Jakarta, Aktual.com — Sabar Gorky, pendaki gunung tuna daksa menyatakan siap menaklukkan gunung tertinggi keempatnya, Aconcagua di Argentina, bersama Tim Ekspedisi Indonesia Raya yang anggotanya lima dari Korps Marinir TNI AL.

Tomy Winata, pendiri Yayasan Artha Graha Peduli pada acara pelepasan ekspedisi di Jakarta, Kamis (18/02), menyatakan bangga bisa mendukung kegiatan tersebut karena akan mengharumkan nama Indonesia.

Ekspedisi juga akan memberitahu kepada dunia bahwa Indonesia memiliki militansi untuk berprestasi.

“Kami berharap momen ini bisa jadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia bahwa kita mampu mengguncang dunia,” ujar Tomy, kepada jurnalis media.

Komandan Korp Marinir Buyung Lalana di kesempatan yang sama menyatakan ekspedisi ini membuktikan bahwa TNI berhasil menjalankan tugas jika bahu membahu bersama rakyat.

“Ini adalah untuk kedua kalinya anggota Korps Marinir ikut dalam pendakian bersama Sabar,” ucap Buyung. Sebelumnya, Korps Marinir mendampingi Sabar di pendakian Carstensz.

Aconcagua setinggi 6.962 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan gunung tertinggi di Amerika Latin dan tertinggi kedua di dunia.

Kartini, mantan Dubes Indonesia di Argentina, menyatakan selama jadi dubes di sana tidak pernah ekspedisi yang gagal. “Pendaki Indonesia itu kelihatan kurang gizi dan kurus-kurus tetapi ulet mencapai punvak.

Sabar, kelahiran Solo, berkaki satu mengucapkan terimakasih atas dukungan selama ini dan juga untuk ekspedisi Aconcagua dan juga tiga ekspedisi lainnya. “Ga bisa berkata banyak, kalo tetap bicara nanti akan menangis,” ucap Sabar yang mendapat tambahan julukan Gorky ketika menaklukan Gunung Elbrus di Rusia, (5.642 mdpl) pada Agustus 2011.

Sebelum, Sabar dan Tim juga sudah mendaki Gunung Kilimanjaro, Tanzania, (5.895 mdpl) pada November 2011 dan Puncak Cartensz, Papua, (4.884 mdpl) pada Agustus 2015.

Tim akan berangkat ke Argentina, nanti malam, lalu ke Mendoza dan menginap dua malam untuk aklimatisasi (penyesuaian). sampai puncak pada 5-6 Maret 2016 R Saragih, salah satu Marinir yang juga anggota ekspedisi, menyatakan sudah berlatih di Surabaya, sementara Sabar berlatih di Solo. Dijelaskannya, sudah antisipasi risiko cuaca sangat ekstrim pada Maret ini.

Tim sudah berkoordinasi dengan Kedubes RI di Beunos Aries dan atase pertahanan di sana, termasuk penyewaan heli untuk evakuasi.

Ekspedisi berikutnya akan dilakukan tahun ini dan dua terakhir pada 2017 dan terakhir pendakian Everest pada 17 Agustus.

Tomy menyatakan, komitmennya untuk dukung ekspedisi pendakian berikutnya hingga selesai sesuai jadwal.

“Kami harapkan makin banyak yang berprestasi dan kegiatan ini menjadi panutan bagi anak indonesia lainnya untuk berprestasi dan tidak menyerah kepada keadaan. Ekspedisi ini harus dicontoh,” demikian Tomy.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara