Jakarta, Aktual.com – Imam Syadzuli Ra telah memasuki kota Tunisia dan tinggal di sebuah rumah yang berada di samping masjid Al Balath dan ditemani oleh beberapa orang-orang yang mulia, yang diantaranya adalah: Syekh Abu Al Hasan Ali bin Makhluf As Shaqli, Abu Abdillah As Shabuni, Syekh Abu Muhammad Abdul Aziz Az Zaituni, dan juga khadimnya yaitu Abu Sulthan Madhi dari Masruqin, Abu Abdillah Al Bujawi Al Khayyath, serta Abu Abdillah Al Khariji yang semuanya adalah para wali yang memiliki karamah dan keberkahan, semoga Allah Swt memberikan keberkahan mereka kepada kami.
Imam Syadzuli tinggal disana untuk beberapa waktu hingga akhirnya banyak sekali para murid yang datang dan berkumpul dengannya. Kemudian terdengarlah khabar ini oleh seorang ahli fikih yaitu Abu Al Qasim bin Al Barra, dimana ketika itu beliau adalah seorang hakim, dan dirinya merasa iri terhadap imam Abu Syadzili, hingga datanglah kepadanya untuk menantang.
Ketika ada kesempatan datang kepadanya, dirinya pun menghadap kepada sang raja dan berkata kepadanya: “disini ada seorang laki-laki dari desa Syadzulah yang merupakan pengemudi keledai, yang mengaku memiliki nasab yang mulia, dan juga banyak sekali orang-orang yang datang kepadanya, dan dia juga mengaku bahwa dirinya adalah keturunannya Sayidah Fathimah Ra, sesungguhnya dia telah membuat keonaran di negaramu”.
Sidi Imam Syadzuli RA berkata: “Wahai Tuhan, mengapa Engkau menamaiku dengan sebutan Syadzuli, sedangkan aku bukan berasal dari daerah Syadzuli”, kemudian dikatakan kepadanya: “Wahai Ali, Aku tidak menamaimu dengan Syadzuli, akan tetapi kamu adalah Syaddz Li –dengan huruf dzal yang ditasydid- yang berarti seorang yang khusus hanya untuk berkhidmat dan bersuhbah kepadaku.
Raja Abu Zakaria Rahimahullah telah mengumpulkan para ulama fikih bersama dengan raja Al Barra, dan raja yang ketika itu bersembunyi di belakang, telah hadir pula imam Syadzuli Ra. Kemudian mereka para ulama pun bertanya kepadanya tentang nasab mulianya berkali-kali, dan imam Syadzuli menjawabnya, dan sang raja pun mendengarkannya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid