Petugas mengawasi kapal tanker yang melakukan pengisian minyak di Single Buoy Mooring (SBM) milik Pertamina RU VI Balongan di Laut Indramayu, Jawa Barat, Minggu (13/3). Harga minyak dunia kembali menyentuh kisaran 40 dolar AS per barel akibat berkurangnya pasokan minyak di pasar. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc/16.

Batam, Aktual.com – Ditpolair Polda Kepri masih menelusuri keberadaan kapal tanker minyak berbendera Indonesia mengangkut 900 kiloliter solar yang diduga dilarikan nahkodanya ke perairan Batam.

“Anggota Polair Polda Kepri bersama Kapal BKO Mabes Polri masih terus menelusuri keberadaan kapal tersebut,” kata Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono di Batam, Kamis (18/8).

Ia mengatakan, Polda Kepri juga berkoordinasi dengan pihak TNI AL, Bakamla, dan pihak terkait lain untuk mencari keberadaan kapal tersebut.

Penelusuran, kata dia, sudah dilakukan sejak Rabu (17/8) setelah mendapat informasi adanya kapal yang awalnya diduga dirompak tersebut.

“Yang jelas itu bukan dirompak kemungkinan ada masalah internal antara perusahaan dengan karyawan, sehingga dibelokkan kapal itu. Kapolda sudah menyampaikan itu,” kata dia.

Untuk memastikan yang terjadi pada kapal tersebut, kata Hartono, harus menunggu keterangan dari kapten dan ABK yang berada pada kapal tersebut.

“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai hasil pencaraiannya. Sejauh ini anggota dilapangan masih terus bekerja,” kata Hartono.

Hartono juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan pencarian juga akan dilakukan melalui udara dengan menggunakan helikopter Polda Kepri.

“Tidak menutup kemungkinan kami menggunkn helikopter untuk melakukan penyisiran keberadaan kapal tersebut,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: