24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42385

Jokowi Gagal Umumkan Susunan Menteri Kabinetnya



Jakarta, Aktual.co —Ratusan awak media yang datang ke Pelabuhan Kapal Terminal 3 Tanjung Priuk Jakarta Utara kecewa. Pasalnya, agenda konperensi pers Presiden Joko Widodo yang dikabarkan akan dilaksanakan ditempat itu dinyatakan batal.
Para awak media yang telah menunggu lama pun coba meminta konfirmasi ikhwal pembatalan agenda konperensi pers dari pihak pelabuhan serta Kepala Biro Humas Istana yang berada dilokasi, namun tak satupun dari mereka yang mau memberikan komentarnya terkait pembatalan agenda yang dikabarkan.
Namun belakangan, berdasarkan informasi yang dihimpun, pembatalan yang dilakukan berdasarkan adanya beberapa nama yang masih tersangkut dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sehingga susunan menteri Kabinet Indonesia Hebat dinilai belum lengkap dan belum dapat diumumkan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo akan menggelar konperensi pers untuk menyampaikan susunan menteri kabinetya di Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta Utara, tepatnya di Terminal 3 Pelabuhan Kapal pada pukul 19.00.Wib. Namun, sekitar pukul 19.30 awak media mendapati kabar, bahwa Presiden Joko Widodo membatalkan agendanya untuk mengumumkan susunan menteri di kabinetnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Warnoto

Patut Diduga, Tim Seleksi Menteri Jokowi-JK Bermental Korup

Jakarta, Aktual.co — Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (KIB) Adhie Massardi menduga adanya ketidakberesan pada tim seleksi menteri yang dibentuk Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo – Jusuf Kalla. Sebab 43 nama yang disodorkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) justru bermasalah. 
“Melihat fakta yang disampaikan KPK bahwa dari 43 nama kandidat anggota kabinet Jokowi ternyata sekitar 15 di antaranya (lebih dari 30%) terindikasi kuat terlibat korupsi, maka persoalan sesunguhnya berada di Tim Seleksi Anggota Kabinet Jokowi,” kata Adhie, kepada Aktual.co,  Kamis (23/10).
Menurutnya, kemunculan prosentase calon menteri terindikasi korupsi adalah bentuk nyata kerja tim seleksi anggota kabinet. Apabila Jokowi-JK ingin berbenah sekaligus mempertanggjawabkan amanah yang diberikan rakyat, maka harus mengganti seluruh anggota tim seleksi.
“Pertama, yang harus dilakukan Jokowi adalah mengganti seluruh anggota tim seleksi, karena patut dapat diduga justru mereka yang sesungguhnya bermental korup!,” jelasnya.
Untuk mempertegas pertanggungjawabannya kepada rakyat, Jokowi juga disarankan untuk mengajukan permintaan ke PPATK agar menelisik rekening anggota tim seleksi.
Untuk diketahui, Jokowi-JK melalui Tim Transisi menyodorkan 43 nama calon menteri ke PPATK dan KPK. Ini dilakukan untuk melihat rekam-jejak calon kabinetnya agar ke depan tidak menyandera jalannya pemerintahan.
Rabu (22/10) kemarin, setelah menerima penilaian KPK, Presiden di Istana Negara menyebut dari jumlah itu terdapat 8 calon menteri tidak direkomendasikan KPK.

Artikel ini ditulis oleh:

Fahri dan Puan Bicarakan Lobi Porsi Pimpinan Komisi

Jakarta, Aktual.co — Gedung parlemen di Senayan kembali memanas. Hal ini disebabkan Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat berebut posisi pimpinan komisi.
Anggota DPR F-PDIP Arya Bima mengatakan sudah mulai ada perkembangan baik. Infonya, Fahri Hamzah ditugaskan ketemu Puan Maharani untuk lakukan lobi.
“Kita lihat saja perkembangannya,” katanya di gedung DPR sebelum rapat koordinasi bersama Pimpinan DPR di Gedung DPR, Senayan, Kamis (23/10)
Arya sudah menyatakan KIH sendiri meminta 16 kursi pimpinan komisi dari 47 jabatan di alat kelengkapan negara. “PDIP belum mengirimkan nama-nama karena lobi belum mencapai kesepakatan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, keputusan soal komisi dan Alat Kelengkapan DPR (AKD) akan dibahas hari ini melalui Sidang Paripurna.
Informasi yang diperoleh Aktual.co, menyatakan beberapa fraksi dari KMP membuka lebar kepada kader PDIP (sebelumnya KIH). Dalam posisi pimpinan komisi dan AKD, dua pimpinan komisi akan dibagikan kepada PDIP.
“Kita bagikan dua pimpinan komisi ke PDIP bukan ke KIH-nya,” ungkap sumber Aktual.co. 

Artikel ini ditulis oleh:

Kadin: Penundaan Pengumuman Kabinet Rugikan Pengusaha

Jakarta, Aktual.co — Penundaan nama-nama kabinet Joko Widodo (Jokowi) di Tanjung Priok kemarin malam (Rabu, 22/10), membuat Wakil Ketua Kadin, Bambang Soesatyo kecewa.
“Penundaan itu rugikan banyak orang. Merugikan pengusaha, satu hari gak bisa kerja di pelabuhan itu, jadi Presiden jangan seenaknya, kenapa tidak di Istana saja,” kata Bamsoet, sapaannya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/10).
Menurut politisi Golkar ini, kejadian semalam, membuat buruh dan pengusaha tidak bisa bekerja.
“Siapapun yang berikan anggaran (pengumuman), entah itu bandar, sponsor dirugikan. Buruh tidak bisa kerja, pengusaha tidak bisa bongkar muat,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Ahok dan Fadli Zon Sepakat Pilih Muzani untuk Wagub DKI

Jakarta, Aktual.co —Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sempat membicarakan nama calon Wakil Gubernur DKI dengan mantan rekan satu partainya, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Pembicaraan terjadi saat keduanya bertemu di acara perayaan Diwali di India House, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam (22/10) kemarin.
Dalam perbincangan itu, tutur Ahok, Fadli menyampaikan ketidaksetujuannya jika Gerindra mengajukan Wakil Ketua DPRD DKI, M. Taufik jadi Wagub DKI. 
“Yang pasti dia enggak setuju Taufik jadi Wagub DKI. Iya dong kalau lu (Gerindra) kirim Taufik yang benar aja lu, gua bilang gitu kan,” ujar Ahok di Jakarta, Rabu (22/10) kemarin.
Ketimbang pilih Taufik, baik Ahok ataupun Fadli sepakat memilih Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sebagai Wagub DKI mendampingi Ahok. 
Ketika dikonfirmasi, Fadli membenarkan kabar itu. Dia menilai Muzani memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat dan tokoh-tokoh Jakarta, sehingga lebih cocok jika dia yang menjadi Wagub DKI.
“Selain itu pak Muzani juga memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat dan tokoh-tokoh di Jakarta,” ujarnya.
Namun, kata Fadli, sejauh ini Gerindra masih menunggu kesediaan dari Muzani sendiri untuk dicalonkan sebagai Wagub DKI. 
“Nanti-nanti, entar dulu lah. Kita lihat aturannya dulu dari Gerindra ingin pak Ahmad Muzani,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Freeport dan Bank Papua Teken MoU Pembukaan Rekening

Jakarta, Aktual.co —   Direktur Bank Papua DR Johan Kafiar mengungkapkan bahwa PT Freeport Indonesia segera menjalin kerja sama dan menandatangani nota kesepahaman (MoU)dengan Bank Papua pada 10 November 2014.

“Jadi pada 10 November, Freeport dan Bank Papua akan menandatangani nota kesepahaman terkait pembukaan rekening bank,” kata Johan Kafiar di sela-sela seminar nasional Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia di Kota Jayapura, Papua, Kamis (23/10).

Ia mengatakan dalam penandantanganan nota kesepahaman tersebut direncanakan akan dilakukan di Kota Jayapura dan akan dihadiri Gubernur Papua Lukas Enembe, Bank Indonesia (BI) dan Otoritasa Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Papua dan Papua Barat serta para komisaris Bank Papua.

“Dengan adanya nota kesepahaman antara Bank Papua dan Freeport akan mendorong Bank Papua menjadi bank devisa pada tahun depan. Dan dalam waktu yang tidak terlalu lama hal itu akan terwujud apalagi didukung dari BI dan OJK,” katanya.

Selain itu, Johan juga mengatakan bahwa di Papua Barat juga ada sejumlah perusahaan gas alam dan perusahaan multi nasional lainnya akan segera melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Bank Papua.

“Untuk perusahaan tangguh LNG di Papua Barat juga sudah siap. Dan sepanjang Bank Papua sudah menjadi bank devisa semua transaksi bisa dilakukan di Papua, saya yakin jika ini dilakukan Bank Papua bisa menjadi bank yang besar dan memacu perekonomian di Indonesia, khususnya di Papua dan Papua Barat,” kata Kafiar.

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Papua dan Papua Barat Hasiholan Siahaan memberikan apresiasi kepada Bank Papua yang bisa menjalin kerja sama dengan Freeport dalam waktu dekat ini.

“Satu persen saja dana Freeport di tempatkan di Bank Papua itu sudah luar biasa, pasti roda perputaran keuangan di Papua akan berdampak bagus dan bisa berdampak pada ekonomi,” katanya.

Mengenai Bank Papua yang ingin menjadi salah satu bank devisa di Indonesia Timur, Siahaan mengatakan bahwa ada persyaratan yang harus bisa dipenuhi, salah satunya harus mempunyai nasabah potensial yang melakukan transaski ke luar negeri.

“Nah kalau kita lihat di Papua yang pastinya ada perusahaan multinasional, misalnya Freeport, BP LNG dan lainnya, selama ini kan mereka melakukan transaksi perbankan di Jakarta, nah kita dorong nanti supaya mereka buka rekening di Bank Papua, misalnya Freeport. Sehingga ke depan diharapkan, misalnya transaksi luar negerinya bisa lewat rekening Bank Papua, itu baru tahap awal,” katanya.

Dengan begitu, bagian dari syarat yang harus dipenuhi oleh Bank Papua untuk menjadi salah satu bank devisa sudah mulai dilakukan. Hanya saja, lanjut Siahaan, ada persyaratan lainnya yang harus dilakukan lagi.

“Tahap-tahap berikut ada syarat-syaratnya juga tapi yang akan menilai dan mengeluarkan izinnya tentu adalah Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Namun langkah awalnya yah, bank itu harus punya rekening potensial dan punya transaksi luar negeri,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain