Jakarta, Aktual.com — Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai kematian panglima sekaligus komandan rekruitmen kelompok teroris Neo Jamaah Islamiyah (JI), Siyono janggal. Menurutnya, apapun alasannya polisi tidak bisa membunuh Siyono.

“Sangat janggal ketika seseorang dibawa dalam keadaan sehat dan segar bugar dibawa dan diterima mati apapun alasannya janggal,” kata Neta kepada wartawan di Kompolnas, Jakarta Selatan, Rabu (30/3).

Dengan janggalnya kematian Siyono, Neta berharap pemerintah terjun langsung mengusut kematian Siyono. Ia pun mendesak agar Pemerintah di
membentuk tim independen untuk mengungkap penyebab kematian Siyono yang sebenarnya.

“Jadi jangan polisi hanya sepihak ada konflik kepentingan dari Komnas HAM dan Komisi III ambil peran dan bentuk tim independen dan mengusut benar atau tidak sesuai SOP atau salah prosedur. Kalau salah prosedur polisi urus dia harus dituntut,” tegas dia.

Neta juga mengimbau agar pihak keluarga terus mengambil langkah hukum untuk membuktikan adanya kejanggalan atas kematian Siyono. Menurutnya, keluarga tidak perlu takut dengan pihak manapun yang mencoba menekan atau melakukan diskriminasi.

Neta juga menghatapkan agar pihak keluarga Siyono harus konsisten menuntut keadilan. Bahkan, Neta menyarankan agar keluarga Siyono mau melaporkan hal tersebut ke sejumlah pihak semisal, Komnas HAM dan DPR.

“Ketika merasa aneh jangan mau terima apapun dan terus mempersoalkan ini ke Komnas HAM, DPR dan bisa ditelusuri,” tegas Neta.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby