1 Januari 2026
Beranda blog Halaman 42363

Hasil Sidak, KPK Beri Sanksi Anas, Akil dan 4 Tahanan Lain Dijenguk

Jakarta, Aktual.co —  Meski besok, Sabtu (25/10) hari libur Nasional, namum Komisi Pemberantasan Korupsi melarang bagi kerabat para koruptor untuk membesuk keluarganya yang saat ini tengah mendekam di Rumah Tahanan KPK.

“Pertimbangan, banyaknya pelanggaran yang dilakukan dan keterbatasan jumlah pesonil dikhawatirkan waktu kunjungan akan dimanfaatkan keluarga untuk kembali menyelundupkan barang-barang yang tidak diperbolehkan,” kata Kepala Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Jumat (24/10).
.
Dia mengatakan, larangan tersebut diberlakukan karena sebelumnya, dari serangkaian sidak yang dilakukan di rutan ditemukan 9 hanphone, 3 powerbank dan 1 modem wifi. Terhadap pelanggaran tersebut, kata dia, telah dijatuhkan sanksi kepada 6 orang tahanan di lt 9 Rutan C1.

“Ke 6 tahanan tersebut adalah: Akil Mochtar, Anas Urbaningrum, Teddy Renyut, Mamamk Jamaksari, Gulat Manurung, dan Kwe Cahyadi Kumala. Serta  3 orang tahanan KPK di Rutan Guntur, yaitu: Heru Sulaksono, efektif sejak 16 Okt, Teuku Chairy Wardhana sejak 13 Okt, dan Ade Swara sejak 20 Oktober,” kata Priharsa

Dia mengatakan, hukuman itu sudah berlaku efektif sejak 9 Oktober 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu
Nebby

Panpel Persib Bawa Penyulut “Flare” ke Komdis PSSI

Jakarta, Aktual.co — Panitia Penyelenggara pertandingan (Panpel) Persib Bandung, memboyong penonton penyulut “flare” atau kembang api, saat pertandingan Maung Bandung melawan Persebaya Surabaya, pada delapan besar ISL 2014 grup L menghadap ke Komdis PSSI di Jakarta, Jumat (24/10).

“Ya seorang penonton mengaku sebagai penyulut ‘flare’ pada saat pertandingan Persib melawan Persebaya, Jumat ini dibawa Panpel menghadap ke Komdis PSSI di Jakarta,” kata Humas PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Irfan Suryadireja di Bandung, Jumat.

Ia menyebutkan, pada pertandingan yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung itu, Komisi Disiplin PSSI menemukan ada penonton berbaju hitam di salah satu tribun yang menyulut flare saat pertandingan Persib lawan Persebaya berakhir dengan skor 3-1.

Dengan temuan itu, Persib terancam sanksi tampil melawan Mitra Kukar, Minggu (26/10) tanpa penonton, sesuai dengan regulasi yang ada di PSSI. Salah satunya larangan penyulut kembang api atau flare pada pertandingan ISL 2014 dengan ancaman pertandingan tuan rumah tanpa penonton.

Irfan menyebutkan, bobotoh Persib itu datang ke Kantor Sekretariat PT PBB di Jalan Sulanjana Kota Bandung, dan mengakui perbuatannya menyulut flare pada saat pertandingan Persib melawan Persebaya berakhir.

“Dia datang sendiri ke Kantor PT PBB dan mengakui perbuatannya, ia mengaku hanya melakukannya sebagai bentuk euforia, mengekspresikan suka citanya setelah Persib memenangkan pertandingan. Ia mengaku tidak berniat hal negatif selain untuk merayakan kemenangan Persib,” kata Irfan.

Menurut Irfan, pria yang mengaku bobotoh setia Persib itu, mengaku terkejut ketika membaca di media massa, Persib Bandung terancam saksi menggelar pertandingan melawan Mitra Kukar tanpa penonton akibat tindakan penyulutan flare pada pertandingan sebelumnya.

“Dia meminta maaf dan bersedia ikut menghadap Komdis PSSI. Maka hari Jumat ini ia ikut dan hadir dalam Sidang Komdis PSSI,” kata Irfan yang juga Ketua SIWO PWI Jawa Barat itu.

Terkait kehadiran penonton pada pertandingan Persib melawan Mitra Kukar, menurut Irvan tergantung pada hasil sidang Komdis.

“Bila tim lain berhasil menangkap pelaku penyulut flare, maka di Persib justeru penyulutnya datang sendiri dan mengakui perbuatannya dan bersedia dihadirkan di hadapan Komdis,” katanya.

Sementara itu pertandingan melawan Mitra Kukar merupakan partai penentu bagi Persib Bandung yang membutuhkan minimal satu angka untuk memastikan diri lolos ke babak semifinal dan memastikan juara grup L.

Persib juga masih menyisakan pertandingan tandang melawan tim sekotanya Pelita Bandung Raya (PBR) pada Kamis (30/10) di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung.

Artikel ini ditulis oleh:

Patung Pemuda Membangun di Senayan Bermakna Besar Bagi Pemuda

Jakarta, Aktual.co — Patung Pemuda Membangun ini terletak di Bunderan Air Mancur Senayan. Patung ini menggambarkan seorang pemuda gagah dan kuat menjunjung obor berbentuk piring berapi. Makna obor adalah sebagai penerang dan secara filosofi adalah untuk menerangi hati yang gelap dan diharapkan pemuda mengambil peranan secara aktif dalam pembangunan karena ditangan pemudalah terletak masa depan bangsa. 
Monumen yang terletak tidak jauh dari pertokoan Ratu Plaza ini dibuat oleh tim patung yang tergabung dalam Biro Insinyur Seniman Arsitektur (ISA) dibawah pimpinan Imam Supardi dan penanggung jawab pelaksanaan yaitu Munir Pamuncak.
Patung ini dibuat dari beton bertulang dengan adukan semen bagian luarnya dilapisi dengan bahan teraso. Pekerjaan dimulai bulan Juli 1971 dan diresmikan bulan Maret 1972. Rencana semula peresmiannya akan dilakukan pada acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1971, namun saat itu patung belum selesai dibangun sehingga peresmiannya pun tertunda beberapa bulan. Seluruh pendanaan pembuatan patung disandang oleh perusahaan minyak saat itu bernama Pertamina. Ketika itu pimpinan tertingginya adalah Ibnu Sutowo yang ikut memegang peranan.
Dinamakan pemuda membangun karena patung tersebut menggambarkan seorang pemuda membawa obor dengan semangat yang berkobar. dari jauh patung ini terlihat seperti tanpa busana, guratan-guratan urat dan gumpalan otot ditonjolkan untuk mendukung ekspresi gerak dari tokoh pemuda. Dikutip dari wikipedia, Jumat (24/10).

Patung Tugu Tani dan Sejarah Dibaliknya

Jakarta, Aktual.co — Patung pahlawan atau yang sering disebut dengan Tugu Tani adalah sebuah patung yang terbuat dari perunggu dengan fitur satu orang pria bercaping dan selendang dengan menyandang senjata. Disampingnya ada sosok seorang wanita yang terlihat memberi restu untuk perjuangannya ke medan perang. Karena memakai topi caping yang biasa dipakai oleh petani di sawah, akhirnya patung ini dijuluki dengan sebutan Patung Tani. 
Ide pertama pembuatan patung ini dimulai saat presiden Soekarno melakukan perjalanan ke kota Moskow dan Soekarno terkesan dengan patung-patung yang ada di sana. Ketika itu, presiden Rusia mengenalkan Soekarno kepada salah satu seniman bernama Matvel Manizer serta anaknya Otto Manizer. 
Mereka pun kemudian diundang ke Indonesia untuk membuat patung yang melambangkan semangat kemerdekaan. Patung perunggu ini dibuat di Rusia dan dibawa ke Indonesia dengan memakai kapal laut, lalu kemudian diresmikan pada tahun 1963 oleh presiden Soekarno. Sumber dari wikipedia, Jumat (24/10). 

Rini Soemarno Masuk Kabinet, Ekonomi Indonesia Dalam Bahaya

Jakarta, Aktual.co — ‎Pembangunan pemerintahan ke depan akan dibajak oleh agen asing yang menyusup dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ini terjadi apabila nama-nama seperti, Rini Soemarno dan Bambang Brodjonegoro masuk dalam kabinet. 
“Pembangunan akan bertolak belakang dengan masyarakat ini sangat membahayakan. Secara cover mereka akan gunakan Trisakti sebagai landasan tapi kebijakannya liberal,” kata Ketua Koalisi Anti Utang dan Anti Neolib, Andi Setiawan, kepada Aktual.co, Jumat (24/10).
Menurutnya, komitmen Jokowi sejak awal pemerintahannya adalah menjalankan agenda Trisakti Bung Karno. Dimana agenda ini berlandaskan atas kedaulatan politik, kedaulatan ekonomi dan kepribadian yang berbudaya melalui revolusi mental.
Komitmen tersebut, kata Andi, secara langsung membutuhkan upaya progresif dan transformatif oleh kementerian baru. Bukan sebaliknya, susunan kabinet didominasi kepentingan asing melalui orang-orang beraliran neoliberal. 
“Harus ada orang yang punya pemikiran dan mau melakukan koreksi terhadap sistem pasar, koreksi terhadap sistem neoliberal,” kata dia.
Andi menyinggung nama-nama yang lebih pro rakyat seperti Hendri Saparini, Rizal Ramli dan Revrisond Baswir. Pemikiran dan tindakan mereka menurutnya mencerminkan komitmen pembangunan ekonomi rakyat. Namun karena kuatnya kepentingan asing, nama-nama ini tersingkir dari bursa kabinet. 

Artikel ini ditulis oleh:

Alasan Presiden Soekarno Membuat Patung Pancoran

Jakarta, Aktual.co — Patung Dirgantara, lebih dikenal sebagai Tugu Pancoran, patung ini terletak tidak jauh dari Kalibata, Jakarta Selatan. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Perancangnya adalah adalah Edhi Sunarno, sekitar tahun 1964-1965.
Ide pertama pembuatan patung adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa. 
Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 meter, dan kaki patung mencapai 27 meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.
Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno dan ditunggui langsung proses pemasangannya oleh Bung Karno saat itu, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala Negara. 
Pada akhirnya patung dirgantara selesai pada tahun 1966. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah, selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia. Dikutip dari wikipedia, Jumat (24/10).

Berita Lain