Banda Aceh, Aktual.com — Pengamat politik Aceh, Aryos Nivada memprediksi Pilkada Aceh 2017 mendatang akan diisi kandidat dari mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kondisi itu berpotensi terjadinya gap (friksi-red) yang berakibat konflik sesama kader Partai Aceh.

Hal itu dikatakan Aryos Nivada kepada Aktual.com,  Minggu (26/7).

“Tentunya akan menguras energi bertarung sesama mereka di internal. Walaupun beberapa mereka berlatarbelakang GAM maju melalui jalur independen namun gesekan sesama mereka yang tidak harmonis berpeluang terjadi konflik di lapangan nantinya,” kata penulis buku Wajah Politik dan Keamanan Aceh itu.

Menurutnya kelemahan ini bisa di manfaatkan kalangan Partai Nasional (Parnas). Tapi, sejauh ini, kata Aryos, Parnas tidak solid mengusung tokoh-tokoh atau kandidat yang diinginkan masyarakat. Apakah ini ketakutan Parnas berlawanan dengan kalangan berlatarbelakang GAM? jangan sampai Parnas di labelisasikan gagal melakukan kaderisasi, kalau ada diusung hanya muka-muka lama saja.

“Namun harus difahami kepercayaan masyarakat kepada mereka yang berlatarbelakang GAM sudah mulai menurun, untuk itu  dibutuhkan kolaborasi antara Parlok dan Parnas,”tegasnya.

Peneliti Jaringan Survey Inisiatif ini menambahkan yang paling realitis paketnya adalah kolaborasi antar Parlok dan Parnas mengusung kandidat di Pilkada 2017. Tetapi bisa tunggal partai nasional bersatu mengajukan calonnya sendiri. Ini semakin menunjukan kebangkitan

Artikel ini ditulis oleh: