26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42346

Patung Tugu Tani dan Sejarah Dibaliknya

Jakarta, Aktual.co — Patung pahlawan atau yang sering disebut dengan Tugu Tani adalah sebuah patung yang terbuat dari perunggu dengan fitur satu orang pria bercaping dan selendang dengan menyandang senjata. Disampingnya ada sosok seorang wanita yang terlihat memberi restu untuk perjuangannya ke medan perang. Karena memakai topi caping yang biasa dipakai oleh petani di sawah, akhirnya patung ini dijuluki dengan sebutan Patung Tani. 
Ide pertama pembuatan patung ini dimulai saat presiden Soekarno melakukan perjalanan ke kota Moskow dan Soekarno terkesan dengan patung-patung yang ada di sana. Ketika itu, presiden Rusia mengenalkan Soekarno kepada salah satu seniman bernama Matvel Manizer serta anaknya Otto Manizer. 
Mereka pun kemudian diundang ke Indonesia untuk membuat patung yang melambangkan semangat kemerdekaan. Patung perunggu ini dibuat di Rusia dan dibawa ke Indonesia dengan memakai kapal laut, lalu kemudian diresmikan pada tahun 1963 oleh presiden Soekarno. Sumber dari wikipedia, Jumat (24/10). 

Rini Soemarno Masuk Kabinet, Ekonomi Indonesia Dalam Bahaya

Jakarta, Aktual.co — ‎Pembangunan pemerintahan ke depan akan dibajak oleh agen asing yang menyusup dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ini terjadi apabila nama-nama seperti, Rini Soemarno dan Bambang Brodjonegoro masuk dalam kabinet. 
“Pembangunan akan bertolak belakang dengan masyarakat ini sangat membahayakan. Secara cover mereka akan gunakan Trisakti sebagai landasan tapi kebijakannya liberal,” kata Ketua Koalisi Anti Utang dan Anti Neolib, Andi Setiawan, kepada Aktual.co, Jumat (24/10).
Menurutnya, komitmen Jokowi sejak awal pemerintahannya adalah menjalankan agenda Trisakti Bung Karno. Dimana agenda ini berlandaskan atas kedaulatan politik, kedaulatan ekonomi dan kepribadian yang berbudaya melalui revolusi mental.
Komitmen tersebut, kata Andi, secara langsung membutuhkan upaya progresif dan transformatif oleh kementerian baru. Bukan sebaliknya, susunan kabinet didominasi kepentingan asing melalui orang-orang beraliran neoliberal. 
“Harus ada orang yang punya pemikiran dan mau melakukan koreksi terhadap sistem pasar, koreksi terhadap sistem neoliberal,” kata dia.
Andi menyinggung nama-nama yang lebih pro rakyat seperti Hendri Saparini, Rizal Ramli dan Revrisond Baswir. Pemikiran dan tindakan mereka menurutnya mencerminkan komitmen pembangunan ekonomi rakyat. Namun karena kuatnya kepentingan asing, nama-nama ini tersingkir dari bursa kabinet. 

Artikel ini ditulis oleh:

Alasan Presiden Soekarno Membuat Patung Pancoran

Jakarta, Aktual.co — Patung Dirgantara, lebih dikenal sebagai Tugu Pancoran, patung ini terletak tidak jauh dari Kalibata, Jakarta Selatan. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Perancangnya adalah adalah Edhi Sunarno, sekitar tahun 1964-1965.
Ide pertama pembuatan patung adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa. 
Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 meter, dan kaki patung mencapai 27 meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.
Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno dan ditunggui langsung proses pemasangannya oleh Bung Karno saat itu, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala Negara. 
Pada akhirnya patung dirgantara selesai pada tahun 1966. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah, selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia. Dikutip dari wikipedia, Jumat (24/10).

Ekonom UPN: Kerja Sama Ekonomi Asing Tidak Berikan Manfaat

Jakarta, Aktual.co —   Peneliti ekonomi sekaligus dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Shanti Darmastuti minta pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi meninjau ulang berbagai kerja sama ekonomi dengan negara asing, khususnya Jepang.

“Dari analisis kami, hampir semua kerja sama asing (di bidang perekonomian) tidak ada yang memberi manfaat ke Indonesia,” kata Shanti  di Jakarta, Jumat (24/10).

Khusus kerja sama ekonomi dengan Jepang dalam kerangka IJEPA yang dimulai 2007, Shanti memandang perlunya meninjau ulang segala ketentuan yang sampai sekarang masih merugikan Indonesia. Dia menjabarkan, sampai saat ini Jepang masih memberikan persoalan standardisasi ekspor sehingga Indonesia masih sulit melakukan ekspor ke negara tersebut.

“Pemerintah harus bisa memberikan bentuk negosiasi lebih tegas, agar Jepang bisa meminimalisir hambatan itu,” ujar dia.

Shanti mengatakan berdasarkan kajian yang dilakukannya, Jepang sangat berkepentingan atas sumber daya gas Indonesia. Indonesia diminta memasok gas ke negara tersebut dengan imbalan kemudahan pengiriman tenaga kerja ke Jepang. Faktanya, kata dia, pekerja Indonesia tetap sulit bersaing di sana, selain itu transfer teknologi juga tidak jelas bentuknya.

“Sejauh ini yang sudah berhasil industri pengelasan, di mana SDM kita sudah mendapatkan sertifikasi di sektor tersebut. Tapi sektor lain belum terlihat,” ujar dia.

Shanti mengungkapkan masih banyak pengusaha yang kesulitan menembus pasar Jepang. Pemerintahan Jokowi harus memiliki keberanian untuk bernegosiasi dengan Jepang atas hal tersebut.

“Bantuan Jepang ke kita memang cukup besar, pemerintah memang dalam posisi dilematis, tetapi ketegasan itu tetap diperlukan,” ujar dia.

Atas dasar hal tersebut Shanti mengatakan bahwa Jokowi membutuhkan menteri-menteri di bidang ekonomi yang benar-benar berkomitmen memajukan sumber daya manusia Indonesia berdasarkan kemampuan bangsa, serta dapat memaksimalkan kemampuan sumber daya alam nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

KSE Kenalkan Elang Jawa ke Ratusan Pelajar Semarang

Jakarta, Aktual.co —Tahukah Anda kalau nama latin untuk Elang Jawa kini telah berganti dari Spizaetus Bartelsi sekarang menjadi Nisaetus Barteksi. Burung Elang Jawa ini merupakan salah satu jenis elang berukuran sedang yang endemic (species asli) dari Pulau Jawa dan identik dengan lambang Negara kita, yaitu Garuda, dan sejak tahun 1992 burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.
Secara fisik, mereka memiliki jambul yang terlihat menonjol dari sejenisnya sebanyak 2 hingga 4 helai dengan panjang mencapai 12 cm, hingga mereka biasa disebut juga sebagai Elang Kuncung. Berukuran sekitar 60 sampai 70 sentimeter, berbulu coklat gelap pada punggung dan sayap serta bercoretan coklat gelap pada dada dan bergaris tebal coklat gelap diperutnya, ekor dengan warna coklat bergaris-garis hitam.
“Dengan jumlah populasi di alam bebas yang diperkirakan tinggal hanya 600 ekor, maka Badan Konservasi Dunia Perserikatan Bangsa-bangsa mengkategorikan sebagai satwa yang terancam punah…” ungkap Wawan, Ketua dari KSE (Komunitas Satwa Eksotik) Regional Semarang dihadapan ratusan dari siswa dan siswi SMP dan SMA II (Institut Indonesia) yang beralamat Jl Taman Maluku Semarang, Kamis (23/10). 
KSE Regional Semarang, Kamis (23/10), kembali meggelar tradisi acara yang bertajuk “Noctuday“ yang telah memasuki bagian ke-5.
Noctuday sendiri adalah Program Edukasi Bergulir oleh KSE (Komunitas Satwa Eksotik), dimana pada Noctuday part 5 ini ada yang menarik karena membahas Elang Jawa yang notabene adalah sosok yang mewakili lambang Negara Indonesia.
“Dengan kita mengenalkan Elang Jawa kepada siswa siswi di sini diharapkan mereka tidak hanya mengenal hanya sebagai lambang Negara kita tapi juga dari sisi konservasinya yang menurut IUCN (International Union for the Conservation of nature and Natural resources) dimasukkan dalam katagori ‘Endangred’ atau ‘Genting’,“ tutur Hilmi selaku wakil dari “Sahabat Si Komo“, di Semarang, Kamis (23/10). 
Acara edukasi ditutup dengan sesi tanya jawab dan interaksi langsung dengan satwa-satwa yang dibawa oleh kru KSE Regional Semarang.

Rini Soemarno Masuk Kabinet, Agenda Trisakti Jokowi Dibajak

Jakarta, Aktual.co — Ketua Koalisi Anti Utang dan Anti Neolib Dani Setiawan menduga agenda Trisakti Presiden Joko Widodo tengah dibajak oleh pihak-pihak tertentu di internal sendiri. 
Mereka masuk dengan menggunakan berbagai cara untuk memuluskan langkahnya menguasai pemerintahan. 
“Sebenarnya kalau dilihat dari nama-nama yang kembali muncul, khususnya pos kementerian bidang perekonomian, kita bisa katakan, orang-orang yang akan ditempatkan di pos itu tidak punya komitmen untuk jalankan agenda Trisaksi,” tegas Andi kepada Aktual.co, Jumat (24/10).
Salah satu nama yang dimaksud adalah bekas pimpinan Tim Transisi Rini Soemarno. Selain itu juga ada nama Bambang Brodjonegoro. Padahal yang bersangkutan mempunyai track record buruk dibidang perekonomian di Indonesia. 
Pemikiran dan tindakannya selama ini tidak mencerminkan agenda Trisaksi, agenda yang menjadi komitmen Jokowi sejak pilpres. 
Andi menyayangkan apabila nama Rini dan Bambang nantinya benar-benar masuk dalam kabinet baru. 
“Sangat disayangkan kalau Rini masuk, juga nama Bambang Brodjonegoro yang disebut-sebut sebagai Menkeu. Saya kira itu bukan nama akan melaksanakan ekonomi pro rakyat atau agenda Trisakti,” kata dia.
Apakah nantinya Presiden berlaku tegas dalam menggunakan hak prerogratifnya, Andi ragu akan hal itu. Keraguannya didasarkan atas kemunculan nama-nama calon menteri beraliran neolib di media belakangan dan kedatangannya di Istana Negara. 
“Saya ragu kalau lihat dari info yang beredar sehari dua hari terakhir, termasuk yang dipanggil ke Istana, mereka itu tidak representasikan ekonomi kerakyatan, ekonomi Trisakti. Saya melihat agenda Trisakti akan dibajak oleh orang-orang ini,” kata Andi.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain