24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 90

Bantu Warga Korban Bencana Sumatera, Honda Hadirkan Program Servis Khusus Banjir 

Jakarta, Aktual.com – Di tengah upaya pemulihan warga pascabencana banjir dan longsor di Sumatera, Honda Prospect Motor (HPM) bergerak cepat menghadirkan Program Servis Khusus Banjir bagi para pemilik mobil Honda yang terdampak. Program ini menjadi bentuk kepedulian Honda untuk memastikan mobil konsumen dapat kembali berfungsi dan mendukung aktivitas harian mereka.

“Kami menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas bencana banjir yang melanda Aceh, Medan, dan Padang. Kami memahami betapa pentingnya kendaraan sebagai partner untuk aktivitas sehari-hari konsumen. Melalui program servis khusus ini, kami berharap dapat sedikit meringankan serta membantu mempercepat pemulihan kendaraan mereka,” ujar Assistant General Manager After Sales Operation PT Honda Prospect Motor, Clement Surijata dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).

Ia memastikan Honda berkomitmen mendampingi konsumen di tengah situasi darurat dan memastikan seluruh kendaraan milik pelanggan dapat kembali digunakan dengan baik.

“Kami ingin memastikan mobil konsumen dapat segera kembali berfungsi dengan baik sehingga mereka bisa beraktivitas kembali dengan lebih tenang dan nyaman,” tambahnya.

Melalui Program Servis Khusus Banjir, pemilik kendaraan Honda yang mengalami kerusakan akibat banjir berhak memperoleh diskon 20 persen untuk seluruh suku cadang—kecuali aksesori—ketika melakukan perbaikan di bengkel resmi Honda di Aceh, Medan, dan Padang. Program ini berlaku bagi mobil yang tidak mendapatkan pertanggungan asuransi dan dapat dimanfaatkan mulai 3 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.

Seluruh jaringan dealer Honda di wilayah terdampak juga menerapkan prosedur penanganan khusus untuk memastikan setiap kendaraan mendapat pemeriksaan lengkap, terutama pada komponen kelistrikan serta sistem mesin yang rentan mengalami kerusakan akibat terendam banjir. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui Honda Customer Care di 0-800-14-46-632 (bebas pulsa) setiap Senin–Jumat pukul 08.30–17.30 WIB.

Berikut daftar jaringan dealer resmi Honda yang melayani program di wilayah terdampak:

Aceh:
Honda Arista Banda Aceh; Honda Arista Lhokseumawe; Honda Arista Meulaboh; Honda Arista Langsa.

Medan:
Honda Arista SM Raja; Honda Arista Ringroad; Honda Arista Kisaran; Honda Arista Siantar; Honda Arista Binjai; Honda IDK 1; Honda IDK 2; Honda IDK Cemara.

Padang:
Honda Gajah Motor; Honda Gajah Motor Bypass; Honda Gajah Motor Bukittinggi; Honda Gajah Motor Pasaman Barat; Honda Gajah Motor Payakumbuh; Honda Gajah Motor Dharmasraya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Kinerja Anjlok dan Kasus Fiktif, MAKI Dorong Pembubaran PTPP

PTPP
PTPP

Jakarta, aktual.com – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyoroti memburuknya kinerja perusahaan BUMN karya dan polemik yang muncul setelah kasus proyek fiktif di PT Pembangunan Perumahan (PP) terungkap.

Ia menilai sejumlah perusahaan BUMN sudah berada pada tahap yang sulit untuk diselamatkan dan langkah tegas diperlukan agar persoalan tidak terus menumpuk.

Situasi itu mencuat bersamaan dengan rilis kinerja keuangan terbaru PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang mencatat penurunan tajam pada kuartal III-2025. PTPP hanya membukukan laba bersih Rp5,55 miliar atau turun 97,92 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pendapatannya juga terkoreksi menjadi Rp10,73 triliun dari sebelumnya Rp14 triliun. Pada saat yang sama, KPK menetapkan dua pejabat PTPP sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek fiktif, yakni Didik Mardiyanto dan Herry Nurdy.

ADHI menghadapi situasi serupa dengan laba bersih tinggal Rp4,4 miliar, turun 93,62 persen secara tahunan. Pendapatannya melemah lebih dari 38 persen hingga akhir kuartal III.

Melihat kondisi itu, Boyamin mengatakan kekecewaannya dengan kinerja dua perusahaan BUMN tersebut. Ia menilai perusahaan yang tidak lagi mampu menunjukkan kinerja sehat tidak perlu terus dipertahankan.

“Kalau perlu dibubarkan aja, seperti istaka karya,” katanya.

Bubarkan PTPP

Boyamin pun merasa aneh dengan kinerja dua perusahaan tersebut. Menurutunya, selama ini perusahaan BUMN mendapat banyak proyek tetapi tetap mencatat kerugian.

“Mereka dapat proyek banyak, tapi malah laporan tahunannya rugi atau bahkan punya hutang,” ujarnya.

Boyamin memandang langkah penyelamatan tidak selalu harus dilakukan dengan merger. “Yang sakit, ya, sudah dibubarkan kayak Istaka Karya,” ujarnya.

Menurutnya, penggabungan perusahaan yang sama-sama bermasalah justru tidak akan menghasilkan pemulihan. “Itu sakit sama sakit kok digabung,” katanya.

Ia menambahkan, solusi yang lebih efektif adalah memilih satu perusahaan yang masih mungkin diperbaiki. “Kalau dalam hal ini yang sakit PP atau Adhi Karya, ya salah satu dibubarkan,” ucapnya.

Ia juga menyarankan agar jumlah BUMN karya disederhanakan sehingga perusahaan dapat fokus pada bidang yang lebih spesifik. Boyamin memberi gambaran pembagian fungsi seperti konstruksi gedung, jalan, dan bendungan.

Untuk konstruksi gedung diserahkan kepada Wijaya Karya, khusus pembangunan jalan dikerjakan Hutama Karya, dan bendungan oleh PT Brantas Abipraya (Persero).

“Kita pengennya ini gabungan karya ini kalau perlu hanya dua aja maksimal,” kata dia.

Menurut Boyamin, pegawai yang masih memenuhi kualifikasi dapat dipertahankan, sementara yang lain diarahkan pensiun dini. “Yang lain disuruh pensiun dini aja,” ujarnya.

Boyamin menilai mempertahankan perusahaan yang memiliki beban utang besar hanya akan memperpanjang masalah. Ia menyebut rencana-rencana restrukturisasi yang tidak disertai penyelesaian masalah internal harus dihentikan.

“Batalkan aja rencana-rencana (merger) itu,” katanya.

Usut Kasus Fiktif

Ia menegaskan, penanganan hukum atas kasus korupsi harus tuntas sebelum pemerintah melangkah pada opsi fusi. “Tuntaskan yang proyek fiktif yang tengah ditangani penegak hukum,” ujarnya.

Menurut Boyamin, hanya setelah pembersihan menyeluruh dilakukan, wacana penggabungan perusahaan dapat dibicarakan kembali. Ia menilai kondisi perusahaan harus benar-benar pulih sebelum merger dilakukan.

“Sakitnya diamputasi, dan yang korupsi diproses hukum,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa penggabungan baru dapat dilakukan jika seluruh masalah telah dibereskan. “Boleh digabung kalau sakitnya sudah disembuhkan,” kata Boyamin.

Laporan: Achmat

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Kejagung Geledah Bea Cukai Soal Ekspor Sawit, Dirjen Djaka: Penggeledahan Terkait Perkara Lama

Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, menegaskan bahwa penggeledahan Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadap kantor Bea Cukai dan rumah sejumlah pejabatnya berkaitan dengan perkara lama dugaan ekspor kelapa sawit dan turunannya pada 2021–2024.

“Itu kasus lama, masalah sawit dan turunannya, tahun 2021 sampai dengan 2024 kalau enggak salah,” ujar Djaka saat ditemui di Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Ia menyampaikan bahwa proses hukum masih berjalan dan Bea Cukai tidak tergesa-gesa menyimpulkan kesalahan pegawainya. “Kita belum tentu men-judge bahwa personel Bea Cukai itu melakukan tindakan kesalahan,” tambahnya.

Djaka menegaskan Bea Cukai memberikan dukungan kepada pegawai yang diperiksa, sembari terus membenahi internal lembaga. “Image di masyarakat bahwa Bea Cukai adalah sarang pungli itu sedikit demi sedikit kita hilangkan,” katanya.

Ia optimistis langkah perbaikan akan memperkuat pengawasan dan menjaga penerimaan negara. “Apa pun tindakan yang kami lakukan tujuannya untuk menjaga penerimaan negara, agar tidak dinikmati pihak yang tidak berhak ataupun barang ilegal keluar,” ujarnya.

(Nur Aida Nasution)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Seskab Teddy Ungkap Kerusakan Lingkungan Jadi Faktor Perparah Bencana Banjir Bandang

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (tengah) menjawab beberapa pertanyaan jurnalis saat jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (tengah) menjawab beberapa pertanyaan jurnalis saat jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

Jakarta, aktual.com – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor yang memperparah bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, selain adanya cuaca ekstrem.

Oleh karena itu, Teddy menegaskan seiring dengan penanganan dampak bencana dan penyelamatan warga terdampak, pemerintah juga mengevaluasi dan menyelidiki secara menyeluruh kerusakan lingkungan yang ada di tiga provinsi tersebut.

“Seiring dengan evakuasi dan penanganan korban yang menjadi fokus utama pemerintah, jadi penyebab bencana ini menjadi perhatian juga dan selain faktor cuaca ekstrem, tentunya ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana, dan ini terus ditelusuri secara serius,” kata Teddy menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12).

“Pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi secara menyeluruh terkait bencana ini,” tambah Teddy.

Pada kesempatan sama, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan koordinasi secara lisan telah dilakukan kepolisian dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni terkait temuan kayu-kayu gelondongan di lokasi terdampak bencana.

“Besok (Kamis, 4/12), kami akan melaksanakan rapat bersama untuk menurunkan tim gabungan guna melakukan proses penyelidikan terkait peristiwa yang terjadi. Tentunya jika ada pelanggaran hukum, kita proses,” kata Kapolri.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno juga menyampaikan hal yang sama.

Pratikno menyatakan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) telah turun tangan untuk menelusuri dugaan gelondongan kayu yang terbawa arus banjir bandang.

“Satgas Penertiban Kawasan Hutan sudah turun tangan menelusuri dugaan gelondongan kayu yang banyak terbawa arus banjir. Pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran melalui analisis citra satelit,” katanya.

Ribuan kayu gelondongan berukuran besar, yang sebagian besar tampak seperti dipotong dengan mesin, ikut tersapu banjir bandang di tiga provinsi Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Berat kayu gelondongan itu diperkirakan mencapai ribuan ton.

Banjir bandang menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Selasa, 25 November 2025.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam laman resminya, melaporkan jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera per Rabu mencapai 804 jiwa, sementara 634 jiwa masih dinyatakan hilang.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

KPPU Ingatkan Potensi Kartel Pangan di Program MBG

Kantor KPPU

Jakarta, Aktual.com – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengingatkan pentingnya peran pemerintah dalam mencegah adanya praktik “kartel pangan” dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami telah menyampaikan rekomendasi kepada Presiden (Prabowo Subianto) agar pemilihan mitra dilakukan secara transparan dan memprioritaskan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM serta koperasi, bukan didominasi oleh segelintir pemasok besar,” kata Wakil Ketua KPPU Aru Armando dalam jumpa media di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

“Tujuannya sederhana, jangan sampai ada pihak yang mengambil rente dari piring rakyat,” ujarnya menambahkan.

Dalam Surat Saran Nomor 176/K/S/VIII/2025 kepada Presiden RI tertanggal 26 Agustus 2025 perihal Rekomendasi Pelaksanaan Kemitraan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Aru mengatakan pihaknya memberikan sejumlah rekomendasi.

“Pemilihan mitra yayasan dilakukan secara transparan dengan verifikasi lapangan yang melibatkan pemangku kepentingan. Lalu, verifikasi (untuk) memastikan yayasan telah bermitra dengan UMKM, BUMDes, dan koperasi, dan mengutamakan UMKM, BUMDes, dan koperasi sebagai pemasok bahan baku,” ujar Aru.

Rekomendasi lainnya, yaitu pencegahan praktik persekongkolan dalam pengadaan fasilitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan peralatan makan.

Selain itu, Aru menilai perlu adanya pendampingan kementerian teknis dalam penyusunan serta pengawasan perjanjian kemitraan.

“KPPU siap mendampingi Kementerian Desa, Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM, serta Badan Gizi Nasional berdasarkan kewenangan UU No. 20/2008 dan UU No. 5/1999,” katanya lagi.

Selain pengawasan untuk program MBG, Aru mengatakan KPPU juga memberikan atensi khusus untuk program strategis lainnya yaitu Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih.

“KPPU mendukung penuh penguatan koperasi, namun mengingatkan agar desain tata kelolanya tidak menutup akses bagi pelaku usaha desa lainnya,” ujar Aru.

Ia mengatakan, saat ini KPPU tengah melakukan kajian terkait Kopdes Merah Putih untuk memastikan bahwa penguatan koperasi sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi rakyat berjalan selaras dengan prinsip persaingan usaha yang sehat.

Menurut Aru, koperasi memiliki peran penting dalam mendukung UMKM, meningkatkan akses pembiayaan, dan memperkuat ekonomi desa.

“Namun, tanpa desain tata kelola yang tepat, keberadaan koperasi berpotensi menimbulkan hambatan masuk, diskriminasi terhadap pelaku non-anggota, atau dominasi pasar di tingkat lokal,” katanya lagi.

Melalui kajian ini, Aru mengatakan KPPU dapat menilai apakah model Kopdes/Kopkel Merah Putih mampu memperkuat daya saing UMKM secara inklusif, serta mengidentifikasi risiko distorsi pasar yang perlu dicegah sejak awal.

Kajian ini, ujarnya pula, juga penting untuk memberikan rekomendasi kebijakan agar koperasi dapat tumbuh sebagai lembaga ekonomi rakyat yang adil, terbuka, dan mampu menciptakan ekosistem usaha desa yang kompetitif dan berkelanjutan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Sekolah Negarawan Perkenalkan Cara Baru Memandang Negara kepada Mahasiswa Gen-Z

Jakarta, aktual.com – Dalam rangkaian kegiatan Maiyah Lingkar Mahasiswa (MLM) Camp di Padukuhan Ngasemayu, Sekolah Negarawan memberikan pembekalan intensif kepada para mahasiswa pada Senin, 1 Desember 2025. Dua pemateri utama, Rinto Setiyawan dan Prayogi R. Saputra, menegaskan pentingnya peran Generasi Z dalam memahami struktur negara dan dinamika sosial melalui pendekatan yang segar dan sesuai tantangan era kini.

Sesi pendidikan politik ini menjadi dasar intelektual bagi peserta sebelum memasuki puncak rangkaian camp. Materi diarahkan pada upaya menyederhanakan konsep kenegaraan yang rumit menggunakan analogi kehidupan sehari-hari serta dorongan untuk memanfaatkan teknologi dalam memutus rantai persoalan sosial.

Rinto Setiyawan, Wakil Direktur Sekolah Negarawan, memulai sesi dengan materi berjudul “Analogi Struktur Ketatanegaraan.” Ia menyampaikan bahwa sistem bernegara tidak harus dipahami secara kaku. Struktur negara bisa dijelaskan melalui analogi tubuh manusia atau sebuah keluarga sehingga lebih mudah dipahami.

Dalam paparan tersebut, Rinto menggambarkan kondisi ketatanegaraan setelah Amandemen keempat UUD 1945 sebagai keluarga yang mengalami keretakan.

“MPR itu ibarat suami yang meninggalkan istri dan anak-anaknya, yaitu Rakyat dan Pancasila. Di situlah hilang fungsi pengayoman,” katanya.

Ia juga menyoroti peran TNI dan Polri yang seharusnya menjaga rumah.

“Satpam rumah justru sering teralih fokus untuk kepentingan pihak luar,” katanya.

Rinto kemudian mengajak mahasiswa Gen Z membayangkan rekonstruksi ketatanegaraan menuju kondisi yang harmonis melalui Draft Amandemen kelima. Dalam skema tersebut, MPR kembali menjadi pemimpin yang visioner, DPR menjalankan fungsi pengawasan dengan saksama, dan Presiden menjadi pelaksana amanah yang menjaga martabat serta kesejahteraan rakyat.

“Kalau struktur keluarga baik, negara pun ikut sehat,” ucapnya.

Setelah penjelasan struktural, Prayogi R. Saputra, Direktur Sekolah Negarawan, menyampaikan materi mengenai fraktal sosial dan pentingnya teknologi digital sebagai solusi bangsa. Ia menerangkan bahwa fraktal adalah pola berulang yang muncul di berbagai skala.

“Banyak masalah besar negara berasal dari pola-pola kecil yang dibiarkan terjadi terus. Itulah fraktal sosial,” ungkapnya.

Prayogi mencontohkan bahwa perilaku seperti melanggar lampu merah atau memberi suap kecil mempunyai kontribusi terhadap budaya korupsi yang muncul dalam skala besar.

“Masalah besar itu biasanya bermula dari hal kecil yang dianggap biasa,” katanya.

Sebagai jalan keluar, ia mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Mengambil contoh Estonia, ia menekankan bahwa penggunaan teknologi yang tepat dapat mencegah manipulasi dan meningkatkan transparansi.

“Kalau kita memakai Big Data, Blockchain, dan sistem digital yang benar-benar efisien, fraktal negatif itu bisa diputus. Pemerintahan bisa jadi bersih karena datanya tidak mudah diubah,” katanya.

Pembekalan dari Sekolah Negarawan ini merupakan bagian penting dari rangkaian MLM Camp yang berlangsung pada 29 November hingga 5 Desember 2025. Tema kegiatan adalah “Masa Depan Dunia Pertanian: Menata Visi Transformatif Ala Gen Z.”

Sebagai penutup seluruh proses belajar dan pengalaman live in bersama warga, akan diadakan acara kebudayaan “Tawashshulan dan Sinau Bareng bersama Kiai Kanjeng.” Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 3 Desember 2025, pukul 19.30 WIB di Rumah Joglo milik Bapak Janarko, RT 10 RW 3, Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Gunungkidul. Forum ini terbuka bagi masyarakat umum dan menjadi ruang untuk duduk bersama, menyelaraskan pengetahuan, serta memperkuat kebersamaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain