Ketua MPR Zulkifli Hasan, didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (OSO), Hidayat Nur Wahid, Mahyudin dan Evert Ernest Mangindan foto bersama Wakil Ketua MPR baru PDI-P Ahmad Basarah, Gerindra Ahmad Muzani, dan PKB Muhaimin Iskandar di gedung Nusantara, Jakarta, Senin (26/3/18). Majelis Permusyawaratan Rakyat menggelar rapat paripurna pelantikan tiga wakil ketua MPR sebagai hasil dari revisi Undang-undang tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD ( MD3). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan ada empat kader partai tersebut yang layak menduduki kursi Ketua MPR RI, yaitu Ahmad Basarah, Yasonna Laoly, Trimedya Pandjaitan, dan Andreas Hugo Pariera.

Keempatnya menurut dia merupakan tokoh-tokoh partai yang berkecimpung dan memahami konstitusi serta sistem ketatanegaraan.

“Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah adalah doktor Pancasila, Pak Yasonna Laoly dulu pimpinan fraksi, Trimedya Pandjaitan dan Andreas Hugo Pariera adalah tokoh-tokoh berkecimpung memahami konstitusi dan sistem ketatanegaraan sekarang,” kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/7).

Dia mengatakan keputusan akhir ada di Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menentukan siapa kader partainya yang menjadi Ketua MPR RI.

Menurut dia, keinginan PDIP menjadi Ketua MPR RI karena memiliki agenda strategis yaitu melakukan amandemen terbatas UUD NRI 1945 dan harapan agar MPR RI menjadi lembaga tertinggi negara minus pemilihan presiden secara langsung.

“PDI Perjuangan memiliki agenda strategis 2019-2024, salah satunya amandemen terbatas agar memberi kewenangan MPR mengeluarkan ketetapan pokok-pokok haluan negara agar bangsa ini berjalan sesuai rel yang tepat,” ujarnya.

Menurut Hendrawan, PDIP sebagai partai politik yang memiliki suara terbesar di parlemen, akan aktif menjalin komunikasi untuk posisi pimpinan MPR RI sehingga akan membangun inisiatif politik.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan