Beberapa pemilih menyatakan bahwa ini adalah pengalaman pertama mereka memilih di luar negeri. “Seru banget, ada banyak makanan, dan yang paling penting antriannya nggak panjang, sudah seperti rumah sendiri,” ungkap Deni salah satu WNI yang bekerja di Buenos Aires.

“Kita ingin menggunakan hak pilih kita karena kita ingin melihat Indonesia yang lebih baik dengan memilih pemimpin yang bijaksana dan amanah, sukses selalu Indonesia, Merdeka!,” ungkap Bruder Eduardo, WNI yang bekerja sebagai misionaris di Buenos Aires.

Selain pemilihan secara langsung di TPS, PPLN Buenos Aires juga telah melaksanakan pemilihan umum dengan metode Kotak Suara Keliling (KSK) di tiga negara. Hal itu dilakukan karena wilayah kerja KBRI Buenos Aires turut merangkap Uruguay dan Paraguay, serta untuk mengakomodasi WNI yang bekerja jauh dari Buenos Aires dan kesulitan untuk datang pada hari pencoblosan ke TPS.

Metode KSK dilaksanakan di empat kota, yaitu Asuncion, Ibu Kota Paraguay (18 orang pemilih) dan Montevideo, Ibu Kota Uruguay (5 orang pemilih) pada 9 April 2019 serta di Mar del Plata (3 orang pemilih) dan Puerto Deseado (15 orang pemilih), keduanya merupakan Provinsi di Argentina, pada 12 April 2019.

Kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan pemilu metode KSK yang mayoritas dilakukan oleh para pelaut (ABK) dan rohaniawan tersebut adalah mencocokkan waktu pelaksanaan dengan waktu sandar kapal para ABK dan waktu lowong para rohaniawan di sela padatnya jadwal pelayanan. Namun, berkat koordinasi yang baik kendala tersebut dapat diatasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid