24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42364

Kisah 4 Mahasiswi RI Sehari Bersama Keluarga Fujieda (Bag. 1)

Pagi-pagi Chieko Fujieda memasak nasi, ikan salmon, sup miso, telur dadar, terung goreng dan paprika untuk sarapan. Hari itu ia kedatangan lima mahasiswa dari Indonesia yang sedang studi banding.
Makanan-makanan tersebut tertata rapi di piring-piring yang disusun di sebuah baki. Sudah menjadi kebiasaan orang Jepang menata makanannya. Mereka mempunyai prinsip makan tidak hanya dengan mulut, tetapi juga dengan mata.
Setelah selesai memasak ia menyajikannya di atas meja lengkap dengan buah kiwi yang baru saja dipetiknya. Ia dan suaminya sebagai petani memang menanam bermacam-macam tanaman di halaman rumah mulai dari beras, sayur-mayur hingga buah-buahan.
Semua produk nabati yang mereka konsumsi setiap hari adalah hasil dari tanahnya, maka apa yang disajikan selalu terasa segar.
Debra, Chyntia, Dania dan Desy adalah mahasiswa Indonesia yang tinggal sehari di rumah keluarga Fujieda. Pagi itu mereka menyantap makanan dengan mulut yang lahap, dan mata berbinar..
“Nasinya enak sekali, pulen beda dengan nasi di Tokyo. Kiwinya juga manis sekali,” kata Debra yang lihai menyantap nasi dengan sumpit.
Chieko yang mendengar pujian dari mahasiswa Indonesia itu tersipu-sipu. Ia mengaku baru saja belajar masak. Daerah tempat keluarga Fujieda tinggal di Senboku, Perfektur Akita, terkenal dengan berasnya yang enak. Beras di Akita mungkin tidak sewangi beras di Indonesia, tetapi nasinya pulen dan rasanya manis.
Hampir sembilan puluh persen penduduk yang daerahnya berada di Jepang Utara adalah petani. Saat ini musim gugur mereka tidak lagi menanam padi. Masa panennya sudah selesai pada Agustus.
Chieko bertanya kepada mahasiswa Indonesia bagaimana suhu di Indonesia, karena saat itu di daerahnya mencapai 14 derajat Celcius.
“Kalau di Jakarta udaranya panas bisa sampai 34 derajat Celcius. Di Indonesia hanya ada dua musim, musim hujan dan musim panas,” kata Chyntia menjelaskan dengan bahasa Jepang.
“Wah enaknya, saya iri, berarti di Indonesia bisa menanam beras setiap saat. ya…,” kata Chieko terkesima.
Di rumahnya banyak hiasan rumah seperti bebek-bebek dari kain warna-warni dan koi no buri tergantung di dinding, itu semua hasil kerajinan tangan Chieko.
“Itu semua saya yang membuat, kalau sedang libur saya biasanya menjahit,” kata dia.
Suami Chieko, Noboru Fujieda sedang berada di luar rumah memperhatikan tanaman-tanaman di halamannya bersama kucing belang kesayangannya, Choko.
Rumah mereka masih tradisional, satu rumah induk dan satu anak rumah yang menjadi tempat tinggal bagi para mahasiswa Indonesia tersebut.
“Rumah saya umurnya sudah seratus tahun lebih, ini dari kakek buyut saya, kalau musim dingin salju turun sangat lebat sehingga menutupi atap dan halaman rumah,” ucapnya.
Ia bercerita jika musim salju tiba biasanya menyekop salju yang menutupi halaman rumahnya dan juga pergi bermaih ski bersama anak dan cucunya.
Noboru menunjukkan alat ski punya keluarganya yang disimpan di gudang. Ada beberapa alat ski milik Noboru, istrinya, anak perempuannya Akemi, suami Akemi, cucunya Shota anak dari Akemi, dan anak laki-lakinya.
“Tapi Shota lebih suka bermain papan luncur,” ucapnya sambil menunjukkan papan merah milik cucunya yang masih duduk di kelas lima SD.
Jika tidak terlalu sibuk mereka berwisata. Hari itu mereka mengajak serta lima mahasiswa Indonesia pergi ke danau Tazawa.
Butuh waktu sekitar 30 menit perjalanan dari rumah menuju danau tersebut. Sepanjang jalan menuju danau terlihat bunga matahari. kuning bersemi di tepi jalan raya.
Daerah tersebut dikelilingi oleh pegunungan, saat itu daun-daun telah menguning dan memerah membuat gunung-gunung memiliki gradasi warna cantik dan menambah keindahan pada musim yang mulai dingin.
Sesampainya di danau Tazawa yang menjadi danau terdalam di Jepang dan tidak pernah membeku meski pada saat musim dingin. Mereka ketepian menikmati udara dan melihat ikan-ikan berenang di air danau yang hijau kebiru-biruan.
Setelah puas menikmati keindahan danau, mereka makan udon di kawasan peristirahatan dekat danau, Mi udon yang disajikan sedikit berbeda dengan udon yang ada di daerah lain di Jepang.
Minya sedikit kecil dan pipih. Ada kebiasaan menarik dari orang Jepang saat menyantap udon. Mi itu tidak boleh digigit, jadi harus diseruput hingga ujung dan menyeruputnya pun harus sambil bersuara.
Suara dari seruputan itu menandakan bahwa makanan yang disantap lezat. Agak lucu melihat keempat mahasiswa Indonesia kelimpungan menyedot mi udon sambil mengeluarkan suara, kuahnya muncrat ke mana-mana.

Artikel ini ditulis oleh:

Dani Pedrosa Tunjuk Aurin Sebagai Mekaniknya

Jakarta, Aktual.co — Pebalap tim Repsol Honda, Dani Pedrosa, mengumumkan bahwa dirinya telah mengontrak Ramon Aurin, sebagai kepala mekanik tunggangannya untuk musim balap MotoGP 2015 mendatang.

Aurin sudah mulai menangani Pedrosa dengan telah menganalisis data mesin motor pebalap berusia 28 tahun itu. Sebelumnya, pada 2010 dan 2011 Aurin sempat menangani Andrea Dovizioso ketika masih berseragam Honda.

Di posisi kepala mekanik, Aurin juga menggantikan posisi Mike Leitner yang memutuskan untuk keluar dari Honda seminggu yang lalu.

“Saya telah mumutuskan bahwa Ramon Aurin akan menjadi kepala mekanik untuk motor saya pada musim MotoGP 2015 nanti,” ungkap Pedrosa, seperti dikutip dari Crash.net, Kamis (23/10).

Untuk diketahui, karir perdana Aurin di pentas balap dunia di mulai sejak 1990 lalu bersama JJ Cobas. Namun, karena prestasinya yang kurang menonjol, dua tahun setelah itu Aurin memutuskan untuk pensiun sebagai pebalap.

Dan akhirnya pada 1992, Aurin masuk sebagai salah satu anggota mekanik dari tim Honda untuk kelas MotoGP (saat itu masih bernama 500cc).

“Saya memilih Aurin karena memang dia bersedia. Selain itu pengalaman Aurin juga jadi pertimbangan. Di sisi Honda, kami senang bisa mandatkan servia Aurin, dia memang yang saya cari,” tutup Pedrosa.

Artikel ini ditulis oleh:

Komdis Izinkan Aremania Dukung Arema Hadapi Persela

Jakarta, Aktual.co — Aremania diperbolehkan mendukung timnya, Arema Cronus saat menghadapi Persela Lamongan pada pertandingan kandang terakhir delapan besar Indonesia Super League (ISL) di Stadion Kanjuran, Malang, Sabtu (25/10).

Keputusan tersebut didapat setelah Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, menerima 15 syarat yang diajukan sendiri oleh manajemen Arema Cronus maupun Aremania terkait dengan upaya pelarangan penggunaan flare dan nyanyian rasis.

“Komdis mencoba keluar dari kebuntuan dari denda uang. Berapa besar denda, mereka tetap melanggar. Makanya kami menerima usulan Arema untuk menghukum dirinya sendiri,” kata Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Kamis (23/10).

Menurut Hinca, apa yang dilakukan oleh Arema adalah hal yang luar bisa. Mereka akan menjadi “polisi” bagi kawan-kawannya saat mendukung tim kesayangannya pada babak delapan besar ISL 2013/2014.

“Malang akan diuji besok. Mereka (Aremania) ibarat memasang pisau dilehernya sendiri. Komdis pada pertandingan nanti tidak akan ke Malang,” katanya menambahkan.

Hinca menjelaskan, 15 syarat yang diajukan Arema ini merupakan terobosan baru. Untuk itu semuanya harus bisa dilaksanakan, apalagi syarat yang diajukan merupakan bentukan dari Arema maupun pendukung fanatiknya yaitu Aremania.

“Pokoknya kalau ada tulisan yang berbau rasis, maupun flare. Konsekuensinya sudah jelas,” kata pria yang juga berprofesi sebagai penasehat hukum.

Sementara itu media officer Arema Cronus, Sudarmaji menegaskan, 15 syarat yang diajukan tersebut diantaranya adalah memasang spanduk anti flare dan rasis di Malang Raya, menyebarkan selebaran diseputaran stadion menjelang pertandingan kandang, sosialisasi dan pernyataan sikap di media radio, televisi lokal serta bertatap muka dengan Aremania.

“Selain itu syarat yang kami ajukan adalah kami akan melakukan edukasi kepada kalangan anak-anak dengan menggelar lomba dengan teman anti rasis dan flare,” kata Sudarmaji menambahkan.

Pihak Arema pada pertemuan dengan Komdis PSSI juga membawa data pendukung terkait dengan tantangan dari komdis yaitu untuk menemukan pelaku yang menyalakan flare saat pertandingan antara Arema melawan Persipura di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (12/10).

“Tidak hanya membawa proposal, kami juga membawa catatan diantaranya adalah terkait penangkapan terhadap pelaku yang menyalakan flare saat pertandingan Arema melawan Persipura,” kata CEO Arema Cronus, Iwan Budianto Pelaku yang menyalakan flare, kata dia, sudah menyerahkan diri dan kasusnya saat ini juga ditangani oleh kepolisian. Hal ini terjadi karena ada delik aduan yang dilakukan salah satu korban. Dampak dari flare tersebut sebelumnya pertandingan Arema melawan Persela dilarang dengan dukungan penonton.

Artikel ini ditulis oleh:

Persipura Bantah Isu Pindahnya Tibo ke Klub Malaysia

Jakarta, Aktual.co — Tim Persipura Jayapura, sepertinya saat ini sedang diterpa oleh isu-isu. Salah satu isunya adalah, hengkangnya pelatih Jacksen F Tiago ke klub Liga Malaysia.

Selain itu, isu akan pindahnya pemain klub berjuluk Mutiara Hitam, Titus Bonai, juga ke klub asal Malaysia.

Namun, Juru Bicara Persipura, Rocky Bebena, membantah akan isu hengkangnya Tibo, panggilan Titus Bonai itu ke klub negara tetangga Indonesia itu.

Dikatakan Rocky, jika mantan pemain Persiram Raja Ampat itu pada Kamis (23/10) pagi tadi, masih terlihat latihan bersama tim Persipura.

“Oh dia (Titus Bonai) masih di Jayapura, tadi pagi masih latihan bersama dengan Persipura,” kata Rocky ketika dihubungi, Kamis.

Tapi, jelas Rocky, jika tahun depan mantan pemain timnas Indonesia itu berkehendak lain, pihaknya tidak akan melarang, “karena kontrak pelatih dan pemain itu akan habis setelah usai kompetisi Liga Super Indonesia digelar,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Adik Marquez Targetkan Juara Dunia Moto3

Jakarta, Aktual.co — Musim balapan 2014, bisa saja membuat keluarga Marquez menjadi keluarga yang paling berbahagia. Pasalnya adik Marc Marquez, Alex Marquez, yang merupalan pebalap kelas Moto3, bakal mengikuti jejak kakaknya untuk menjadi juara dunia, apabila dirinya berhasil finis di depan Jack Miller, seterunya di Moto3, pada gelaran balap di Malaysia, Minggu (26/10).

Melihat kondisi tersebut, Marc langsung memberi wejangan kepada adiknya. Dikatakan Marc, jika Alex ingin jadi juara, harus fokus untuk meraih gelar juara itu.

“Pada dasarnya, saya dengan Alex mempunyai gaya balapan berbeda. Namun, Alex masih kurang berani untuk menyalip. Secara mental, saya dan Alex terbilang sama,” kata Marquez, seperti dikutip Crash.net, Kamis (23/10).

“Di Moto3, Alex harus mencoba untuk finis di urutan terdepan. Pengalaman saya, jika Alex hanya menargetkan finis di posisi lima, enam atau tujuh, akan ada banyak pebalap yang berjuang untuk mendapatkan posisi tersebut. Jadi, saran saya untuk Alex adalah, terus menekan lawan hingga anda berada di posisi pertama,” tambahnya.

Pada balapan Moto3, Minggu nanti, bukan hanya adik Marc yang berusia 18 tahun atau Jack Miller yang mempunyai peluang untuk juara. Pebalap lain seperti Esteve Rabat juga punya peluang.

“Kuncinya hanya finis di depan Miller. Karena Miller lawan terberat. Tapi, Alex juga tetap tidak boleh meremehkan Rabat,” tandasnya.

Seperti diketahui, Marc Marquez telah memastikan gelar juara dunia MotoGP untuk yang kedua kalinya secara beruntun ketika dirinya finis di urutan kedua pada gelaran balap di sirkuit Phillip Island, Australia, Minggu (19/10).

Artikel ini ditulis oleh:

PB POBSI Siapkan Atletnya ke Pelatnas SEA Games 2015

Jakarta, Aktual.co — Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI), menyiapkan sembilan sampai 12 atlet pelatnas cabang olah raga biliar untuk mengikuti SEA Games 2015 di Singapura.

“Kami menunggu keputusan squad yang diberikan oleh (Satlak) Prima dalam SEA Games 2015, kalau dikasih sembilan atau 12 atlet kami siap turunkan,” kata Ketua Bidang Kepelatihan POBSI yang juga Pelatih pelatnas olah raga Biliar, Edy Hartono di Jakarta, Kamis (23/10).

Edy mengatakan untuk memilah atlet biliar dalam ajang SEA Games 2015 pihaknya akan mengambil atlet dari bawah sehingga membuka ruang atlet lain masuk ke dalam tim inti pelatnas.

“Justru kita mengambil dari atlet yang dari bawah agar atlet yang sudah masuk tim inti tidak tersingkirkan karena banyak atlet yang belum masuk adalah mantan-mantan atlet yang pernah meraih medali,” katanya.

Dia tidak khawatir akan pemilihan atlet dari bawah, karena mereka sudah disiapkan dan sudah pernah menempuh serta memiliki pengalaman bertanding di pertandingan nasional maupun Internasional.

“Untuk biliar, kalau boleh dikatakan yang masuk pelatnas sembilan atlet maka masih ada 20 atlet yang di luar memiliki kualitas tidak jauh beda karena mereka memiliki pengalaman yang tidak diragukan,” katanya.

Selain itu, dia mengatakan, target dua medali emas untuk cabang olahraga biliar pada SEA Games 2015 nanti disumbangkan nomor perorangan putra-putri untuk menyamai target sebelumnya.

“Sebetulnya kita bisa menargetkan dapat lebih medali emas namun kita realistis saja karena ada nomor yang dikurangi di Singapura terutama andalannya Angel dan itu membawa pengaruh terhadap target yang kita capai tapi kalau bisa lebih dari dua kenapa tidak,” katanya.

Ia mengatakan semua negara yang mengikuti SEA Games untuk biliar sudah menjadi saingan terutama Indonesia dan Filipina karena perimbangan kekuatan Asia Tenggara untuk biliar sudah seimbang.

“Kalau Filipina dibilang nomor satu tetapi negara tersebut tidak bisa memberi jaminan bahwa negara-negara lain bukan pesaing berat, karena sudah 50-50,” katanya.

Ia mengatakan budaya emas yang sering diraih olahraga biliar merupakan bagian dari sejarah yang sering diraih ketika kompetisi dunia.

“Kita mengandalkan sejarah bahwa sebagai modal untuk memperkuat mengalahkan mereka,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain