1 Januari 2026
Beranda blog Halaman 42364

Ekonom UPN: Kerja Sama Ekonomi Asing Tidak Berikan Manfaat

Jakarta, Aktual.co —   Peneliti ekonomi sekaligus dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Shanti Darmastuti minta pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi meninjau ulang berbagai kerja sama ekonomi dengan negara asing, khususnya Jepang.

“Dari analisis kami, hampir semua kerja sama asing (di bidang perekonomian) tidak ada yang memberi manfaat ke Indonesia,” kata Shanti  di Jakarta, Jumat (24/10).

Khusus kerja sama ekonomi dengan Jepang dalam kerangka IJEPA yang dimulai 2007, Shanti memandang perlunya meninjau ulang segala ketentuan yang sampai sekarang masih merugikan Indonesia. Dia menjabarkan, sampai saat ini Jepang masih memberikan persoalan standardisasi ekspor sehingga Indonesia masih sulit melakukan ekspor ke negara tersebut.

“Pemerintah harus bisa memberikan bentuk negosiasi lebih tegas, agar Jepang bisa meminimalisir hambatan itu,” ujar dia.

Shanti mengatakan berdasarkan kajian yang dilakukannya, Jepang sangat berkepentingan atas sumber daya gas Indonesia. Indonesia diminta memasok gas ke negara tersebut dengan imbalan kemudahan pengiriman tenaga kerja ke Jepang. Faktanya, kata dia, pekerja Indonesia tetap sulit bersaing di sana, selain itu transfer teknologi juga tidak jelas bentuknya.

“Sejauh ini yang sudah berhasil industri pengelasan, di mana SDM kita sudah mendapatkan sertifikasi di sektor tersebut. Tapi sektor lain belum terlihat,” ujar dia.

Shanti mengungkapkan masih banyak pengusaha yang kesulitan menembus pasar Jepang. Pemerintahan Jokowi harus memiliki keberanian untuk bernegosiasi dengan Jepang atas hal tersebut.

“Bantuan Jepang ke kita memang cukup besar, pemerintah memang dalam posisi dilematis, tetapi ketegasan itu tetap diperlukan,” ujar dia.

Atas dasar hal tersebut Shanti mengatakan bahwa Jokowi membutuhkan menteri-menteri di bidang ekonomi yang benar-benar berkomitmen memajukan sumber daya manusia Indonesia berdasarkan kemampuan bangsa, serta dapat memaksimalkan kemampuan sumber daya alam nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

KSE Kenalkan Elang Jawa ke Ratusan Pelajar Semarang

Jakarta, Aktual.co —Tahukah Anda kalau nama latin untuk Elang Jawa kini telah berganti dari Spizaetus Bartelsi sekarang menjadi Nisaetus Barteksi. Burung Elang Jawa ini merupakan salah satu jenis elang berukuran sedang yang endemic (species asli) dari Pulau Jawa dan identik dengan lambang Negara kita, yaitu Garuda, dan sejak tahun 1992 burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.
Secara fisik, mereka memiliki jambul yang terlihat menonjol dari sejenisnya sebanyak 2 hingga 4 helai dengan panjang mencapai 12 cm, hingga mereka biasa disebut juga sebagai Elang Kuncung. Berukuran sekitar 60 sampai 70 sentimeter, berbulu coklat gelap pada punggung dan sayap serta bercoretan coklat gelap pada dada dan bergaris tebal coklat gelap diperutnya, ekor dengan warna coklat bergaris-garis hitam.
“Dengan jumlah populasi di alam bebas yang diperkirakan tinggal hanya 600 ekor, maka Badan Konservasi Dunia Perserikatan Bangsa-bangsa mengkategorikan sebagai satwa yang terancam punah…” ungkap Wawan, Ketua dari KSE (Komunitas Satwa Eksotik) Regional Semarang dihadapan ratusan dari siswa dan siswi SMP dan SMA II (Institut Indonesia) yang beralamat Jl Taman Maluku Semarang, Kamis (23/10). 
KSE Regional Semarang, Kamis (23/10), kembali meggelar tradisi acara yang bertajuk “Noctuday“ yang telah memasuki bagian ke-5.
Noctuday sendiri adalah Program Edukasi Bergulir oleh KSE (Komunitas Satwa Eksotik), dimana pada Noctuday part 5 ini ada yang menarik karena membahas Elang Jawa yang notabene adalah sosok yang mewakili lambang Negara Indonesia.
“Dengan kita mengenalkan Elang Jawa kepada siswa siswi di sini diharapkan mereka tidak hanya mengenal hanya sebagai lambang Negara kita tapi juga dari sisi konservasinya yang menurut IUCN (International Union for the Conservation of nature and Natural resources) dimasukkan dalam katagori ‘Endangred’ atau ‘Genting’,“ tutur Hilmi selaku wakil dari “Sahabat Si Komo“, di Semarang, Kamis (23/10). 
Acara edukasi ditutup dengan sesi tanya jawab dan interaksi langsung dengan satwa-satwa yang dibawa oleh kru KSE Regional Semarang.

Rini Soemarno Masuk Kabinet, Agenda Trisakti Jokowi Dibajak

Jakarta, Aktual.co — Ketua Koalisi Anti Utang dan Anti Neolib Dani Setiawan menduga agenda Trisakti Presiden Joko Widodo tengah dibajak oleh pihak-pihak tertentu di internal sendiri. 
Mereka masuk dengan menggunakan berbagai cara untuk memuluskan langkahnya menguasai pemerintahan. 
“Sebenarnya kalau dilihat dari nama-nama yang kembali muncul, khususnya pos kementerian bidang perekonomian, kita bisa katakan, orang-orang yang akan ditempatkan di pos itu tidak punya komitmen untuk jalankan agenda Trisaksi,” tegas Andi kepada Aktual.co, Jumat (24/10).
Salah satu nama yang dimaksud adalah bekas pimpinan Tim Transisi Rini Soemarno. Selain itu juga ada nama Bambang Brodjonegoro. Padahal yang bersangkutan mempunyai track record buruk dibidang perekonomian di Indonesia. 
Pemikiran dan tindakannya selama ini tidak mencerminkan agenda Trisaksi, agenda yang menjadi komitmen Jokowi sejak pilpres. 
Andi menyayangkan apabila nama Rini dan Bambang nantinya benar-benar masuk dalam kabinet baru. 
“Sangat disayangkan kalau Rini masuk, juga nama Bambang Brodjonegoro yang disebut-sebut sebagai Menkeu. Saya kira itu bukan nama akan melaksanakan ekonomi pro rakyat atau agenda Trisakti,” kata dia.
Apakah nantinya Presiden berlaku tegas dalam menggunakan hak prerogratifnya, Andi ragu akan hal itu. Keraguannya didasarkan atas kemunculan nama-nama calon menteri beraliran neolib di media belakangan dan kedatangannya di Istana Negara. 
“Saya ragu kalau lihat dari info yang beredar sehari dua hari terakhir, termasuk yang dipanggil ke Istana, mereka itu tidak representasikan ekonomi kerakyatan, ekonomi Trisakti. Saya melihat agenda Trisakti akan dibajak oleh orang-orang ini,” kata Andi.

Artikel ini ditulis oleh:

Indonesia Lampaui Target Asian Paragames 2014

Jakarta, Aktual.co — Kontingen Indonesia berhasil melampaui target, baik pengumpulan medali maupun peringkat saat tampil di Asian Paragames 2014 yang berakhir Jumat (24/10) di Incheon, Korea Selatan.

Kontingen Indonesia yang berkekuatan 70 atlet tersebut, berhasil berada pada peringkat kesembilan dengan meraih sembilan medali emas, 11 medali perak, dan 18 medali perunggu.

Padahal, target yang dicanangkan Indonesia sebelum berlaga pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara atlet difabel ini, adalah menembus peringkat 10 besar dengan meraih tujuh medali emas.

Sembilan medali emas yang direbut atlet Indonesia berasal dari cabang olahraga bulu tangkis (empat emas), renang (tiga emas), dan tenis meja (dua medali emas).

Bahkan, dua perenang Indonesia, yaitu Mulyana dan Melianus Marinus Yowei, berhasil memecahkan rekor dunia dan Asia. Mulyana yang turun di nomor 50 meter gaya bebas kelompok S4 meraih catatan waktu 39,44 detik, sedangkan rekor dunia dipegang perenang Slovakia Darko Duric dengan catatan 40,48 detik yang diraih saat tampil pada Paralympic 2012 di London, Inggris.

Sementara itu, Melinus Yowei yang turun di nomor 100 meter gaya punggung kelompok SB13 berhasil menyentuh garis finis dengan catatan waktu 1:17.43, sedangkan rekor Asia atas nama perenang Jaranding Julius Anak dari Malaysia, yaitu 1:19.73 yang diraih saat babak penyisihan Asian Paragames 2014 di Incheon Korea Selatan ini.

Di cabang bulu tangkis, empat medali emas tersebut direbut Fredy Setiawan di nomor tunggal putra kelompok SL4, Ukun Rukaendi di kelompok SL3, ganda campuran pasangan Hery Susanto/Ukun Rukaendi di kelompok SL3-4, dan ganda campuran atas nama Fredy Setaiawan Leani Ratri.

Pada Asian Paragames 2014 ini, Indonesia mengikuti delapan cabang olahraga yaitu atletik, bulu tangkis, renang, panahan, tenis lapangan, angkat berat, tenis meja, dan ten pin boling.

Ketua Umum Pengurus Pusat National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Mabun mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur Indonesia bisa memenuhi target, bahkan melampaui target.

“Latihan atlet selama menjalani pelatnas di Solo membuahkan hasil di sini,” katanya.

Pada acara penutupan di Stadion Munhak Incheon ini juga diserahkan bendera Asian Paragames kepada Indonesia yang diterima oleh Deputi Bidang Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Joko Pekik mengingat Indonesia bakal menjadi tuan rumah Asian Paragames 2018.

Perolehan medali Asian Paragames 2014:
Emas Perak Perunggu
1. Tiongkok 174 95 48
2. Korsel 72 62 77
3. Jepang 38 49 56
4. Iran 37 52 31
5. Uzbekistan 22 5 4
6. Thailand 21 39 47
7. Malaysia 15 20 27
8. Hong Kong 10 15 19
9. Indonesia 9 11 18
10. Vietnam 9 7 13
11. Kazakstan 7 6 11
12. Irak 6 6 19
13. Uni Emirat Arab 4 12 9
14. Taiwan 4 10 24
15. India 3 14 16
16. Qatar 3 – 2
17. Mongolia 2 1 8
18. Saudi Arabia 2 1 1
19. Sri Lanka 1 6 7
20. Yordania 1 4 4
21. Syiria 1 2 2
22. Myanmar 1 1 5
23. Singapura 1 1 4
24. Filipina – 5 5
25. Kuwait – 4 1
26. Turkmenistan – 2 1
27. Libanon – 2 –
28. Bahrain – 1 2
29. Brunei Darussalam – – 2
30. Korea Utara – – 2
31. Macao – – 1
32. Pakistan – – 1

Artikel ini ditulis oleh:

Patung Selamat Datang di Bundaran HI Dibuat Saat Asian Games IV

Jakarta, Aktual.co — Patung ini dibuat untuk menyambut atlet dan tamu kehormatan berbagai negara saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV. Lokasi tepat berada di jantung ibukota, Jakarta, yang mempertemukan jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan M.H. Thamrin.
Letaknya persis di tengah-tengah bundaran air mancur depan Hotel Indonesia. Patung yang terletak di tengah Bundaran HI ini berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan. Patung yang menghadap ke sebelah Utara yang berarti mereka menyambut orang-orang yang datang dari arah pelabuhan.
Rancangan dikerjakan oleh Edhi Sunarso bersama dengan Henk Ngantung yang pada saat itu merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Patung perunggu setinggi 17 meter (7 meter dari kaki patung sampai tangan yang melambai, 10 meter penyangga) ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1962 dalam rangka Asian Games IV yang diadakan di Jakarta. 
Di sekitar patung ini terdapat 5 formasi Air Mancur yang dijadikan simbol ideologi Negara Republik Indonesia, yaitu Pancasila. Simbol ini juga berperan untuk memberikan salam kepada kota Metropolitan dengan formasi ucapan Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Petang, Selamat Malam dan Selamat Hari Minggu. Dikutip dari mbahdaur dan sumber lainnya,, Jumat (24/10).

Korupsi Chevron, Kejagung Segera Periksa Alexiat

Jakarta, Aktual.co — Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto menegaskan, proses hukum tersangka kasus korupsi bioremediasi PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) Alexiat Tirtawidjaja akan lebih diintensifkan.

Menurut Andhi, Jampidsus R Widyo Pramono harus lebih intensif menangani kasus Alexiat, mengingat putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) tetap menghukum karyawan CPI Bachtiar Abdul Fatah empat tahun penjara dan denda Rp 200 juta dalam kasus ini.

“Itu jampidsus, itu teknis penyidikan ya. Ya mestinya perlu untuk diproses, ditindaklanjutilah ya,” ujar Andhi di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (24/10).

Sebelumnya, Direktur Penyidikan Pidana Khusus Kejaksaan Agung Suyadi menyatakan, pihaknya masih memburu Alexiat Tirtawidjaja, tersangka kasus korupsi bioremediasi PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), yang berada di Amerika Serikat (AS).

“Jadi, setelah enam berkas tersangka terdahulu ER (Endah Rumbiyanti) dan kawan-kawan, kini kami tengah mengupayakan agar tersangka ketujuh, AT dapat dihadirkan dari Amerika Serikat (AS) ke Tanah Air,” ujar Suyadi, di Jakarta, Senin (6/10).

Untuk memulangkan mantan General Manager PT CPI itu, penyidik telah melakukan berbagai upaya, mulai dari meminta bantuan Kedubes RI di AS, Tim Monitoring Center Kejaksaan Agung, hingga  meminta bantuan melalui Departemen Luar Negeri dan NCB-Interpol.

Meski sampai saat ini belum berhasil, namun semua pihak akan terus bergerak, sehingga Suyadi mengaku optimistis bisa meringkus dan menyeret Alexiat ke Tanah Air untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Kami yakin dapat memulangkan dan mengadilinya di Indonesia,” tandasnya.

Sebelumnya, tersangka Alexiat berhasil meloloskan diri ke AS saat penyidik pidana khusus mulai menyidik kasus ini awal tahun 2012 silam. Alexiat meminta izin ke Kejaksaan Agung dengan dalih akan menemani perawatan suaminya yang tengah sakit di negeri paman sam selama 6 bulan.

Namun hingga 6 bulan berlalu, bahkan hingga sudah dua kali ganti tahun, Alexiat tak kunjung pulang meski berkali-kali penyidik memannggilnya. Belakangan, tersiar kabar Alexiat masih berada di AS karena mendapat promosi jabatan baru di perushaan minyak dan gas asal AS itu.

Dalam kasus bioremediasi ini, selain Alexiat yang berstatus buron, Kejaksaan Agung telah menetapkan 6 tersangka lainnya, yakni 4 pegawai PT CPI telah divonis Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, masing-masing dihukum 2 tahun bui, denda bervariasi Rp 100-200 juta, atau subsider 3 bulan kurungan.

Putusan itu pun sudah diperkuat Pengadilan Tinggi Jakarta, mereka adalah Manajer Lingkungan Sumatera Light North (SLN) dan Sumatera Light South (SLS), Endah Rumbiyanti; Kukuh Kertasafari (Team Leader SLS Migas), Widodo (Team Leader SLN Kabupaten Duri Propinsi Riau), dan Bachtiar Abdul Fatah (General Manager SLS Operation).

Sedangkan dua tersangka lain dari pihak kontraktor dan Pengadilan Tinggi DKI menghukum 3 tahun bui terhadap Direktur PT Sumigita Jaya, Herland bin Ompo. Kemudian 2 tahun bui terhadap Direktur PT Green Planet Indonesia, Ricksy Prematuri. Namun terhadap tersangka Ricksy, hakim kasasi MA telah menjatuhi hukuman 5 tahun bui pada 10 Februari 2014 lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain