Banda Aceh, Aktual.com – Pengamat Politik dan Keamanan Aceh Aryos Nivada mengatakan pemanfaatan Dana Otonomi Khusus (Otsus) selama ini hanya terjebak pada kepentingan untuk memenuhi kantong-kantong finansial elit politik yang berkuasa di Aceh.

“Terbukti efek dari keberadaan dana Otsus tidaklah memberikan arti sama sekali dimata publik Aceh. Tidak ada laporan secara komperhensif oleh Pemerintah Aceh atas penggunaan dana Otsus tersebut,” sebut Aryos, Senin (10/8).

Idealnya dari kalangan universitas melakukan evaluasi terkait pemanfaatan dana Otsus yang triliyuan dikucurkan pertahunnya hingga 2027. Namun tindakan itu tidak di sadari dari institusi pendidikan dan penelitian yakni universitas.

Lanjut Aryos, hal ini terbukti karena tidak beraninya elit legeslatif dan eksekutif membuka keseluruhan penggunaan anggaran secara akuntabilitas kepada public.

“Hal ini yang membuat anggaran Otsus rentan dikorupsi, karena sifatnya yang misterius dan eklusif,” jelas Peneliti Jaringan Survey Inisiatif.

Kembali Aryos menambahkan, dibutuhkan desakan publik secara kuat agar Pemerintah Aceh bersikap transparan dan akuntabilitas, jika tidak manfaat dana Otsus untuk kemandirian Aceh hanya mimpi belaka, dan dana Otsus bagi Aceh akan menguap tanpa arti.

Dia juga mengakui bahwa audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah tersistem, tapi tanpa keterlibatan elemen eksternal menjadi celah untuk mempermainkan dana Otsus.

“Benar bahwa audit dari BPK sudah tersistem dilakukan, tetapi pengauditan yang dilakukan tanpa melibatkan pihak ekternal, kemudian tidak dibuka akses untuk LSM dan auditor professional untuk mengaudit dan Otsus. Kondisi ini membuka celah untuk terjadinya penyelewengan dana Otsus,” duga Aryos.

Jika akses informasi masih juga tertutup, Aryos mengatakan masih ada celah untuk membukanya, yaitu dengan menggunakan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

“Celah atau pintu masuknya bisa menggunakan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP), untuk pelibatan elemen eksternal melakukan audit dana Otsus,” pungkas Aryos mengakhiri pembicaraan dengan media ini.

Mengakhir pernyataan sikapnya Aryos menegaskan, dana Otsus adalah dana darah dari korban konflik dan bencana alam sudah seharusnya pergunakan pada semestinya. Jika para elit masih tetap melakukan korupsi dana Otsus itu adalah dosa besar.

Artikel ini ditulis oleh: