Presiden Joko Widodo - Aksi Bela Islam II. (ilustrasi/aktual.com)
Presiden Joko Widodo - Aksi Bela Islam II. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, mengatakan bahwa safari politik yang dilakukan Presiden Jokowi ke organisasi masyarakat Islam, TNI dan Polri bagus untuk konsolidasi. Namun safari politik tersebut hendaknya tidak disertai dengan statemen atau pernyataan yang tidak tepat.

“Saya kira itu bagus konsolidasi keliling,” kata Fadli dalam Kongres Nasional I Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI) di Jakarta, Sabtu (12/11).

“Jangan mengirim sinyal yang salah. Misalnya datang ke tentara, polisi, itu bagus, bagus sekali. Tapi gak usah dikomentari, siap ini digerakan dalam darurat,” lanjutnya.

Disampaikan, dengan memberikan pernyataan yang tidak tepat, misalnya tentara disuruh melawan rakyat. Padahal, tentara adalah anak kandung rakyat Indonesia. Karenanya Fadli mengingatkan agar Presiden tidak lagi memberikan sinyal yang salah karena dapat menimbulkan perspektif yang berbeda.

“Kalau mau berikan ucapan selamat, inspeksi dan mengucapkan terimakasih, ya dilakukan saja, dengan tidak perlu showforce,” kata dia.

Politisi Gerindra itu menambahkan, Presiden perlu mengetahui dengan baik dan benar persoalan yang dihadapinya saat ini. Tidak perlu bergeser dari persoalan utama, yakni dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Persoalan utama itu, iyalah penistaan agama yang dilakukan saudara Ahok. Sudah ada keputusan MUI, kemudian tuntutan masyarakat secara nyata, jangan bergeser kemana-mana,” urainya.

Dengan terus memberikan pernyataan diluar permasalahan utama, Fadli khawatir ke depan persoalan Ahok ini akan semakin besar.

(Laporan: Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka