Pengendara sepeda motor melintas di antara bangunan yang roboh akibat gempa di kawasan Pasar Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Gempa 6,5 SR yang berpusat di Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu (7/12), menyebabkan lebih dari 100 orang tewas, ratusan orang luka-luka, dan ratusan bangunan rusak. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./kye/16

Aceh, Aktual.com – Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Nanggroe Aceh Darussalam I, Nasir Djamil menyarankan agar pihak pemerintah setempat agar dapat mengakomodir setiap relawan gempa bumi 6,5 SR, di Kabupaten Pidie Jaya dan Samalanga Bireuen.

Ketimbang, sambung dia, massa tanggap darurat justru berkumpul di kabupaten kota Pidie Jaya yang seharusnya para relawasan bencana dapat disebar keseluruh pelosok desa yang belum tertangani.

“Para relawan yang mendirikan posko posko penanggulangan bencana gempa bumi di PD Jaya dan juga Samalanga Bireuen itu harus terpecah konsentrasinya jangan di Kabupaten saja tetapi di desa -desa,” kata Nasir dalam kunjungannya bersama Wakil Ketua DPR bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat Fahri Hamzah, di Banda Aceh, Senin (12/12).

Ia berpandangan ketika relawan disebar ke setiap desa-desa justru akan membuat fokus dalam penanganan bencana oleh para relawan yang datang, salah satunya soal pendataan jumlah korban maupun bangunan yang rusak menjadi valid.

“Sehingga kelompok-kelompok relawan ini bisa mendirikan posko di desa- desa tersebut dan berkomunikasi dengan posko induk terkait kebutuhan di masing-masing posko agar datanya semakin valid,” ujar politikus PKS itu.

“Saya sayang kan kesannya posko-posko itu banyak terdapat di pinggir-pinggir jalan sehingga tidak masuk di desa-desa, tadi kita ( dalam tinjauan) lihat di sepanjang jalan memang banyak posko tapi hanya di sepanjang jalan saja. Jadi kesannya mereka cuman mau dilihat publik bahwa mereka hadir sementara masyarakat pedalaman tidak terlalu tersentuh oleh aktivitas relawan ini,” paparnya.

Diungkapkan Nasir, jika dirinya mendapat pesan singkat yang menginformasikan bahwa di Kecamatan Panteraja yang justru belum tersentuh penanganan gempa bumi.

“Kami dapatkan pesan yang mengatakan bahwa ada ribuan jiwa penduduk  Kecamatan Panteraja yang belum tersentuh. Saya berfikir karena tadi itu tidak ada penataan relawan sehingga tidak penuh di sepanjang jalan utama itu yang justru membuat macet,” pungkasnya.

(Laporan: Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Eka