“Banyak yang diberikan OJK, kalau mau melihat secara lebih besar itu dalam rangka membenahi, memperluas, di sektor kemaritiman,” kata Menko PMK Puan Maharani dalam sambutannya.
“Semua bantuan yang diberikan itu sebesar-besarnya untuk digunakan dan untuk kemakmuran rakyat. Kepada bank-bank yang memang ditugaskan untuk menyalurkan bantuan sosial untuk pro aktif, mungkin perlu ditambah sosialisasinya,” sambungnya.
Nelayan dan pengelola keuangan, diingatkan agar bekerjasama guna mengakselerasi pembiayaan. Yakni menyangkut penerapan sistem keuangan inklusif, peningkatan kapasitas SDM dan menyangkut inovasi produk keuangan untuk lebih mendorong daya saing masyarakat penerima manfaat.
Ketua OJK Muliaman Hadad mengungkapkan, Program Jaring dijabarkan dengan pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).
Selanjutnya Program Simpanan Pelajar (SIMPEL), asuransi pertanian dan program serta Layanan Keuangan Mikro (Laku Mikro). OJK bersama Industri Jasa Keuangan berkomitmen melaksanakan program pemerintah dengan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat.
“Akselerasi sektor keuangan di sektor kemaritiman luar biasa. Maka, akses informasi ini menjadi bagian penting dari pada untuk percepatan ekonomi kerakyatan,” jelas Muliaman.
Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi laut terbesar di ASEAN, selama ini tidak tergarap secara maksimal termasuk pemberdayaannya di sektor keuangan.
“Percuma bila sektor kemaritiman sudah,tapi sektor keuangan perikanan dan kelautan itu memble. Sebaliknya, sektor industri keuangankita baik, namun sektor kelautan dan perikanan tidak ditingkatkan dan didorong,” demikian Muliaman.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara