Para pelaku usaha Indonesia, yang mencoba memasarkan produk-produknya di pameran perdagangan internasional di Baghdad, Irak, memberi apresiasi yang tinggi terhadap bantuan dan dukungan penuh, yang dilakukan oleh Dubes RI untuk Irak Safzen Noerdin dan para staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Baghdad di Irak.

Demikian hasil pengamatan wartawan Aktual.com, Satrio Arismunandar, yang melaporkan dari Baghdad, Kamis (5/10). Sekitar 15 pengusaha Indonesia, yang mayoritas berasal dari Jawa Barat, tampil di pameran perdagangan Baghdad International Fair ke-42 di Irak. Pameran itu akan berlangsung sampai 10 November.

“Dukungan dari KBRI Baghdad, terus terang, saya bisa mengatakan adalah salah satu yang terbaik yang pernah kami terima. Baik dari Pak Dubesnya, Wakil Dubesnya, dan semua staf di sana. Mereka terus ada lho di stand kita. Mereka tunggu dari pagi sampai sore,” puji Direktur Ekspor PT Ikafood Putramas, Boy Gaswin Zen. Boy Zen di pameran menghadirkan produk kesehatan, kecantikan, dan consumer goods.

Sedangkan pimpinan PT. Kamakmuran Niaga Mandiri, Didiet Arry Suparno, berpendapat, “Dukungan dari KBRI Baghdad sangat membantu sekali. Luar biasa dalam memfasilitasi kami semua. Kami diperhatikan dengan baik dalam segala hal.  Sampai untuk mesin kopi pun, kami tidak bawa dari Indonesia, tetapi KBRI menyediakan, hingga mereka membeli baru. Hal seperti ini jarang terjadi. Ini hanya satu-satunya terjadi di (KBRI) Baghdad.”

Didiet adalah pengusaha UKM asal Bandung yang bergerak di komoditi kopi. Ketika berpameran di Baghdad, Didiet sempat diajak bertemu oleh calon pembeli dari Irak dan penyalur produk kopinya. Kapasitas produksi UKM Didiet untuk konsumsi dalam negeri adalah 10 ton per bulan. Sedangkan untuk pasar luar negeri tergantung permintaan, tetapi untuk tahun depan sudah punya kontrak dengan mitra di Hongaria sebesar 20 ton. Kebun kopi binaan UKM Didiet berlokasi di Garut, Sumedang, Bandung Barat, dan Pengalengan, Jawa Barat. ***

 

Artikel ini ditulis oleh: