Banda Aceh, Aktual.co — Pesona batu alam dari Aceh kian menarik perhatian pecinta batu nusantara dan dunia. Akhir-akhir ini, batu asal Aceh semakin menjadi perbincangan. Bagi penjual batu, ini bukan hanya soal bisnis semata, namun juga mempromosikan Aceh di mata dunia.
Keindahan batu alam Aceh seperti giok, baik itu jenis giok netprit dan giok indogres. Saat ini harga jual giok berkisar Rp500.000-Rp5 juta per mata cincin. Sedangkan harga batu akik dari Rp100.000-Rp600.000 per mata cincin.
“Harga batu sangat variatif. Sehari saya bisa jual lima batu cincin,” sebut Fahmi, salah seorang kolektor batu cincin di Lhokseumawe, Sabtu (18/10). Dia biasa berjualan di Simpang Lestari, Kota Lhokseumawe.
Untuk mendapat batu cincin yang asli, Fahmi turun langsung. Dia mencari batu sampai dari Sawang, Aceh Utara, sampai ke Meulaboh, Aceh Barat. Terkadang, dia juga mencari batu di kawasan Kabupaten Nagan Raya dan Tiro, Kabupaten Pidie.
“Batu yang kita ambil itu batu asli. Lalu diasah menjadi batu cincin. Biaya asah ini sekitar 40 ribu rupiah per batu,” terangnya.
Sementara itu, kolektor batu lainnya, Yed Mad, menyebutkan batu lainnya asal Aceh yang diminati yaitu batu peninggalan Kerajaan Samudera Pasai. Batu khas Pasai ini juga memiliki keindahan tak terkalahkan oleh batu giok.
“Ketika pameran di Jakarta, batu dari Samudera Pasai sangat diminati. Ini menjadi salah satu batu yang paling dicari selain giok dari Aceh,” sebutnya. Bagi Yed Mad, batu ini juga cara mempromosikan Aceh ke dunia. Sehingga, ke depan, Aceh tidak hanya dikenal karena konflik dan tsunami. Namun, Aceh dikenal karena keindahan batu alam yang dimilikinya.
“Semoga ke depan, semakin banyak has Aceh yang dikenal dunia,” pungkas Yed Mad.