Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan meminta pemerintah khususnya menteri kabinet kerja tidak terlalu dini menolak bantuan asing dalam penanganan kabut asap.

“Pembantu Presiden jangan terlalu awal menolak bantuan. Lebih arif mendengarkan atau konsultasi dengan Presiden. Kalau awalnya menolak tapi sekarang menerima kan kelihatan kurang bagus,” jelas Taufik Kurniawan di Jakarta, Jumat (9/10).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo turun langsung ke lokasi kebakaran hutan.

“Pembantu Presiden harus serius hilangkan asap karena sudah mengganggu kehidupan manusia. Asap harus hilang,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan kesiapan Indonesia menerima bantuan dari luar negeri untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan pemerintah Indonesia sudah mendapatkan bantuan dari Singapura. Sementara bantuan yang masih dalam proses adalah dari Rusia, Malaysia, dan Jepang.

“Bantuan dari luar negeri diharapkan dapat mempercepat pemadaman api dan asap. Bantuan yang diharapkan adalah pesawat “water bombing” yang memiliki kapasitas besar, yang mampu mengangkut air lebih dari 10 ton,” ujar Sutopo.

Bantuan internasional tersebut nantinya akan melakukan penanganan bersama personil dari Indonesia, baik untuk operasi darat dan udara. Sedangkan komando tetap ditangan pemerintah Indonesia.

Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di Kab Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.

Artikel ini ditulis oleh: