Menurut Dito, perbandingan itu mesti dilihat lebih luas. Misalnya, perbedaan harga itu bisa jadi berkaitan dengan kontrak pembelian gas dilakukan dan durasi berapa lama durasi kontrak.

“Makanya, kami minta ke Menteri ESDM data baru neraca gas. Bagaimana kebutuhannya, pasokannya, gas balance, infrastruktur yang dibangun sesuaikan kebutuhan dan pasokan. Jangan pula, tata kelola gas ini berubah, setiap ganti menteri ESDM, kemudian kebijakan berganti lagi,” kritik Dito.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka