Brussel, Aktual.com – Seorang warga Swedia yang ditahan di Belgia atas dugaan keikutsertaan dalam serangan kelompok ISIS di Brussels pada bulan lalu berbicara kepada para penyelidik, Jumat (15/4), setelah penahanan Osama Krayem diperpanjang selama satu bulan.

Krayem yang didakwa dengan dakwaan pembunuhan teror setelah dia ditahan di Brussels, dituduh sebagai orang yang terlihat bersama dengan pelaku bom bunuh diri Khalid El Bakhraoiu sesaat sebelum meledakkan diri di sebuah kereta bawah tanah.

Pihak kepolisian masih mencari bungkusan yang dibawa oleh Krayem saat itu yang diduga berisi bom.

Di antara lima orang tersangka yang masa tahanannya diperpanjang satu bulan adalah Mohamed Abrini.

Dia dituduh mendampingi dua orang pelaku bom bunuh diri ke bandara Brussels sebelum meninggalkan sebuah bom dalam sebuah tas dan berjalan kembali ke kota.

Kelompok media Brlgia, Sudpresse mengutip seorang sumber yang tidak dikenal yang mengatakan bahwa Abrini telah berkata kepada seorang hakim bahwa dia dipaksa ikut ke bandara namun tidak meledakkan bom miliknya.

Saat melarikan diri sejak insiden serangan di Paris November lalu, Abrini disebut sebagai “pria bertopi” setelah dirinya tertangkap oleh kamera pengawas pada 22 Maret dengan pelaku pengebom bandara Najim Laacharoui dan Brahim El Bakraoui, kakak dari pelaku bom di kereta bawah tanal El Bakraoui.

Sudpresse mengatakan bahwa Abrini menyalahkan keluarga Bakraoui karena memaksa dirinya.

Dia mengatakan bahwa rencananya adalah untuk menyerang tiga antrian pendaftaran, untuk penerbangan ke Amerika Serikat, Rusia dan Israel.

Pada Rabu, kelompok bersenjata ISIS memuji keluarga Bakraoui atas peran mereka dalam serangan yang dilakukan di Paris dan Brussels.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara