Jakarta, Aktual.com — Wacana akan dilaksanakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa(Munaslub) Golkar dinilai sejumlah pihak sebagai alternatif kekisruhan dualisme partai Golkar saat ini.

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad menilai langkah yang sedikit ekstrem ini memang perlu dilakukan agar konflik yang terus menerus saat ini terjadi tidak mewabah dan berimbas pada dinamika politik daerah dan proses pilkada serentak pada Desember mendatang.

“Saat ini konflik dualisme Golkar telah mewabah hingga ke daerah sehingga butuh langkah ekstrim seperti itu,” ucapnya ke Aktual.com, Senin (14/9).

Firdaus menuturkan, bahwa wacana Golkar yang ingin menggelar munaslub tanpa ARB dan AL menjadi keharusan untuk mengembalikan marwah politik golkar yang kian terpuruk.

“Setidaknya munas tersebut sebagai solusi atas konflik internal yang berkepanjangan saat ini,” ujarnya.

Menurut Firdaus, keharusan Munaslub tersebut mesti dilakukan sebab islah yang selama ini digagas oleh berbagai pihak dalam menyikapi dualisme partai Golkar sedikitpun tidak berefek.

“Tentunya kita berharap langkah ini demi penyelamatan partai,” tuturnya.

Selain itu, ungkap Firdaus, dengan dilaksanakannya Munaslub Golkar tersebut nantinya diharapkan memberi dampak ke bawah dengan menyatukan kembali dualisme kepengurusan.

“Harus segera memang dilaksanakan, kalau tidak demikian, bakal makin panjang proses perbaikan ke depan,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh: