Jakarta, Aktual.com – Banjir besar yang melanda Selangor, Malaysia menyebabkan banyak kerusakan yang membuat Pekerja Migran Indonesia turut berpartisipasi dalam meringankan beban para korban banjir.

Salah satunya adalah memberi makanan siap saji dan membantu kebutuhan lainnya. Menyoroti hal tersebut, Yulisa Baramuli sebagai ketua DPP Bidang Migran Partai NasDem, mengapresiasi tindakan kemanusiaan yang diperlihatkan para PMI.

“Untuk kemanusiaan kita tidak boleh dibatasi oleh sekat negara, tolong menolong merupakan wujud kemanusiaan paling dasar kehidupan berasama,” kata Yulisa dalam keterangannya, Sabtu (25/12).

Aksi para PMI ini, kata dia, sangat positif dan akan lebih mengeratkan kembali hubungan PMI dan penduduk Malaysia.

“Kerja sama ini akan semakin mengeratkan PMI dengan penduduk Malaysia, ini tentu akan berdampak positif pada kehidupan PMI di Malaysia. Saya juga berharap BP2MI aktif dalam melakukan monitoring hal semacam ini,” Kata Yulisa

Sementara, Tengku Adnan yang merupakan ketua NasDem perwakilan Malaysia juga ikut turun langsung dalam proses tanggap darurat terhadap korban banjir di Malaysia.

“Tolong menolong sangat penting dalam kehidupan para pekerja migran di Malaysia. Dengan begitu secara sosial tidak akan ada batasan antara warga negara asing dan warga negara setempat. Karena semua bencana dihadapi secara bersama,” kata dia.

Diketahui, aksi para PMI di Malaysia menjadi sorotan. Pasalanya, ketika penduduk di Taman Sri Nanding, Malaysia memberitahu, ketika mereka berdepan dengan suasana cemas dan tiada mana-mana pihak tampil membantu, yang datang menolong mereka ialah warga asing.

Seperti yang disampaikan oleh satu wanita berkerudung kepada Noh Omar bahwa ada tiga warga Indonesia mendayung sampan untuk menyelamatkan anak salah seorang penduduk.

“Di mana agensi kerajaan waktu itu?” katanya di depan Noh yang juga menteri pembangunan usahawan dan koperasi.

Kejadian itu dirakam di salah sebuah pusat pemindahan banjir di Hulu Langat, Selangor.

Menurut wanita lagi, dia menghubungi pelbagai agensi kerajaan untuk membantu menyelamatkan penduduk di kawasan petempatan berkenaan, namun tiada sesiapa yang datang.

“Kenapa agensi kerajaan datang pada pagi semasa air sudah surut. Semasa keadaan kritikal, air dah sampai tahap bumbung rumah, tak ada sebarang agensi kerajaan datang menolong, kecuali JPAM yang difahamkan hantar tiga bot,” kata dia.

“Sudah tentulah tan sir, tiga bot tak mencukupi untuk menolong semua warga Hulu Langat.”

“This is common sense, kan tan sri?” katanya.

Noh yang juga ahli parlimen Tanjung Karang kemudian kedengaran membalas: “Hmm… ya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu