Aktivitas pekerja di proyek pengeboran terowongan untuk angkutan massal cepat (mass Rapid Transit/MRT) di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/10). Saat ini pengeboran telah mencapai jarak sekitar 120 meter menuju stasiun Senayan. Sementara itu, tunnel boring machine (TBM) yang kedua segera dioperasikan untuk pengeboran terowongan yang kedua. Kompas/Priyombodo (PRI) 29-10-2015

Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perkembangan pengeboran terowongan pada proyek mass rapid transit (MRT) di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Rabu (23/12).

Presiden Jokowi tiba di lokasi peninjauan pukul 09.05 WIB. Tampak mendampingi Presiden Jokowi sejumlah menteri antara lain Menhub Ignasius Jonan, Menteri PPN/Ka Bappenas Sofyan Djalil dan Wagub DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.

Mass Rapid Transit Stasiun Senayan Jakarta 2

Pada Rabu ini, mesin bor bawah tanah pertama proyek MRT Jakarta bernama Bor Antareja mulai menembus bakal Stasiun MRT Senayan (depan Ratu Plaza).

Sebelumnya mesin bor Antareja diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi pada 21 September 2015 di area transisi jalur layang-bawah tanah MRT di Patung Pemuda.

Mass Rapid Transit Stasiun Senayan Jakarta 3

Bor Antareja yang berdiameter 6,7 meter dengan panjang 43 meter dan bobot mencapai 323 ton mulai dari bagian kepala hingga akhir ini telah berhasil membuat terowongan jalur bawah tanah MRT sepamjang 321 meter dari Patung Pemuda Senayan hingga menembus titik Stasiun Senayan.

Mass Rapid Transit Stasiun Senayan Jakarta 4

Terdapat total empat mesin bor bawah tanah yang digunakan pada paket pekerjaan konstruksi bawah tanah proyek MRT Jakarta untuk membuat terowongan jalur bawah tanah dari Senayan hingga Bundaran HI.

Mass Rapid Transit Stasiun Senayan Jakarta 5

Sejumlah dua mesin bor telah beroperasi dari titil awal Patung Pemuda menuju utara hingga nantinya berakhir di titik Setiabudi.

Mesin bor pertama beroperasi sejak September 2015 sedangkan kedua dioperasikan sejak November 2015. Mesin bor kedua hari ini telah mencapai pembuatan terowongan sepanjang 277,5 meter.

Mesin bor lainnya akan dioperasikan mulai dari Bundaran HI dan akan bergerak ke arah selatan hingga titik Setiabudi.

Mesin bor ketiga akan berangkat dari Bundarah HI rencananya pada Februari 2016, sedangkan keempat direncanakan mulai beroperasi pada Maret 2016.

Artikel ini ditulis oleh: