Malang, Aktual.co — Suciwati Munir, istri almarhum pejuang hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, menanggapi perihal bebasnya Pollycarpus, terpidana kasus terbunuhnya Munir. Ia menegaskan bahwa kasus Munir saat ini menjadi tanggung jawab pemerintahan Joko Widodo  sebagai Presiden Republik Indonesia.

“Kami tidak pernah menyerah dalam menyuarakan keadilan, dan ini menjadi tanggung jawab pemerintahan Jokowi,”  katanya kepada Aktual.co, Minggu (30/11) di kota Batu, Jawa Timur.

Keputusan dibebaskannya aktor yang paling bertanggung jawab atas terbunuhnya aktivis HAM itu, kata Suciwati, merupakan bukti masih rendahnya sistem penegakan hukum di tanah air.

“Selama sistemnya busuk, sulit menegakkan hukum, dan keadilan tidak bisa didapatkan,” imbuhnya.

Hingga sekarang, kata Suci, aparat penegak hukum masih belum menyentuh sama sekali tersangka yang diduga sebagai otak intelektual pembunuh Munir. Padahal, lanjutnya, Hendropriyono (mantan Kepala BIN) mengakui dan siap bertanggung jawab penuh atas meninggalnya Munir.

“Buktinya sampai sekarang aparat tidak pernah memproses dan mengembangkan kasus itu, sistem yang busuk, petaka bagi masyarakat,” tegas dia.

Lanjut Suci, masyarakat tidak diberikan ruang dalam menyuarakan keadilan. Apalagi, dalam kasus itu tersangka masuk dalam kategori pidana umum, bukan kejahatan kemanusiaan. Karena sejak awal, kasus yang menimpa mendiang suaminya itu sangat terstruktur. Dan, pelakunya lebih dari satu orang.

Artikel ini ditulis oleh: