelola.

“Bagus sekali inisiatif pengelola. Jadi nggak usah cari-cari toilet lagi. Tapi tetep harus dirawat, biar bersih dan awet,” tutur Anton ketika di wawancarai Aktual.co di SUGBK, Senayan, Jakarta, Senin (27/10).

Selain Anton, warga lainnya, Maya (23), yang tengah berjoging di sekitaran SUGBK juga angkat bicara terkait fasilitas kamar mandi yang disediakan oleh pengelola SUGBK.

“Berguna banget mas untuk ganti baju. Selama ini agak susah cari toilet. Harus cari dulu pintu berapa yang dibuka. Tapi harus tetep di rawat, yang pakai toiletnya juga harus sadar kebersihan,” ungkap Maya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kemenkeu-BPJS Sepakati Kesepahaman Stabilisasi SBN

Jakarta, Aktual.co —   Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan menyepakati kesepahaman tentang koordinasi dalam rangka pemeliharaan stabilitas pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Dalam rilis Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Senin (27/10) penandatanganan Nota Kesepahaman telah dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Utang bersama Direktur Utama BPJS Kesehatan dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan.

Nota kesepahaman ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi Kementerian Keuangan, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk berkoordinasi dalam rangka melaksanakan stabilisasi pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Stabilisasi dilakukan melalui pembelian SBN sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pelaku pasar, yang diharapkan dapat mendukung stabilitas sistem keuangan serta memperluas cakupan Bond Stabilization Framework (BSF) dengan melibatkan peran aktif BPJS.

Penandatangan Nota Kesepahaman ini ditindaklanjuti dengan penandatanganan Keputusan Bersama antara Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain, Direktur Utama BPJS Kesehatan dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan tentang mekanisme pelaksanaan koordinasi.

Sebelumnya, pada 2010, Kementerian Keuangan dengan Kementerian BUMN telah melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Koordinasi Dalam Rangka Pemeliharaan Stabilitas Pasar SBN yang dilakukan untuk memperkuat BSF.

Dengan demikian, BSF saat ini merupakan kerangka koordinasi stabilisasi pasar SBN yang telah dilengkapi serta melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Asian Games 2018 jadi Prioritas Menpora Baru

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mengatakan, berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo, pelaksanaan Asian Games 2018 di Tanah Air, akan menjadi prioritas pada awal jabatannya.

“Asian Games jadi prioritas. Memang masih empat tahun. Tapi semuanya harus dimaksimalkan termasuk membicarakan dengan ‘stakeholder’ lainnya,” kata Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (27/10).

Menurut dia, Asian Games 2018 menyangkut wajah Indonesia di mata internasional. Untuk itu pihaknya, dengan dukungan dari pemangku kepentingan lain, akan berusaha semaksimal mungkin mensukseskan pesta olahraga terbesar di Asia itu.

“Asian Games harus sukses. Begitu dengan SEA Games 2015 nanti. Kita harus menang, menang dan menang,” kata pria yang juga politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Imam Nahrawi setelah dilantik dan rapat kabinet dengan Presiden Joko Widodo, langsung menuju kantor Kemenpora yang berada di kawasan Senayan Jakarta. Pria kelahiran Bangkalan, Madura itu setibanya di kantor Kemenpora disambut oleh Sesmenpora Alfitra Salam dan jajaran eselon I dan III.

Imam Nahrowi datang ke Kantor Kemenpora dengan menggunakan kendaraan bernomor RI 48. Nomor kendaraan ini berbeda dengan menteri pendahulunya yaitu Roy Suryo yang menggunakan nomor kendaraan RI 45.

Setelah itu, Imam Nahrawi langsung melakukan rapat internal guna mendapatkan masukan terkait dengan pemuda dan olahraga. Orang nomor satu di Kemenpora itu juga akan mencari masukan dari berbagai kalangan termasuk atlet.

Meski baru satu hari masuk kerja, Imam Nahrawi langsung melaksanakan tugasnya termasuk memantau persiapan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang dipusatkan di halaman Candi Prambanan Yogyakarta pada Selasa (28/10).

Menghadiri puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda, bisa dikatakan sebagai tugas pertama luar kota bagi pria kelahiran Bangkalan Madura itu. Imam Nahrawi pada peringatan itu juga akan memberikan penghargaan kepada pemuda dan atlet berprestasi.

Untuk kategori pemuda pelopor, tidak hanya datang dari kalangan pemuda berprestasi pada umumnya. Penghargaan juga akan diberikan kepada artis Afgansyah Reza yang dinilai sebagai pemuda berprestasi dan bebas narkoba.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain