Pangkalpinang, Aktual.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membuka sektor pariwisata secara bertahap, guna menekan resiko penularan COVID-19 di tengah pendemi virus corona di negeri Serumpun Sebalai itu.

“Sesuai arahan pemerintah pusat, kita hanya memberi izin secara bertahap kepada sektor pariwisata yang bersifat terbuka,” kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu (15/7).

Ia mengatakan pembukaan sektor pariwisata secara bertahap di era normal baru ini dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, sebagai langkah pemerintah untuk menggerakkan kembali perekonomian masyarakat.

“Kita bersyukur ada lima provinsi yang diizinkan pemerintah pusat untuk membuka kembali sektor pariwisatanya di era pandemi, salah satunya Babel. Tentunya dengan berbagai syarat protokol kesehatan yang harus disiplin untuk dijalankan,” ujarnya.

Menurut dia kondisi di Babel saat ini sudah masuk ke zona hijau dan satu kuning yakni Pangkalpinang. Selain itu, tingkat kesembuhan Babel tertinggi di Indonesia yakni sekitar 83 persen. Kondisi ini menunjukkan adanya penanganan yang cepat dari gugus tugas, paramedis, relawan, dan masyarakat.

“Oleh karena itu, sejak 1 Juli 2020 sejumlah hotel sudah mulai beroperasi tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan bagi yang tidak menerapkan akan kami tinjau kembali izinnya,” katanya.

Ia menambahkan kebijakan ini sebagai upaya pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi, karena akan berdampak baik terhadap beberapa lapangan usaha yang diuntungkan seperti lapangan usaha industri pengolahan, seperti industri makanan dan minuman, pergudangan, transportasi, usaha akomodasi, agen perjalanan serta jasa lainnya seperti hiburan, kesenian, rekreasi, dan lainnya.

“Dengan dibukanya sektor pariwisata di era normal baru, pastinya memberikan efek bagi perekonomian masyarakat,” katanya.

Ia berharap semua pihak saling bersinergi dan saling mengawasi demi keberlangsungan pariwisata di Bangka Belitung.

“Saya minta masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan dan menjadikannya gaya hidup supaya pariwisata kita bisa terus bertahan di masa pandemi saat ini. Masyarakat jadi contoh untuk memberikan keyakinan bagi calon wisatawan bahwa kita berkomitmen menjalankan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari seperti memakai masker, mencuci tangan, dan sebagainya. Masyarakat jangan lengah,” ujarnya. (Antara)