Seribuan personel tersebut akan disiagakan di sejumlah titik yang dianggap rawan terutama di jalur perbatasan yang merupakan pintu masuk menuju Kota Madiun. Di sisi lain pengamanan juga dilakukan di sejumlah jalan tikus atau jalan alternatif.

“Kami sudah sepakat agar saat pelaksanaan Suro tidak ada mobilisasi massa ke wilayah Kota Madiun. Meski demikian, tetap kita siapkan pengamanannya. Sehingga, kalau ada yang nekat masuk Kota Madiun ya akan kita kembalikan ke daerahnya masing-masing. Makanya apel ini kita laksanakan bersama Polres jajaran Korwil V plus Nganjuk, karena itu merupakan wilayah yang dilalui,” tutur Nasrun.

Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Madiun Moerdjoko menyatakan seluruh perguruan pencak silat di Madiun menyambut baik keputusan yang telah disepakati untuk tidak melakukan mobilisasi massa saat perayaan Suro.

“Seluruh perguruan siap mejalankan komitmen. Seluruh perguruan juga sepakat menjaga keamanan dan stabilitas daerah di bulan Suro tahun ini dengan tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar terutama dari luar Kota Madiun,” kata Moerdjoko.

Sementara, Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto mengapresiasi upaya kepolisian dan komitmen para perguruan pencak silat di Madiun yang tidak melakukan pengerahan massa dalam jumlah besar pada kegiatan Suro dan Suran Agung. Terlebih kegiatan tersebut telah menjadi atensi nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid