Pembeli memilih telur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (26/7). Harga telur dipasaran saat ini masih tergolong tinggi, harga telur dipasar tersebut dijual sebesar Rp 26.000/kg. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di DKI Jakarta mulai naik karena meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

“Kira-kira sejak awal Desember, harga telur mulai naik. Sekarang saya jual Rp26 ribu per kilogram. Saya juga tidak tahu penyebab harga bisa naik setiap akhir tahun,” kata Bejo, pedagang telur di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (5/12).

Pada Oktober 2018, harga telur ayam masih di kisaran Rp18 ribu-Rp20 ribu per kilogram.

Untuk mengatasi berkurangnya pembeli akibat harga naik, kata Bejo, para pedagang, berani mengurangi keuntungana.

“Tidak hanya telur yang naik. Komoditas lain, seperti beras, cabai, dan bawang juga naik. Tapi yang selalu disorot harga telur karena naiknya drastis,” katanya.

Menurut Bejo, kenaikan harga telur berpengaruh terhadap jumlah pembeli. Meskipun pedagang lain mengurangi keuntungan, Bejo tidak melakukan hal tersebut, dan tetap mengambil untung sebesar Rp2 ribu per kg.

“Pembeli datang lalu tanya harga, saat kami kasih tahu harganya sudah naik kebanyakan langsung bertanya dan banyak juga yang tidak jadi beli,” kata Bejo.

Jamal, pedagang telur di Pasar Raya Cijantung, Jakarta Timur, mengakui bahwa harga telur berada di angka tertinggi sepanjang tahun, namun, hal itu tak berpengaruh pada jumlah pembeli.

“Pembeli juga kebanyakan sudah tahu kalau setiap akhir tahun harga telur pasti naik. Ini sudah jadi tradisi di setiap tahun,” ujar Jamal.

Yayu, penjual telur yang berada di sebelah Jamal mengatakan kenaikan harga telur akibat jumlah permintaan naik pada akhir tahun.

“Orang-orang lebih butuh telur untuk keperluan bikin kue dan lain-lain saat Natal dan tahun baru, mungkin itu penyebabnya,” kata Yayu.

Sementara itu, seorang pembeli telur, tmi (50) mengatakan harga telur yang saat ini menjadi salah satu beban bagi masyarakat, khususnya umat Nasrani yang akan merayakan Natal pada 25 Desember.

Dia mengatakan masyarakat yang merayakan Natal membutuhkan pasokan telur untuk membuat kue.

“Tentu terbebani apalagi menjelang Natal dan tahun baru kebutuhan akan telur dipastikan meningkat untuk membuat kue dan makanan lainnya,” ujar Atmi.

Kenaikan harga telur, menurut Atmi, akan berimbas pada kenaikan harga kue, seperti nastar, kastengel, dan tar.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: