Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Masjid Kramat Luar Batang, Daeng Mansur Amin akhirnya mau angkat bicara kepada Aktual.com mengenai kejadian pemukulan saat kedatangan Sekda DKI Saefullah, Senin (2/4) malam.

Tutur Mansur, mulanya terjadi pertemuan antara pihak Pemprov DKI yang diwakili Sekda DKI Saefulloh, PLT Walikota Jakarta Utara, Wahyudi, Camat Penjaringan, Abdul Khalid dan Lurah Penjaringan Suranta datang menemui tokoh masyarakat dan pengurus RW di Luar Batang dari RW 01, 02, 03 dan 04. Pertemuan itu disebut sebagai ‘sosialisasi’ atas rencana penggusuran Kampung Luar Batang.

Usai pertemuan itu, Saefulloh mengutarakan ingin mendatangi Masjid Luar Batang. Namun, pihak pengurus masjid dan RW melarang, karena dikhawatirkan akan memicu kemarahan warga.

“Kami sudah melarang Sekda untuk datang ke Masjid,” ucap Mansur kepada Aktual.com, di Sekretariat Masjid Keramat, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (3/5) seusai solat Subuh.

Tapi Saefullah tidak mau mendengar himbauan itu dan tetap ngotot mengunjungi masjid sekitar pukul 22.30Wib. Saefullah datang bersama Camat Penjaringan Abdul Khalid, Lurah Penjaringan Suranta dan satu orang petugas Satpol PP. Dari informasi yang dihimpun, warga sendiri terutama korban gusuran Pasar Ikan, masih geram dengan Camat Penjaringan dan Lurah Penjaringan pascapenggusuran Pasar Ikan.

Diakui Mansur, masuknya rombongan Sekda ke Masjid Luar Batang disebutnya sebagai ‘kecolongan’. Lantaran saat itu dirinya tengah rapat lanjutan di rumah Ketua RW 02.

Alhasil, kedatangan rombongan Sekda bersama camat, lurah dan hanya dikawal seorang petugas Satpol PP itu pun mengundang kerumunan warga yang tidak senang dengan mereka.

“Warga yang melihat kedatangannya merasa geram. Sekda datang ke Masjid sekitar pukul 22.30 WIB. Warga yang melihat langsung bereaksi dan berupaya melakukan pengusiran terhadap Saefulloh,” tutur Mansur.

Pengurus masjid pun kaget ketika sedang rapat dengan pengurus RW di kediaman Ketua RW 02 lalu mendapat laporan adanya kejadian itu.

Pertemuan langsung bubar, pengurus masjid segera bergegas menuju ke masjid untuk menyambangi rombongan Sekda dan lakukan pengamanan dari amukan warga.

Mansur menilai, ngototnya Sekda untuk datang ke masjid merupakan bentuk provokasi terhadap warga. Sebab Sekda sama sekali tidak mengindahkan saran pengurus masjid agar tidak mendatangi masjid, mengingat warga sudah dalam kondisi siaga.

“Kedatangan Sekda ini sudah ‘by design’ (direncanakan) agar ada legitimasi bagi Ahok untuk menyudutkan masyarakat luar batang dan mendatangkan pasukannya ke Luar Batang,” ujar Mansur. (Baca: Luar Batang Memanas, Seorang Satpol PP Disebut Kena Bogem Warga)

Artikel ini ditulis oleh: