27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 983

Ratusan Imigran Ilegal Mulai Dideportasi Pemerintah AS

Washington DC, Aktual.com – Pemerintah Amerika Serikat terus melakukan deportasi para imigran gelap yang masuk ke AS secara ilegal. Tercatat sudah 434 imigran gelap yang dideportasi kembali ke negaranya, atau ke negara-negara lain yang bersedia menampung mereka.

Dilansir dari berbagai sumber, pada Kamis (20/2) pemerintah AS mendeportasi 135 imigran ilegal, termasuk 65 orang anak-anak yang dipulangkan ke Kosta Rika. Sedangkan 70 yang lain adalah orang dewasa. Para imigran ilegal itu sebagian dari Afghanistan, China, Iran, Rusia, Armenia, Georgia, Vietnam, Yordania, Kazakhstan, dan Ghana.

Wakil Menteri Dalam Negeri Kosta Rika Omer Badilla mengatakan bahwa 65 anak-anak yang dideportasi itu semuanya didampingi seorang kerabat. Badilla juga menegaskan tidak ada seorang pun dalam penerbangan itu yang memiliki catatan kriminal. ”Mereka semua adalah keluarga; Mereka datang sebagai unit keluarga, ”kata Omer Badilla yang juga direktur otoritas migrasi Kosta Rika.

Beberapa hari lalu, pemerintah AS mendeportasi 299 orang ke Panama, dengan sekitar 100 orang dipindahkan ke kamp pengungsi San Vicente di Meteti, di provinsi Darien. Sebelumnya, Kosta Rika, Panama, dan Guatemala sepakat untuk menerima para imigran dari negara lain yang diusir oleh pemerintah AS dan menampung mereka, hingga mereka dikirim kembali ke negara asal atau negara tuan rumah lainnya. Kosta Rika sendiri sudah berkomitmen berkomitmen untuk menerima 200 imigran secara total.

Namun pemerintah Kosta Rika telah menetapkan bahwa para migran tetap di negara itu tidak lebih dari 30 hari sebelum dikirim ke negara asal mereka, sebuah operasi yang dikatakan akan diawasi oleh lembaga PBB, termasuk Organisasi Internasional untuk Migrasi, dan dibiayai oleh pemerintah AS.

Untuk diketahui, puluhan anak-anak tiba di ibukota Kosta Rika, San José pada Kamis malam (20/2) waktu setempat, setelah dideportasi dari AS. Pesawat mereka adalah penerbangan pertama yang tiba di Kosta Rika dan membawa kelompok migran terbaru dari negara -negara di belahan bumi timur yang akan dideportasi oleh pemerintah AS ke Amerika Tengah.

Selain ratusan imigran ilegal yang sudah dideportasi, pemerintah AS juga telah mendeportasi 177 orang dari pangkalan militer AS di Guantanamo Kuba, yang dipulangkan ke negara asal mereka di Venezuela.
177 orang itu diturunkan di Honduras, tempat mereka dijemput oleh pemerintah Venezuela.

Kepala urusan perbatasan yang ditunjuk Presiden Donald Trump, Tom Homan sebelumnya mengatakan, prioritas pemerintah AS saat ini adalah mendeportasi imigran tanpa dokumen yang dianggap sebagai ancaman keamanan bagi negara. Ia juga menegaskan bahwa imigrasi ilegal secara umum tidak akan ditoleransi.

”Sekarang ini, fokus kami adalah menangkal ancaman terhadap keselamatan publik dan keamanan nasional. Itu populasi yang kecil. Jadi, kami akan melakukannya berdasarkan prioritas, seperti yang dijanjikan Presiden Trump. Tetapi seiring terbukanya ruang lebih luas, akan ada lebih banyak penangkapan secara nasional,” kata Homan.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

AS Beri Waktu Eropa Tiga Pekan Untuk Sepakat Mengakui Penyerahan Ukraina Kepada Rusia

Brussel, Aktual.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hanya memberi waktu Eropa waktu tiga pekan untuk menandatangani persyaratan ”penyerahan” Ukraina kepada Rusia. Hal ini diungkapkan anggota Parlemen Eropa (MEP) dari Partai Rakyat Eropa asal Finlandia, Mika Aaltola dalam pernyataannya di akun X miliknya.

”Amerika Serikat telah memberi kita waktu tiga minggu untuk menyetujui persyaratan penyerahan Ukraina. Jika tidak, AS akan menarik diri dari Eropa. Trump memprioritaskan masalah keamanan Rusia sekarang dan di masa mendatang. Biarkan mereka mengakui kekacauan mereka. Kita punya waktu tiga minggu untuk tumbuh dewasa,” tulis Aaltola.

Aaltola menilai Trump mungkin akan membuat kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menekan Ukraina untuk melepaskan rencananya bergabung dengan NATO, serta menyerahkan wilayah yang saat ini diduduki Rusia, yang secara efektif menyerah pada tuntutan Moskow. Padahal dalam tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina, sudah 1/5 wilayah Ukraina yang dikuasai militer Rusia.

Dalam pernyataan panjangnya di akun X, Aaltola mengatakan, negosiasi AS-Rusia mengenai kemitraan mengenai Ukraina dan secara lebih luas berjalan cepat. ”Ada banyak agenda terbuka di Riyadh. Kepentingan Rusia terletak pada proses yang cepat dan pertemuan puncak dalam beberapa minggu, di mana masalah akan diselesaikan tanpa Ukraina,” katanya.

Namun menurut Aaltola, apakah negosiasi hanya akan menyangkut masalah perang dan perdamaian di Ukraina ? atau masalah yang lebih luas seperti pasukan AS di negara-negara anggota NATO pasca-1997? ”Ini adalah tuntutan lama Rusia, yaitu tatanan keamanan Eropa yang dipimpin oleh kekuatan besar,” tegasnya.

Apa yang harus dilakukan? Aaltola melanjutkan, hal tersebut harus dikomunikasikan secara terkoordinasi oleh Eropa di Washington. Sebab tuntutan Rusia bukanlah pertanda baik jika dipenuhi terburu-buru. ” Pertemuan cepat antara Trump dan Putin dalam beberapa minggu mendatang bukanlah pertanda baik. Itu akan mendukung daftar keinginan Rusia. Pemerintahan Trump seharusnya dibuat beristirahat sejenak,” kata Aaltola lagi.

Ia mengingatkan Trump, kalau Eropa sangat penting, dalam perdamaian apa pun. ”Amerika Serikat akan kehilangan keuntungan politik dan ekonomi yang penting dalam hubungannya dengan Eropa, dan hubungan dengan Rusia tidak akan dapat dipertahankan,” pungkas Aaltola.

Sementara itu, diketahui kalau Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sudah mengatakan kepada Trump sebuah rencana untuk mengerahkan hingga 30 ribu tentara Eropa untuk memantau kemungkinan gencatan senjata di Ukraina.

Sedangkan, dilansir dari NBC News, dilaporkan bahwa Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memberitahu pejabat Ukraina dalam pertemuan tertutup bahwa Washington mungkin akan mengurangi kehadiran pasukannya di Eropa secara signifikan. Laporan tersebut didasarkan pada sumber yang mengetahui diskusi pribadi antara pemerintahan Trump dan pemerintah Ukraina.

Yang jelas, beberapa hari setelah Trump dilantik sebagai presiden pada 20 Januari lalu, sumber diplomatik Eropa memberi tahu bahwa Trump berencana untuk menarik sekitar 20 ribu tentara AS dari Eropa. Selain itu, Trump ingin negara-negara anggota NATO lainnya membayar karena pasukan AS di sana merupakan ”pencegah” sehingga biaya tidak boleh ”hanya ditanggung oleh pembayar pajak Amerika.”

Trump memang telah lama mendorong anggota NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka hingga 5 persen dari produk domestik bruto mereka, atau naik dari target 2 persen yang ditetapkan pada tahun 2014.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Mendagri: Potensi Jaringan Luas PKK Bisa Bantu Program Pemerintah

Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat Pelantikan Serentak Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Provinsi di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan potensi jaringan organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang luas hingga tingkat rumah tangga bisa dimanfaatkan untuk membantu menjalankan berbagai program pemerintah.

“PKK memiliki potensi bisa digerakkan untuk hal yang positif, diantaranya membantu program pemerintah, baik pusat maupun daerah,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (21/2).

Dia menegaskan upaya menggerakkan PKK sangat bergantung pada peran kepemimpinan organisasi tersebut, termasuk di tingkat daerah. Menurutnya, kemauan untuk menggerakkan menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh Ketua TP PKK.

Selain itu, Ketua TP PKK juga harus memiliki kemampuan untuk menjalankan berbagai program. Kendati demikian, sambung Tito, yang terpenting dari kedua aspek tersebut adalah kemauan dari Ketua TP PPK untuk menggerakkan organisasi.

Tanpa kemauan dari pemimpin, bakal berdampak terhadap tidak bergeraknya struktur organisasi di bawahnya. “Pemimpin yang enggak bergerak karena enggak ada will, ya yang di bawah susah bergerak karena tidak ada yang berani bergerak takut mendahului,” jelasnya.

Sementara soal kemampuan, Ketua TP PKK dapat membentuk tim yang memiliki pemahaman terhadap tugas dan fungsi organisasi. Tim tersebut dapat berperan merumuskan berbagai ide program, meski keputusan akhirnya tetap berada di tangan Ketua TP PKK.

Di lain sisi, dia juga mengingatkan pemerintah daerah (pemda) agar dapat mendukung berbagai program pokok PKK yang mencakup 10 aspek.

Dukungan ini terutama menyangkut anggaran agar program yang disusun berjalan dengan baik. Tanpa dukungan anggaran, PKK bakal sulit untuk bergerak menjalankan program.

“Kalau sudah ada program, yang terpenting sekali bahwa darahnya semua organisasi adalah anggaran. Tanpa ada darah (anggaran) itu organisasi enggak akan hidup, karena enggak ada darahnya, enggak mengalir,” ujar Tito.

Oleh karena itu, untuk mendukung pemenuhan anggaran, posisi Ketua TP PKK dijabat oleh pendamping kepala daerah. Selain itu, posisi tersebut juga dapat diisi oleh pihak yang ditunjuk kepala daerah.

Hal ini penting mengingat kepala daerah memiliki otoritas sekaligus sumber daya untuk mendukung TP PKK di daerah. Ia pun menjelaskan dukungan anggaran tersebut dapat bersumber dari dana hibah Pemda.

Selain itu, kepala daerah dapat menyesuaikan program PKK dengan kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga dapat saling berkolaborasi. Pemenuhan anggaran juga dapat memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan yang ada di daerah.

“Ini organisasi terbesar, kalau ini bergerak, ini hebat sekali sangat bisa bantu pemerintah dalam semua bidangnya, 10 bidang terutama [yang mencakup program pokok PKK],” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam kesempatan itu, sebanyak 34 Ketua TP PKK Provinsi dilantik oleh Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian. Selain sebagai Ketua TP PKK Provinsi, mereka juga dilantik menjadi Ketua Tim Pembina Posyandu di daerahnya masing-masing.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Wamenkum: Revisi KUHAP Pertahankan Pemisahan Tugas Polisi-Jaksa-Hakim

Wakil Menteri Hukum (Wamenkum) Edward Hiariej saat memberikan arahan dalam apel pagi bersama kementerian di bidang hukum, HAM, imigrasi, dan pemasyarakatan di Jakarta, Senin (3/1/2025). (ANTARA/HO-Kementerian Hukum RI)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Menteri Hukum (Wamenkum) Edward Hiariej menekankan bahwa revisi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) harus tetap mempertahankan pemisahan tugas antara polisi, jaksa, dan hakim.

Dia menyebutkan pemisahan tugas antara ketiganya merupakan diferensiasi fungsional yang menjadi asas dalam sistem peradilan pidana.

“Polisi adalah penyidik utama untuk seluruh tindak pidana. Sementara jaksa melakukan tugas penuntutan dan hakim melaksanakan tugas untuk mengadili,” ujar Eddy, sapaan karib Wamenkum, dalam acara Seminar Nasional Kebaharuan KUHP Nasional dan Urgensi Pembaharuan KUHAP, yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (21/2).

Ia menjelaskan polisi memiliki tugas sebagai penyidik utama, meski dibantu oleh penyidik pendukung alias supporter investigator. Dalam hal tersebut, penyidik pendukung merupakan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).

Kendati demikian, dirinya menyebutkan fungsi koordinasi dan supervisi (pengawasan) dalam penyidikan tindak pidana tetap ada di bawah penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Tak hanya pemisahan tugas antara polisi, jaksa, dan hakim, Eddy menilai keadilan restoratif (restorative justice) juga harus mewarnai dan menjadi landasan kokoh revisi KUHAP.

“Paling tidak bagaimana restorative justice itu dimasukkan sebagai bagian integral dari sistem peradilan pidana,” ucap dia.

Hal tersebut, kata dia, agar revisi KUHAP bisa selaras dengan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) baru, yang akan diterapkan pada 2 Januari 2026.

Menurutnya, penerapan keadilan restoratif nantinya sangat mungkin dilakukan pada tingkat penyidikan oleh penyidik, tingkat penuntutan oleh jaksa, maupun tingkat pengadilan oleh hakim, seiring penerapan KUHP baru.

Bahkan, sambung dia, apabila seseorang telah mendekam di dalam penjara, dalam status sebagai narapidana, bisa pula diberikan keadilan restoratif dengan berbagai persyaratan tertentu.

Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ke-13 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2), telah menyetujui RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana atau KUHAP menjadi RUU usul inisiatif DPR RI.

Adapun persetujuan itu dilakukan setelah seluruh fraksi partai politik di DPR RI menyampaikan pandangannya secara tertulis mengenai RUU KUHAP sebagai RUU usul inisiatif DPR RI oleh juru bicara fraksi masing-masing.

Sejak memasuki masa sidang setelah masa reses awal tahun 2025, Komisi III DPR RI mulai melakukan pembicaraan mengenai RUU KUHAP dengan mengundang berbagai narasumber, di antaranya Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung.

RUU KUHAP pun masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025 yang diusulkan oleh Komisi III DPR RI. Komisi III DPR RI menyatakan bahwa RUU KUHAP urgen untuk segera dibahas karena UU KUHP yang baru, akan berlaku pada 2 Januari 2026.

Selain itu, pengesahan KUHAP tersebut dinilai penting karena KUHAP merupakan hukum formal yang mengoperasikan pemberlakuan KUHP sebagai hukum materiil. Untuk itu, semangat politik hukum KUHAP harus sama dengan semangat politik hukum yang terkandung dalam KUHP.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

Pemerintah Upayakan Pemulangan 270 WNI dari Myanmar

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Tangerang, Aktual.com – Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan pemulangan 270 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat sebagai pekerja atau pelaku judi online (judol) di negara Myanmar.

“Masih ada 270 WNI di Myawaddy, Myanmar yang tengah kita upayakan pemulangannya. Jadi perlu diingat yang terlibat judol (online scammer) bukan hanya sebagai korban, tepi juga sebagai pelaku,” kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha, di Tangerang, Jumat (21/2).

Menurutnya, WNI tersebut sebagian bukan hanya menjadi korban, tetapi ada menjadi pelaku judi online serta tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Yudha juga membeberkan, terdapat dari WNI itu yang pernah bekerja selama dua setengah tahun di sektor judi online di negara Philipina, Laos, dan akhirnya ke Myawaddy, Myanmar.

“Ada juga yang ditawari bekerja sejak di Indonesia, kebanyakan ditawari kerja di Thailand. Kemudian ketika tiba di Thailand, diseberangkan ke Kota Myawaddy melalui Maiso,” tuturnya.

Dalam waktu dekat ini, kata dia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI akan melakukan proses evakuasi terhadap 92 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myawaddy, Myanmar.

“Ada 92 orang WNI sedang proses untuk pemulangan ke Indonesia,” ucapnya.

Dari 92 warga negara Indonesia tersebut, sebagian merupakan pekerja migran yang kemudian menjadi korban penyekapan dan penyiksaan di Myawaddy, Myanmar.

Hingga Februari tahun 2025, terdapat 6.800 warga negara Indonesia terlibat dalam sindikat kasus TPPO dan sebagai pekerja judi online. Berdasarkan catatan Kemlu, ada 10 negara sebagai tujuan untuk bekerja, termasuk di Myanmar.

“Total ada kurang lebih 6.800 warga negara kita yang terlibat kerja judi online dan angkanya masih terus bertambah. Oleh karena itu kami sangat mengimbau upaya kita bukan sekedar menyelamatkan warga kita dari berbagai macam negara,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan

MPR Dorong Regulasi CCS yang Progresif dalam Pertemuan dengan Menteri Investasi

Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno berjabatangan drngan Menteri Investasi dan Hiliriasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani saat bertemu di Jakarta, untuk membahas seputar memperkuat ketahanan energi, mempercepat transisi energi, dan mendorong investasi Low Carbon Economy seperti Carbon Capture Storage (CCS). Aktual/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menemui Menteri Investasi dan Hiliriasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani. Pertemuan ini bertujuan memperkuat ketahanan energi, mempercepat transisi energi, dan mendorong investasi Low Carbon Economy seperti Carbon Capture Storage (CCS) yang memiliki potensi sangat besar di Indonesia.

“CCS dapat menjadi solusi strategis dalam mengurangi emisi karbon sekaligis berkontribusi mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%,”

“Carbon Capture Storage bukan lagi sekadar solusi lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi yang mendatangkan investasi, menyerap tenaga kerja, transfer teknologi dan menyumbang pertumbuhan PDB nasional. Negara-negara lain tengah berbenah untuk menjadikan karbon sebagai komoditas bernilai tinggi. Indonesia kelak akan bersaing dengan negara lain menjadi tujuan utama investasi CCS di kawasan, namun saya yakin Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang belum dimiliki negara lainnya’”lanjutnya.

Anggota DPR RI Komisi XII ini menegaskan bahwa untuk menarik investasi asing dalam CCS, Indonesia perlu bergerak cepat untuk untuk mengevaluasi sejumlah kebijakan dan peraturan yang kiranya dapat menghambat pengembangan sektor CCS. Sejumlah masukan dan usulan terkait kebijakan investasi inilah yang disampaikan Eddy kepada Menteri Investasi dalam pertemuan mereka.

“Kita harus memastikan bahwa kebijakan dan regulasi kita memudahkan dan menarik bagi investasi untuk masuk, tentu dengan menjaga kepentingan nasional. Dengan demikian, maka peluang Indonesia untuk menjadi pusat CCS di kawasan akan semakin besar,” tambahnya.

Doktor Ilmu Politik UI ini menyampaikan perlunya dukungan penuh dari sektor industri dan investasi agar proses ini berjalan lebih cepat, sehingga negara-negara lain termasuk kalangan industri nasional mengurangi rmisi iarbonnya dengan memanfaatkan fasilitas penyimpanan karbon yang ada di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Eddy sangat mengapresiasi Menteri Investasi, Rosan Roeslani, yang menunjukkan responsivitas tinggi dalam memfasilitasi investasi di sektor CCS. Ia menyoroti bahwa target terdekat yang akan direalisasikan adalah mengajak investor luar untuk mengirimkan karbon ke Indonesia untuk disimpan secara aman.

“Proyeksi kami bahwa negara pertama yang akan terlibat adalah Singapura, sementara proyek CCS yang saat ini tengah dikerjakan oleh Pertamina bersama Exxon dan Inpex di Lapangan Abadi Masela diharapkan menjadi pintu masuk bagi negara lain, seperti Korea Selatan dan Jepang, untuk turut serta berinvestasi dalam sektor ini,” lanjutnya.

“Kita harus bergerak cepat dan memastikan bahwa investasi CCS ini benar-benar memberikan dampak bagi ekonomi dan lingkungan. Dengan adanya regulasi yang mendukung serta kerja sama yang erat antara pemerintah dan sektor swasta, saya optimistis Indonesia dapat menjadi hub utama CCS di Asia,” tegasnya.

Sebagai langkah strategis ke depan, MPR siap bekerja sama secara proaktif dengan Kementerian Investasi guna memastikan investasi CCS dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat signifikan bagi ekonomi nasional serta keberlanjutan lingkungan.

“Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, investor, dan sektor industri, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pemimpin di bidang Carbon Capture Storage di kawasan Asia dan dunia,” tutup Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Cianjur ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Berita Lain