pertamina ep
pertamina ep

Jakarta, Aktual.com — Sekretaris Jenderal HUMANIKA (Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan) Sya’roni mendesak aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas terungkapnya dana Rp3,19 triliun sisa dana subsidi BBM ke kas Pertamina.

Menurutnya, persoalan tersebut tidak boleh berhenti hanya sampai pada pengembalian kembali dana ke kas negara atau mengalokasikannya untuk subsidi tahun depan.

“Harus ada pengusutan tuntas termasuk menyeret pihak-pihak yang bertanggung jawab. Ini adalah persoalan hajat hidup rakyat banyak. Tidak boleh diselesaikan hanya dalam tataran akutansi semata,” ujar Sya’roni di Jakarta, Selasa (7/6).

Dia menambahkan, bila tidak ada audit BPK, maka bisa dipastikan kelebihan dana subsidi tersebut tidak akan terungkap ke publik.

Sya’roni mengungkapkan, Pertamina juga telah melakukan kebohongan publik karena selalu mengaku merugi dalam menyalurkan dana subsidi BBM. Hal ini semakin membuktikan bahwa Pertamina tidak transparan dalam menyalurkan subsidi BBM.

“Giliran mendapatkan kelebihan tidak serta merta mengumumkannya ke publik. Tetapi sebaliknya, memasukkannya sebagai pos penerimaan. Padahal itu adalah adalah subsidi yang seharusnya dinikmati oleh rakyat,” ungkap Sya’roni.

Karenanya, sambung dia, aparat penegak hukum diminta untuk mengusut tuntas kasus penyelewengan dana subsidi sebesar Rp3,19 triliun oleh Pertamina. Selain itu, DPR juga harus mengevaluasi penyaluran dana subsidi BBM.

“Dan mendesak BPK untuk mengaudit secara total dana subsidi yang dikelola oleh Pertamina,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: