Jakarta, Aktual.com – Kemudian saya pun mendapatkan ilham untuk berdoa: ” Wahai Dzat yang kursinya mampu menampung langit-langit dan bumi, dan tidak pernah merasa lemah untuk menjaganya, dan Ia-lah Dzat yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

Saya meminta kepada Engkau sebuah keimanan dengan penjagaanMu, keimanan yang dengannya hatiku merasa tenang dari kekhawatiran rezeki dan rasa takut kepada makhlukMu, dan keimanan yang mampu mendekatkan aku kepadaMu, kedekatan yang mampu menyingkirkan segala sesuatu yang mampu menghalangiku dariMu.

Sebagaimana Engkau telah menyingkirkan penghalang dari Ibrahim As sang kekasihMu, sehingga ia tidak butuh kepada Jibril utusanMu, dan tidak perlu untuk meminta kepadaMu, dan Engkau pun melindunginya dari api musuhnya.

Bagaimana mungkin dirinya tidak terhalang dari bahaya musuh-musuhnya, sedangkan Engkau telah menjauhkannya dari pertolongan para kekasihnya, sesungguhnya aku meminta kepada Engkau, agar Engkau menganugrahkan kepadaku suatu kedekatan, sehingga saya tidak akan pernah merasakan kedekatan dan kejauhan sesuatu dariku. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Kuasa”.

Sang Raja yang memiliki seorang budak perempuan yang sangat berharga di hatinya terkena penyakit dan meninggal, sehingga membuatnya sangat bersedih. Budak ini pun dimandikan di rumahnya, kemudian orang-orang sibuk untuk menguburkannya dan mereka lupa bara (obor) yang ada dirumahnya sehingga rumahnya pun terbakar hingga semuanya habis dengan segala isinya dari pakaian dan juga barang-barang berharganya. Sang raja pun tahu, bahwa semua ini adalah disebabkan apa yang ia perbuat kepada wali ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid