26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42445

John F. Kennedy dan Keberanian

Jakarta, Aktual.co — John FitzgeraldKennedy mungkin termasuk salah satu Presiden Amerika Serikat yang paling terkenal.Menjadi presiden pada usia muda, tampan, berasal dari keluarga terpandang,cerdas, punya cara pandang orisinal, yang sayang sekali meninggal dini sebelumsempat menyelesaikan masa kepresidenannya akibat pembunuhan.

Presidendari Partai Demokrat dan beragama Katolik (bukan agama yang dominan di AS) initerkenal dengan ucapannya, yang sering dikutip di mana-mana. Yaitu, “Jangantanyakan apa yang bisa diberikan negara kepadamu, tetapi tanyakanlah apa yangbisa kau berikan kepada negara.” Pernyataan yang sangat “patriotis.”

Prestasi“JFK,” demikian nama Kennedy sering disingkat (sebagaimana mantan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono terkenal dengan singkatan namanya “SBY”), adalah berhasilmenyelesaikan krisis senjata nuklir dengan Uni Soviet. Waktu itu Soviet dipimpinoleh pimpinan Partai Komunis, Nikita Krushchev. Krushchev sendiri juga tokoh“nyentrik,” karena ketika berpidato di Sidang Umum PBB, dia menggebrak-gebrakpodium dengan sepatunya!

Sovietmenempatkan senjata nuklir di Kuba, yang terletak di “halaman belakang”Amerika, dan hal ini dianggap Washington sebagai ancaman langsung terhadap AS.Kennedy dengan berani mengultimatum Soviet, dan akhirnya Krushchev terpaksamenarik kembali rudal-rudal nuklir itu dari Kuba. Penarikan rudal itu untukmenghindarkan terjadi Perang Dunia III antara AS-Soviet, yang pasti dampaknyaakan sangat mengerikan, karena keduanya memiliki ribuan rudal nuklirantarbenua.

JFK adalahpolitisi yang sangat mengagumi karakter manusia yang paling luhur: keberanian.Dia sampai menulis satu buku yang secara khusus mengulas keberanian sejumlahpolitisi, dalam mempertahankan prinsip yang diperjuangkan. Politisi itubertahan dengan prinsipnya, walaupun bertentangan dengan arus pendapat umum,difitnah, dimusuhi, dan dikecam habis oleh banyak orang. Buku itu diberi judul Profiles in Courage (1955).

Jadi menurutJFK, dunia politik tidaklah 100 persen kotor dan nista, seperti citra yangmungkin dibayangkan sebagian kalangan. Dalam dunia politik, seperti jugapanggung profesi lain, memang ada politisi yang tak berprinsip, korup, dansekadar mencari keuntungan material dari kiprahnya. Namun, juga adapolitisi-politisi yang berjuang tanpa pamrih untuk apa yang diyakininya sebagaikepentingan dan maslahat untuk rakyat.

PolitikIndonesia tidak kekurangan tokoh-tokoh berintegritas dan berkarakter mulia semacamitu. Kita kenal nama-nama seperti: Bung Karno, Bung Hatta, Sjahrir, Tan Malaka,Haji Agus Salim, Mohamad Natsir, Ki Hadjar Dewantara, dan seterusnya. Namun,sayangnya dalam kondisi Indonesia sekarang, negeri ini seolah-olah sepertimengalami “ketandusan” tokoh-tokoh berkarakter dan berintegritas. Citra duniapolitik adalah dunia yang korup, penuh politik uang, ketiadaan prinsip, di manatujuan menghalalkan semua cara.

Presiden RIterbaru, Joko Widodo (Jokowi), mencanangkan “revolusi mental” untuk membuatperubahan besar-besaran dan mendasar, yang semua harus berangkat dari pembinaankarakter yang luhur dan berintegritas. Karena Jokowi –saat artikel iniditulis– baru menjabat tiga hari di pemerintahan, tentu tidak masuk akalmenuntut sudah terjadi perubahan karakter bangsa yang signifikan.

Jokowi saatini baru pada tahap memberikan hope atauharapan, untuk tercipta masa depan yang lebih baik melalui anak-anak bangsayang berprinsip teguh pada kebenaran, aspirasi rakyat, dan konstitusi.Bagaimana harapan itu bisa diubah menjadi kenyataan, adalah menjadi tantanganbagi kita semua. ***

 

SatrioArismunandar

 

Artikel ini ditulis oleh:

KPK periksa Manager Bali Pasific Pragama

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan manager operasional PT Bali Pasific Pragama (BPP), Dadang Prijatna, terkait kasus dugaan korupsi alat kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun anggaran 2011-2013.
Dadang akan diperiksa sebagai saksi untuk adik Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut Chosiyah Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.
“Dadang Prijatna diperiksa sebagai saksi untuk TCW (Tubagus Chaeri Wardana),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (22/10).
Priharsa menyatakan Dadang diperlukan keterangannya oleh penyidik untuk pengembangan penyidikan.
Selain Dadang yang merupakan anak buah Wawan, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi lainnya yakni Santi Rahayu dan Yusuf Supriyadi. Keduanya merupakan pihak swasta.
Wawan merupakan Komisaris Utama PT BPP. Dia ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun anggaran 2011-2013 bersama Atut.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Golkar Apresiasi Pertemuan Prabowo-JK

Jakarta, Aktual.co — Ketua DPP Partai Golkar bidang Pertahanan dan Keamanan Tantowi Yahya mengatakan, Partainya mengapresiasi pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Istana Wakil Presiden, Selasa (21/10) kemarin.
Menurut Tantowi, Prabowo memiliki sikap kesatria dan tidak pendendam.
“Ya itulah Prabowo, apa adanya, tidak dendam,” kata dia saat dihubungi, Rabu (22/10).
Dia mengatakan, sikap Prabowo yang meminta maaf terhadap Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan keinginan Prabowo untuk menyatukan bangsa dan negara.
“Bekerja dan berpikir hanya untuk negara dan bangsanya,” kata dia.
Seperti diketahui, Prabowo menemui JK di Istana Wakil Presiden kemarin petang. Dalam pertemuan itu, Prabowo meminta maaf kepada JK yang menjadi lawannya dalam pilpres lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi Resmi Tinggalkan Rumah Dinas Gubernur, Pindah ke Istana

Jakarta, Aktual.co —Presiden RI Joko Widodo resmi meninggalkan rumah dinas gubernur DKI di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat untuk kemudian pindah tinggal di Istana Negara.
Hal itu disampaikannya ketika acara pelepasan yang digelar jajaran Pemprov DKI dan DPRD DKI terhadap Jokowi yang kini menjabat sebagai presiden.
“Jadi hari ini Pak Gubernur dan seluruh jajaran di Provinsi DKI Jakarta, ingin mengantar ke Istana Negara. Semua barang-barang saya yang ada di rumah dinas gubernur sudah saya pindahkan ke Istana, kalau barang inventaris gubernur ya saya tinggal,” ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (22/10).
Jokowi mengatakan suasana di Istana Negara dan rumah dinas gubernur tidak ada perbedaan, keduanya dirasa Jokowi sama nyamannya.
“Sama saja kok gak ada bedanya,” ujarnya.
Ketika ditanyakan rumah dinas gubernurnya nanti akan ditempati Ahok atau tidak, Jokowi menyerahkan keputusannya kepada Ahok. “Tanya sama gubernurnya (Ahok) saja,” ujarnya.
Sementara itu, Ahok mengatakan dirinya belum mau untuk pindah ke rumah dinas. Ia berpendapat, akan lebih baik jika tinggal di Pluit karena berdekatan dengan sekolah anak-anaknya.
“Enggak tahulah, tergantung istri. (Di Pluit) Anak-anak sekolahnya lebih dekat. Kalau dia jauh-jauh jadi anak Menteng kan sekolahnya susah, jauh,” ujar Ahok di Jakarta, Rabu (22/10).
Selain itu, jika tinggal di Pluit akan lebih nyaman karena pemandangannya langsung ke pantai. “Ya salah satunya lebih enak itu sih,” ujarnya.
Namun ia mengatakan tetap akan menggunakan rumah dinas gubernur untuk acara khusus seperti penerimaan tamu.
“Ya mungkin buat acara-acara resmi ya, buat terima tamu atau apa gitu ya,” tambahnya.
Sebagai informasi, Jokowi resmi meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan resmi menjabat sebagai Presiden RI. Dengan begitu, maka posisi gubernur akan digantikan oleh Ahok. Rumah dinas gubernurpun yang sebelumnya ditempati oleh Jokowi akan dilimpahkan kepada Ahok.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemkot Jakbar Bangun Taman Meruya

Jakarta, Aktual.co —Pemkot Jakarta Barat menghabiskan biaya hingga 400 juta rupiah untuk membangun Taman Meruya di Meruya Utara Kecamatan Kembangan.
Menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, pembangunan taman sudah berjalan sejak seminggu lalu guna menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta Barat. 
Kepala Suku Dinas Pertamanan Kota Administrasi Jakarta Barat Djauhar Arifin mengatakan taman dibangun di area seluas kurang lebih 300 meter persegi. 
“Kami menargetkan pembangunan Taman Meruya ini akan selesai pada pertengahan Desember atau 15 Desember 2014 di jadwalnya,” tuturnya.
Taman itu nantinya akan dilengkapi fasilitas umum seperti taman bermainan, jalan setapak, dan alat olahraga.
“Fasilitas yang kami bangun ini sesuai dengan permintaan warga yang ingin beraktifitas dan berolahraga di taman ini,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketua DPR Desak PDIP Cs untuk Setor Nama-nama Anggota

Jakarta, Aktual.co — Ketua DPR RI Setya Novanto mendesak lima fraksi Partai politik yang ada di DPR, yakni PDIP, Hanura, NasDem, PKB, dan PPP agar segera mengumpulkan nama anggota mereka untuk masuk dalam alat kelengkapan dewan (komisi, badan, dan Mahkamah Kehormatan Dewan).
Kelima fraksi itu diberi waktu hingga kabinet Presiden Joko Widodo diumumkan.
“Saya masih beri kesempatan untuk masing-masing pihak yang adakan kesepakatan kita beri kesempatan,” kata Setya Novanto di gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (22/10).
Sedangkan pembahasan nama-nama anggota komisi per fraksi dianggap telah selesai. Lima fraksi yang belum “setor” nama anggota, kata dia, dapat langsung konfirmasikan ke Kesekretariatan DPR RI.
Pada Paripurna DPR berikutnya, agenda langsung membahas mengenai pimpinan komisi. Mitra komisi juga akan disesuaikan dengan kabinet Presiden Jokowi nantinya.
“Nanti kita lihat, saya belum lihat, kita tunggu apa yang sedang dilakukan Presiden sekarang Pak Jokowi dan Pak JK nanti setelah diputuskan semua,” kata Novanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain