NTT, aktual.com – Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Mbay, melaksanakan rapat persiapan pelaksanaan hari raya idul Fitri 1442 H, di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Nagekeo.

Rapat tersebut dihadiri oleh Jajaran PHBI Kota Mbay, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Nagekeo, Polres Nagekeo, Koramil Aesesa 1625-05, Kasat Pol-PP Kabupaten Nagekeo, serta para pengurus Masjid Se – Kota Mbay.

Dalam pembahasan persiapan Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, PHBI Nagekeo telah menyepakati beberapa hal antara lain terkait waktu pelaksanaan sholat ied, tempat/lokasi sholat ied, personil atau petugas sholat ied, serta pengamanan sholat ied.

Hasbil Rena, selaku sekretaris PHBI Nagekeo, mengatakan bahwa untuk tempat pelaksanaan sholat idul Fitri 1442 H, yang sebelumnya direncanakan hanya dua titik, yaitu Lapangan berdikari Mbay dan Halaman Masjid At Taqwa Maropokot, kini diperbanyak tempat pelaksanaan sholat.

Aslinya beberapa tempat yang akan dijadikan sebagai tempat sholat ied pada hari raya idul Fitri 1442 H, meliputi : halaman Masjid Agung Baiturahman Mbay, Masjid Nurul Yaqin NggoloMbay, Masjid Nurul Jihad Aeramo, Masjid Nurrahman Nangadhero, Masjid At Taqwa Maropokot, Masjid Mujahidin Tonggurambag, Masjid Nurul Islam Nila, Masjid Al Ikhlas Aloripit, Lapangan SDN Ameaba Kolikapa dan Masjid Al Muhajirin Waekokak.

“Jadi tempat sholat idul Fitri dan idul adha, melalui keputusan PHBI Kota Mbay tahun 2012 terbagi atas 4 lokasi yakni, Lapangan berdikari Mbay, Halaman Masjid At Taqwa Maropokot, Halaman Masjid Nila dan Halaman Masjid Al Muhajirin Waekokak. Berhubung saat ini masih dalam kondisi pandemi covid 19, maka dalam rapat tadi disepakati, untuk diperbanyak lokasi sholat menjadi 10 titik”, tutur Hasil Rena.

Lanjut Hasbil Rena, Kesepakan memperbanyak tempat sholat ini sesungguhnya didasarkan pada pertimbangan situasi pandemi covid 19. Walaupun sudah diperbanyak tempat sholat menjadi 10 titik, baik di Masjid ataupun Lapangan, tetapi diharapkan kepada para jemaah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Tujuan dari memperbanyak tempat sholat ini adalah untuk meminimalisir dan memutuskan mata rantai penyebaran covid 19 akibat kerumunan”, ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Nagekeo menegaskan bahwa pelaksanaan ibadah ramadhan dan sholat idul Fitri 1442 H, harus tetap mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor : 4 tahun 2021, yakni jamaah yang hadir dibatasi 50% dari ruang, atau lapangan yang disediakan.

“Jadi untuk ibadah ramadhan dan sholat idul Fitri 1442 H, sudah ada edarannya dari Menteri Agama Republik Indonesia. Untuk itu, wajib hukumnya kita mematuhi dan melaksanakan Surat Edaran Menteri Agama RI tersebut”, tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Tatap Redaksi