Sidang lanjutan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (ilustrasi/aktual.com - foto/POOL/IRWAN RISMAWAN/TRIBUN NEWS)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII), Ahmad Muqowam, mengatakan, pihaknya bersama badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) lainnya merasa tidak terima jika ulama yang diseganinya KH Maruf Amin diganggu.

“NU itu massanya 92 juta orang, kalau sang ketuanya yang paling tinggi diganggu, marah enggak orang NU ini? Jadi wajar kalangan NU, Ansor, Banser, Fatayat NU, semua bergerak, seperti cacing kepanasan,” kata Muqowam, di Gedung DPD RI, Senayan, Rabu (1/2).

Dengan mencuatnya dugaan penyadapan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Rois Aam PBNU Ma’ruf Amin, ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikannya. Dengan demikian, permasalahan tidak melebar kemana-mana dan dikhawatirkan akan mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kalau tidak pemerintah mengambil sikap dari peran antagonistiknya Ahok akan berkepanjangan, dan saya tidak bisa bayangkan apa yang akan terjadi nantinya. PB IKA PMII akan berkonsolidasi ke dalam kepada keluarga besar NU tentunya,” ujar anggota Komite I DPD RI itu.

Sementara itu Ketua PB IKA PMII Zaini Rachman menambahkan, pihaknya meminta warga Nahdliyin tidak terpancing dengan pernyataan pihak Ahok dalam persidangan dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

“Kita tetap membangun kesadaran bersama agar keluarga NU tidak terpancing, tapi tidak kemudian membenarkan apa yang dilakukan Ahok, apalagi membela Ahok,” jelasnya.

Di sisi lain, Zaini mengaku heran dengan sikap dan perilaku Ahok. Dalam berbagai kesempatan kerap melontarkan pernyataan kontroversial hingga menyedot energi semua pihak. Padahal, pemerintah saat ini tengah banyak urusan yang harus diselesaikan.

“Kenapa negara ini ribut dengan sosok Ahok, negara ini banyak urusan, pemerintah harus jeli. Kenapa negeri sebesar ini pemerintah justru sibuk membela Ahok. Ahok itu antagonis di negeri ini,” katanya.

“Sekarang apa Ahok mau bertanggung jawab kalau terjadi reaksi dari masyarakat NU? Toh pemerintah juga yang disibukkan dan aparat juga yang disibukkan, kita yang disibukkan,” tandas Zaini yang juga mantan anggota Komisi XI DPR RI.

(Novrizal Sikumbang)

Artikel ini ditulis oleh: