Menurutnya, HPP bisa melindungi petani dari kerugian yang lebih parah. Tujuan pemerintah menerapkan HPP adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Namun pada kenyataannya, Dwi mengaku menemukan pembelian gabah hasil produksi di tingkat petani masih mengacu pada HPP sebesar Rp 3.700 per kilogram.

“Bulog bisa bergerak lebih baik bila dilengkapi dengan instrumen HPP yang rasional,” ujar Dwi.

Bulog dianggap kurang optimal menyerap gabah dari para petani selama 2017 lalu, salah satunya karena harga jual gabah di atas HPP.

Menurut hasil kajiannya di 26 daerah, biaya produksi pertanian padi hingga Januari 2018 mencapai Rp 4.200 per kilogram.

“Karena itu yang kami usulkan HPP minimal di Rp 4.300 per kilogram gabah kering panen,” kata Dwi berdasarkan hasil kesepakatan dalam diskusi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: