Charles Honoris - seruan Panglima TNI yang tidak akan mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa melalui politisasi SARA. (ilustrasi/aktual.com)
Charles Honoris - seruan Panglima TNI yang tidak akan mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa melalui politisasi SARA. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Politisi PDIP, Charles Honoris menilai sekelompok warga yang menyerang calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat kampanye di daerah Jakarta Barat, Rabu, (3/11) malam, bukanlah warga asli daerah tersebut. Ia menduga, ada orang yang sengaja memprovokasi untuk menolak calon petahana yang diusung partainya itu.

“Selama ini tidak ada penolakan dari warga di tempat-tempat dimana pak Ahok datang untuk menyapa warga. Sekelompok orang yang kemarin membuat keributan di Kebon Jeruk bukan warga setempat,” ujar Charles di Jakarta, Kamis (3/11).

Menurutnya, sekelompok orang tersebut sengaja datang untuk membuat keributan yang berakibat pengeroyokan pada salah satu ketua RT.

“Kegiatan pak Ahok menyapa warga dilindungi undang-undang. Negara dan masyarakat tidak boleh kalah dengan berandal dan preman,” kata anggota Komisi I DPR ini.

Kedepan, tambah Charles, tentunya tim Ahok-Djarot akan berkoordinasi terus dengan pihak keamanan dalam setiap kunjungam dan kampanye.

“Kita juga meminta agar kepolisian bisa menjamin keamanan dan hak konstitusional pak Ahok sebagai calon kepala daerah untuk bisa menyapa warga Jakarta,” pungkasnya.

Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan